Strategi Keamanan Nasional Menuju Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia menjadi tema utama di sebuah diskusi dalam bentuk Kuliah Umum antara Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Republik Indonesia dengan Univesitas Mulawarman (UNMUL) melalui Program Pascasarjana.
Dihelat di Gedung UNMUL HUB, Jalan Sambaliung, Kampus Gunung Kelua, Kota Samarinda, Kamis, (21/07), sebagai pembicara utama Sekretaris Jenderal Wantanas, Laksamana Madya TNI Dr. Ir Harjo Susmoro, S.Sos, SH, MH, MTr Opsla. Sementara dari UNMUL, sebagai narasumber Dekan Fakultas Kehutanan, Prof. Dr. Rudianto Amirta, S. Hut., MP.
“Kebijakan kelautan Indonesia berdasarkan Perpres RI No 16 tahun 2017, visi poros maritim dunia memiliki sikap geopolitik sebagai negara maritim untuk kepentingan nasional dapat dicapai dengan menggunakan lingkungan maritim sebagai salah satu medianya,” jelas Sekjen Wantannas.
Lebih jauh diutarakannya, untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai poros maritim dunia lima pilar yang harus dilakukan dengan membangun kembali budaya maritim, menjaga dan mengelola sumber daya laut, prioritas pada pembangunan infrastruktur dan konektivitas maritim, diplomasi maritim, dan kewajiban untuk membangun kekuatan maritim.
Pada peran perguruan tinggi sambungnya, diperlukan pembentukan karakter bangsa dalam perguruan tinggi. Bela negara dilingkungan Perguruan Tinggi pada hakikatnya terselenggaranya Tridharma Perguruan Tinggi.
Rektor UNMUL, Prof. Dr. H. Masjaya., M.Si menegaskan, pemahaman tentang ketahanan nasional, wawasan kebangsaan, budaya dan karakter masyarakat Indonesia baik dalam bentuk masyarakat lokal maupun masyarakat Pancasila harus semakin perlu diperdalam.
“Salah satu tujuan selain menjadi poros maritim dunia, ada cita – cita presiden kita yakni mampu mencapai Indonesia emas di tahun 2045, dengan 4 pilar utama yang perlu dikuatkan. Adalah pengembangan SDM dan Penguasaan Iptek, Ekonomi Berkelanjutan, Keadilan dan pemerataan pembangunan serta yang terakhir adalah kekuatan pertahanan keamanan dan pelaksanaan pemerintahan yang benar.
Dari hal itu, sebut Rektor, ada dua hal yang terkait dengan UNMUL yaitu pengembangan SDM dan yang kedua pada unsur pertahanan keamanan berkaitan dengan acara pada hari ini yang mana UNMUL terlibat dalam diskusi khususnya pada poros maritim.
“Kita semua dalam ruangan ini patut bersyukur karena berkesempatan hadir terlebih para mahasiswa agar dapat menyimak agar bisa didapatkan pemahaman secara mendalam pada saat ini terkait dengan pertahanan keamanan poros maritim dunia. Karena kita berada di daerah kepulauan yang perlu menjadi perhatian kita bersama,".
Diakhir sambutannya, Guru Besar dalam Bidang Pengembangan Wilayah dan Ilmu Pemerintahan ini berpesan sisipan pengetahuan terhadap ketahanan nasional dan wawasan kebangsaan dari berbagai aspek keilmuan saat ini mutlak harus perlu dilakukan.
Wakil Direktur Bidang Akademik, Prof. Dr. oec.troph. Ir. Khrishna Purnawan Candra., MS mengatakan, isu-isu soal pembangunan maritim sangat relevan diketahui dan dipahami kalangan akademisi, terlebih posisi Kalimantan Timur yang sangat strategis.
“Posisi Kaltim sangat strategis, UNMUL perlu melakukan riset-riset terkait soal maritim,” kata Prof Krishna didampingi Ketua Program Doktor, Ilmu Lingkungan, Prof. Dr. Esti Handayani Hardi, S.Pi, M.Si. (hms/frn)
Foto: Hartanto
Published Date : 21/07/2022 19:16:00