Rektor: CSR Bantu Pelajar Kurang Mampu Masuk PTN
Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) telah dirayakan bangsa Indonesia, 2 Mei kemarin. Universitas Mulawarman (UNMUL) sebagai perguruan tinggi terbesar di Kaltim telah berancang-ancang menjadi kampus terbaik nasional. Program tersebut dicanangkan untuk menjawab rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) di Provinsi ini.
Rektor UNMUL, Prof. Dr. H. Masjaya., M.Si mengatakan, menyambut IKN UNMUL menyiapkan lahan seluas 12,5 ribu hektare untuk membangun kampus utama di wilayah Bukit Soeharto. Nantinya, kampus utama ini dilengkapi berbagai fasilitas pendukung. Salah satunya inkubator dalam menunjang ruang praktek mahasiswa.
"Kami mau UNMUL nantinya menuju PTN terbaik tingkat nasional maupun Internasional, sesuai dengan visi dan misi yakni sesuai kampus prestatif dalam meningkatkan SDM yang berdaya saing tinggi," pungkasnya ketika ditemui di ruang kerjanya.
Selain itu, UNMUL menaruh perhatian pada kesempatan anak-anak Kaltim kuliah di perguruan negeri. Bahkan secara khusus mengajak perusahaan menyisihkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk membantu anak-anak tidak mampu.
Menurut dia, Pemerintah cukup sukses meningkatkan mutu pendidikan. Terutama lewat program program pendidikan beasiswa bagi kalangan masyarakat kurang mampu yang ingin melanjutkan pendidikan ke PTN. Beasiswa mempermudah lulusan SMA yang ada di perkotaan dan pedesaan. Karena masuk perguruan tinggi memiliki kesempatan dan hak yang sama.
"Kami di UNMUL pernah mengambil kebijakan ruang bebas tes. Kami mengambil perwakilan satu orang nilai terbaik dari tiap sekolah di pedesaan maupun perkotaan untuk masuk ke UNMUL tanpa melalui ujian apapun," katanya.
Dia mengatakan, pemerintah juga memberikan peluang masyarakat yang kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Bagi yang ingin masuk syaratnya wajib mendaftar jalur bidik misi atau KIP. Apalagi bidik misi atau KIP ini berbeda dengan tahun lalu. Kalau dulu yang lolos program Bidik misi dan KIP per orangnya mendapatkan uang senilai Rp 2,4 juta setiap semester nya.
"Sedangkan sekarang disesuaikan dengan biaya Uang kuliah tunggal di masing masing prodi dan akreditasi. Maksimal senilai Rp 12 juta per orangnya. Kalau siswa ini lolos jurusan kedokteran dapat tertutupi dengan terobosan pemerintah lewat program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ini membuktikan pemerintah hadir memberikan perhatian yang baik kepada warga negaranya," bebernya.
Rektor mengajak pihak lain, dalam hal ini perusahaan perusahaan tambang yang ada di Kaltim lewat dana CSR diharapkan membantu siswa kurang mampu dalam mendapatkan pendidikan gratis ke jenjang perguruan tinggi.
"Saya juga mengajak seluruh dosen dan honorer agar menyisihkan sebagian penghasilan untuk disumbangkan. Kalau ini berjalan, setidaknya dapat menambah kuota bagi masyarakat kurang mampu untuk masuk ke PTN," ungkap Masjaya.
UNMUL Tetap Terapkan Daring
Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun ini dilakukan secara sederhana. Pandemi Covid-19 memaksa UNMUL menggelar perkuliahan dengan sistem jarak jauh. Segala kegiatan juga kebanyakan menggunakan teknologi komunikasi.
"Universitas Mulawarman (UNMUL) dalam peringatan Hardiknas berusaha tetap memberikan pengajaran dan teladan dalam dunia pendidikan. Juga berkontribusi nyata dalam pembangunan, serta pemenuhan kebutuhan masyarakat," ucap Rektor UNMUL.
Menurutnya, UNMUL memahami pentingnya percepatan dalam menyusun metode pendidikan di tengah pandemi. Metode kuliah tatap muka harus dilaksanakan dalam bentuk Daring. Begitu pula rangkaian seminar dan pemberkasan, haruslah dibuat sesederhana mungkin sebagai bentuk kepedulian kampus terhadap kesehatan civitas akademika.
"Kami wujudkan dengan mengubah sistem kuliah tatap muka menjadi daring guna menaati himbauan pemerintah dalam melaksanakan social distancing juga physical distancing. Semoga apa yang telah kami terapkan tidak mengurangi kemampuan mahasiswa dalam menerima mata kuliah," terangnya.
(adv/*as/waz/hms)
Published Date : 03/05/2021 23:59:00