Inovasi sekaligus solusi di masa Pandemi diinisiasi Perguruan Tinggi terbesar dan tertua di Kaltim, Universitas Mulawarman (UNMUL). Layanan Telemedicine sabagai upaya sinergi dalam membantu Pemerintah memutus mata rantai penyebaran COVID-19, khususnya bagi pasien yang sedang melakukan Isolasi Mandiri (Isoman).
Rabu, (21/07), bertempat di Ruang Lecture Theatre, Gedung UNMUL HUB dihadiri para Sivitas Akademika UNMUL, OPD terkait juga Kepala Daerah di Kaltim secara Virtual, Rektor UNMUL bersama Gubernur Kaltim disaksikan Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, meluncurkan Layanan Telemedicine yang terintegrasi dalam website bantucovid19.unmul.ac.id.
Langkah ini adalah bentuk kepedulian UNMUL dalam rangka mendukung Pemerintah untuk mempercepat memutus mata rantai penyebaran COVID-19 yang kian mengkhawatirkan di tengah masyarakat Kaltim menjadi tujuan utama dimanfaatkannya fasilitas ini. Hal tersebut dikemukakan oleh Rektor UNMUL, Prof. Dr. H. Masjaya., M.Si dalam sambutannya.
Saat ini ungkap Guru Besar dari FISIP UNMUL tersebut, para dokter umum dan spesialis di Fakultas Kedokteran UNMUL telah banyak yang mendaftar pada layanan ini dan siap memberikan jasa layanan konsultasi gratis selama 24 jam serta memantau para pasien COVID-19 yang melakukan Isoman.
"Tidak hanya sampai disana, melalui sarana ini juga akan memberikan obat-obatan gratis yang diperlukan, sesuai dengan keperluan masyarakat yang disampaikan dalam aplikasi ini," tutur Rektor.
Layanan Telemedicine ungkap Rektor, ke depan tidak hanya dilakukan di Kota Samarinda, namun juga akan terus berkembang dan tentunya berkerjasama dengan Pemerintah Provinsi Kaltim untuk menjangkau seluruh Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi ini.
"Dengan adanya aplikasi ini tentunya saya menilai sangat bermanfaat dalam membantu masyarakat yang terpapar virus COVID-19 yang Isoman di rumah masing masing," kata Gubernur Kaltim, Dr. Ir. H. Isran Noor., M.Si.
Dihadapan para wartawan yang meliput, dia menerangkan terobosan ini merupakan wujud kebersamaan dalam memerangi penyebaran virus Covid-19 yang ditunjukkan UNMUL. Diakuinya karena masih banyak masyarakat yang butuh pencerahan obat apa yang tepat untuk dikonsumsi dan multivitamin yang diminum dalam masa karantina selama empat belas hari lamanya.
Dia berharap, dengan adanya aplikasi ini akan banyak masyarakat yang terbantu untuk konsultasi bersama Dokter Spesialis dan Dokter Umum dari Fakultas Kedokteran UNMUL serta mendapatkan obat gratis. "Saya mengapresiasi sekali terobosan yang dilakukan UNMUL ini," pungkasnya. (hms/frn)
Foto: Ahmad Yusuf
Link Terkait
Published Date : 21/07/2021 23:59:00