UNMUL Latih Operator Simpresmawa


Universitas Mulawarman (UNMUL) melatih para operator Sistem Informasi Prestasi Mahasiswa (SIMPRESMAWA). Pelatihan ini dihadiri para operator baik dari tingkat jurusan maupun program studi (prodi) di lingkungan UNMUL, Rabu (6/2).

Rektor UNMUL yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Ir. Encik Akhmad Syaifudin, M.P menyampaikan, yang melatar belakangi acara ini dilakukan yaitu, selama ini kemahasiswaan itu menyumbang angka paling kecil di pemeringkatan kelembagaan. “Jadi ini menjadi pertanyaan pimpinan universitas, apakah mahasiswa kita itu tidak punya prestasi. Kenyataannya ada saja yang meraih medali emas, perak dan perunggu tapi kok nilainya kecil. Karena sistem yang kita miliki pada waktu itu belum mampu untuk menjawab itu,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Dr. Encik menambahkan sistemnya seperti kami berkirim surat ke para wakil dekan, kemudian para wakil dekan mengumpulkan data. Data yang ada itu tidak cukup untuk kemudian dikirim atau terlambat dikirimkan ke universitas. Kadang-kadang kita agak jenuh juga kalau diisi surat tertulis ada paling lambat tapi itu juga masih meminta kelonggaran. Jadi, pendataan seperti itu sudah tidak bisa lagi dilakukan pada saat era revolusi industri tahap ke-4 ini. Karena sebetulnya pendataan seperti itu sudah bisa dilakukan oleh mahasiswa itu sendiri.

“Ini yang menyebabkan mengapa acara ini menjadi penting untuk dilaksanakan. Kalau dulu sistemnya konvensional minta data dari fakultas, hari ini kita sudah tidak perlu lagi berteriak-teriak meminta data itu. Data tersebut nanti kita harapkan diupload sendiri oleh mahasiswa, nanti para operator ini memastikan bahwa data yang diinputkan oleh mahasiswa itu adalah data yang valid. Karena ada juga peluang bahwa data yang diinputkan itu bukan data yang valid, seperti memasukan data sertifikat,” ucap Dr. Encik.

Disini peran operator memastikan, lanjut Dr. Encik, bahwa data yang dikirimkan data yang betul-betul data yang valid. Jadi operator ini bertugas sekaligus untuk memvalidasi data yang ada yang diinput oleh mahasiswa, yang memasukkan juga nanti tidak sekaligus. “Jadi waktu kami studi banding ke Undip, UNNES kemudian ke UNY. Rata-rata prestasi kemahasiswaan itu diinputkan oleh mahasiswa menjelang berakhir masa studinya. Ini tentu saja panjang daftar yang harus dimasukkan. Supaya jangan terlalu panjang mungkin dia memiliki 1 atau 2 prestasi di satu semester itu dimasukkan diawal semester, supaya nanti kita bisa mengakumulasi data itu diakhir. Terutama itu bagi kelembagaan universitas kita mengharapkan data agar dijadikan dasar untuk pemeringkatan kemahasiswaan,” jelasnya.

“Kemudian untuk mahasiswa sendiri bisa menjadi bahan jika nanti dilakukan pembuatan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) itu nanti bisa di print langsung dengan catatan diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia sekaligus. Kemudian juga bisa digunakan oleh fakultas atau prodi, manakala fakultas atau prodi itu ingin melakukan akreditasi. Jadi tidak sulit lagi para Kaprodi untuk mencari prestasi mahasiswanya, karena dikesempatan itu sudah diinputkan data prestasi kemahasiswaan,” pungkasnya.

Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Midtown Samarinda ini dihadiri Para Wakil Dekan, Staff Ahli Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan serta para operator yang terkait. (hms/zul)

Foto: Sulkarnain

Published Date : 06/02/2019 17:30:00