UNMUL bersama Gojek Launching Matching Program Startup Bisnis


Universitas Mulawarman melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) bersama Gojek meresmikan matching program untuk pengembangan startup di Kalimantan Timur (Kaltim). Kegiatan yang bertemakan Aktualisasi Peran Universitas dan Mitra Industri untuk Perguruan Tinggi ini diselenggarakan di Gedung UNMUL HUB tepatnya di Ruang Lecture Theatre lantai 3, Rabu (21/4).

Gubernur Kalimantan Timur yang diwakili oleh Asisten 1 Pemerintah Provinsi Kaltim Dr. H. Moh. Jauhar Effendi, M.Si menyampaikan kegiatan hari ini merupakan lompatan yang cukup besar didalam pengembangan teknologi. “Kalau kita berbicara bisnis startup ini, memang bisnis yang berkaitan dengan teknologi termasuk Gojek. Tentu di tengah pandemi Covid-19, pengembangan aplikasi kaitannya dengan UMKM ini penting sekali dalam rangka meningkatkan pasar kita. Kalau kita punya keyakinan untuk terus berusaha mengembangkan potensi yang ada peluang itu cukup bisa. Semoga dari pihak Gojek bisa menularkan ilmu dan pengalamannya terutama kepada mahasiswa,” ungkapnya.

Kepada para mahasiswa, lanjut Dr. Jauhar Effendi, beruntung bisa mendapatkan kesempatan ini. “Kita berharap Gojek nanti tidak hanya melatih mahasiswa tetapi juga pegawai negeri. Memang pengembangan aplikasi ini luar biasa. Persoalannya teknologi ini harus friendly, dikenal, mudah dan lain sebagainya. Di era pandemi ini sebenarnya pengembangan program aplikasi kaitannya dengan startup bisnis. Startup ini bisa dikatakan perusahaan rintisan yang baru berdiri kemudian bagaimana dikembangkan supaya pasarnya itu bisa menjangkau kemana-mana. Tentu Pemerintah Provinsi Kaltim menyambut baik kerja sama LP2M UNMUL dengan Gojek (PT. AKAB) yang mengembangkan pelatihan ini, mengembangkan startbiz, mengembangkan bisnis startup yang tentu saja kita banyak tantangan. Saya berharap kepada mahasiswa dan alumni juga mengikuti sungguh-sungguh langkah-langkah yang disampaikan oleh Gojek,” ucapnya.

Sementara, Rektor UNMUL yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Ir. Encik Akhmad Syaifudin, M.P menyampaikan sekilas tentang Indikator Kinerja Utama. “Jadi dalam rangka mendorong UNMUL menjadi universitas yang memiliki kinerja yang tinggi maka pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini sudah memberikan indikator kinerja utama. Terkait dengan indikator kinerja utama yang berhubungan dengan mahasiswa, yaitu indikator kinerja utama yang pertama adalah lulusan mendapat pekerjaan yang layak atau sudah mendapatkan penghasilan dengan berwiraswasta atau usaha. Usahanya juga sudah harus berbadan hukum dengan pendapatan 1,2 kali UMR. Untuk indikator kinerja utama yang kedua adalah mahasiswa mendapatkan pengalaman diluar kampus karena dari delapan kegiatan Kampus Merdeka, Merdeka Belajar itu semua mahasiswa itu boleh memilih tetapi perguruan tinggi itu wajib hukumnya menyiapkan kurikulum untuk mahasiswa mendapatkan pengalaman diluar kampus atau diluar program studi paling sedikit. Jadi bisa dalam bentuk kuliah, magang, penelitian, proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, proyek independen atau membangun desa dalam bentuk KKN,” urainya.

Menurut Dr. Encik, UNMUL walaupun punya kemampuan SDM yang memadai dalam rangka mendorong lulusan atau mendorong mahasiswanya mencapai atau melampaui passing grade itu tapi kalau berdiri sendiri sepertinya tidak bisa. “Keberadaan UNMUL sebagai lembaga pendidikan ini harus bekerja sama. Jadi saling menguatkan untuk bagaimana kita bisa mencapai sasaran sebagaimana yang dirumuskan. Kami berharap mahasiswa tentu bisa memanfaatkan momen ini,” tutur Dosen Fakultas Pertanian tersebut.

Senada dengan Asisten 1 Pemprov Kaltim dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Ketua LP2M UNMUL Anton Rahmadi, S.TP., M.Sc., Ph.D menjelaskan LP2M ini mencoba untuk mensinergikan semua potensi yang ada di UNMUL, saat ini yang sudah terjangkau adalah pusat inkubator bisnis bekerja sama dengan UPT Perkasa. “Jadi UPT. Perkasa itu punya tupoksi untuk membina mahasiswa dan alumni dan memang sudah banyak mentas dibidang nasional, maupun yang sudah jadi. Saat ini kita sudah merencanakan kerja sama dengan Badan Pengelola Usaha. Jadi itu yang kami coba untuk mensinergikan,” ucapnya.

“Kita mendapatkan patner yang sangat luar biasa. Kita sudah berupaya melakukan sinergi selama kurang lebih 3 bulan sehingga pada akhirnya kita membanggakan diri untuk melaunching program startup bisnis, inkubator bisnis UNMUL. Inkubator bisnis ini bukan hanya sekedar inkubator-inkubatoran, 1 universitas hanya boleh memiliki 1 inkubator bisnis di tingkat universitas dan harus terdaftar secara institusi ditingkat nasional,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Gojek Kalimantan Irwansyah Fansury menjelaskan mengenai startup, jadi startup itu sebenarnya sebuah perusahaan yang didesain untuk tumbuh secara cepat. “Nah, untuk tumbuh secara cepat itu kami mengidentifikasi beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu secara fundamental memiliki cara berpikir kemudian, mampu dan siap menghadapi tantangan, perbaikan cara pikir, membuat strategi. Diharapkan kepada para mahasiswa bisa join di program ini untuk memperbaiki fundamentalnya lalu mengidentifasi masalah. Mengidentifikasi masalah itukan ada tahapannya, masalah seperti apa sih adik-adik mahasiswa temui dikehidupan sehari-hari kemudian bisa di carikan solusinya. Karena jika nanti sudah punya kesempatan untuk bekerja baik corporate atau bahkan langsung mengelola bisnis sendiri ide itu mengikuti dari masalah yang ditemukan,” imbuhnya.

Kegiatan ini dilaksanakan secara luring dan daring ini dihadiri para Wakil Rektor, Para Dekan, Wakil Dekan, Staf Khusus WR I, Kepala UPT. Perkasa, Kordinator dan Subkordinator, mahasiswa serta media. (hms/zul)  

Foto: Hartanto

Published Date : 21/04/2021 16:57:00