ULS BKPN UNMUL Gelar Bimtek Metode Pembelajaran Ideologi Pancasila


Dalam sebuah Bimbingan Teknis (Bimtek), Unit Layanan Strategis (ULS), Badan Kajian Pancasila dan Kenegaraan (BKPN), Universitas Mulawarman (UNMUL) mengundang puluhan peserta untuk membahas Pengembangan Metode Pembelajaran Ideologi Pancasila Berbasis Agama bertema “Revitalisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Pendidikan Karakter Kebangsaan”.

Ketua Panita Bimtek, Adietya Arie Hetami, S. Sos., M.AB menyatakan, kegiatan ini merupakan lanjutan aktivitas sebelumnya yang dilaksanakan BKPN, mengundang puluhan peserta dalam rangka menyebarluaskan nilai – nilai Pancasila pada lingkungan lembaga pendidikan di Kalimantan Timur, khususnya UNMUL.

“Di Bimtek ini, kita semua akan mencari bagaimana metodologi pembelajaran yang baik berbasis agama. Merupakan sebuah topik yang sedang hangat diakhir – akhir ini. Namun begitu, kita semua wajib bersyukur karena dengan keberagaman di negara kita Indonesia, kita memiliki sebuah perekat yang bernama Pancasila. Serta jika dikaji lebih dalam, Pancasila memiliki semua unsur dalam kehidupan manusia. Pancasila adalah jiwa yang dijiwai oleh berbagai agama yang dianut rakyat Indonesia,” sebutnya ketika memberikan sambutan di Midtown Hotel, Kota Samarinda tempat acara berlangsung, Senin, (02/03).

Dilanjutkannya, 60 peserta yang hadir berasal dari kalangan dosen, mahasiswa dan pemerhati Pancasila diisi pemaparan oleh para narasumber dalam bentuk diskusi panel diantaranya, Dr. Edy Rachmad., M.Pd yang membawakan materi Pemanfaatan Laboratorium Hidup Pancasila sebagai Salah Satu Strategi Pembudayaan dan Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila di Lingkungan Kampus.

Adapula bahasan seputar Strategi Pembelajaran Pancasila dengan Pendekatan ke Islaman yang dikemukakan oleh Dr. Bambang Iswanto, M.H. Serta Diseminasi dan Strategi Pembelajaran Ideologi dan Karakter Pancasila Ditinjau dari Doktrin Kristen yang dipresentasikan Dr. Anna Margaretha., M.Th.

Sebelumnya, Ketua BKPN UNMUL, Mohamad Ridwan, S.HI., M.Si menegaskan, gejala sosial yang berkembang di masyarakat saat ini sangat subjektif, diakuinya pembelajaran agama dan pembelajaran Pancasila tidak dapat dipisahkan dan menjadi satu kesatuan, karena spirit agama ada di Pancasila.

Sistem pembelajaran Pancasila urainya, idealnya harus menyesuaikan dengan gaya hidup. “Mengajarkan ilmu – ilmu Pancasila didalam kelas apakah hanya Dogmatis, Indoktrinasi, atau dengan praktik gaya hidup. Jangan sampai saat ini kita mengajarkan Pancasila hanya berdasarkan teori saja. Intisari dari Pancasila adalah gotong royong,” katanya sebelum membuka Bimtek secara resmi mewakili Dewan Pengarah dan Tim Ahli BKPN UNMUL, Dr. Iman Surya., M.Si. (hms/frn)

 

Foto: Hartanto

 

 

 

Published Date : 02/03/2020 17:05:00