Universitas Mulawarman (UNMUL) melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Layanan Internasional (LI) melaksanakan workshop prosedur penyelenggaraan program dan kerjasama internasional di Ballroom Hotel Grand Victoria, Samarinda, Kamis (12/12).
Kegiatan ini dihadiri para dekan, ketua LP3M, wakil dekan, kepala UPT, kordinator prodi, anggota ataupun pengurus Gugus Jaminan Mutu baik dari universitas maupun fakultas, kepala bagian, kepala sub bagian di lingkungan UNMUL. Acara workshop ini mendatangkan narasumber dari Guru Besar ITS Surabaya dan juga dari Kemenristekdikti Prof. Ir. Noor Endah Mochtar, M.Sc., Ph.D dan Guru Besar IPB Bogor Prof. Dr. Ir. Suminar Setiati Achmadi.
“Di penghujung tahun 2019 atas bantuan dan kerjasama pendanaan dari IsDB, UPT LI bisa menyelenggarakan satu agenda yang sangat penting dan sangat strategis yaitu workshop prosedur penyelenggaraan program dan kerjasama internasional. Agenda ini sebenarnya sudah lama kami rencanakan,” kata Kepala UPT LI UNMUL Widi Sunaryo, S.P., M.Si., Ph.D.
Lebih lanjut ia menambahkan, tepat sekali pada hari kita mengundang beliau-beliau ini, semoga sekaligus sebagai sosialisasi SOP yang akan kita ajukan. “Hari ini kita mengundang kepada bapak ibu sekalian untuk memberikan masukan dari SOP yang kami buat,” jelasnya.
Sementara itu, Rektor UNMUL yang dalam kesempatan kali ini diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Ir. Mustofa Agung Sardjono menyampaikan terima kasih kepada para narasumber yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan kepada kita semua.
“Kegiatan ini sangat penting sebagai upaya untuk membahas rancangan SOP dalam rangka untuk kerjasama-kerjasama ataupun kegiatan-kegiatan berhubungan institusi-institusi internasional. Semoga acara ini berlangsung dengan lancar karena perlu disadari betapa pentingnya kita memulai dengan orientasi yang benar-benar ke arah internasional,” tutur Prof. Agung.
Kepada para narasumber, lanjut Prof. Agung, kami ingin sampaikan didalam roadmap yang kami miliki sampai 2032, maka menjadi one of class universities kita rancang di 2032. “Kita bahkan punya keinginan untuk memajukan bukan 2032 tapi sekitar 2027 atau 2028 kita sudah betul-betul bisa eksis di dunia internasional. Saya kira itu bukan mimpi, itu sebagai cita-cita,” pungkasnya. (hms/zul)
Foto: Sulkarnain
Published Date : 12/12/2019 16:45:00