Tingkatkan Wawasan Mahasiswa, LP2M UNMUL Gelar Pembekalan KKN


Meningkatkan wawasan mahasiswa dalam merumuskan program kerja dan berinteraksi dengan mitra, secara Virtual melalui Platform Zoom Meeting dan Live Streaming di Channel Youtube, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), Universitas Mulawarman (UNMUL) melalui Pusat Pengembangan Kelembagaan dan Pengabdian Masyarakat (P2KPM) kembali melakukan aktivitas rutin tahunan yakni Pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada mahasiswa KKN angkatan 47 tahun 2021. Sabtu, (22/05).

“Desa Tangguh Penyangga Ibukota Negara” menjadi tema KKN Angkatan tahun ini. Sementara itu dalam pembekalan, LP2M menghadirkan Kepala Bappeda Kaltim, Prof. Dr. Ir. M Aswin, MM dan Kepala DPMPD Kaltim, M Syirajuddin, SH., MT.

Dalam laporannya, Ketua LP2M UNMUL, Anton Rahmadi, S.TP.,M.Sc.,Ph.D mengutarakan tahun ini mahasiswa KKN UNMUL berada di 15 Provinsi di Indonesia, dan tersebar disekitar 500 desa di seluruh Indonesia.

Dirinya mengutarakan, KKN yang dilaksanakan tahun kedua dalam kondisi pandemi, dimana tahun lalu LP2M melaksanakan kegiatan KKN hampir semua menggunakan metode Daring. Namun begitu, pihaknya saat ini telah sepakat menggunakan kombinasi antara Daring dan Luring dengan memperhatikan penyebaran mahasiswa UNMUL sesuai dengan Protokol Kesehatan (ProKes) ketat.  

“Pada tahun ini berdasarkan kebijakan kita akan melakasanakan KKN dengan metode kombinasi Daring dan yang Luring dilaksanakan berdasarkan tempat mahasiswa yang bersangkutan berdomisili. Selain pembekalan kali ini kami kembali akan menyelenggarakan serupa dengan menghadirkan narasumber nasional dan mitra DUDI (dunia usaha dunia industri) yang disesuaikan dengan tema pada setiap pembekalan,” terangnya.

Kebijakan Pemerintah Pusat yang menentukan daerah di Kaltim menjadi Ibukota Negara baru disambut baik dan optimis oleh UNMUL sebagai Perguruan Tinggi Negeri di ibukota Provinsi Kaltim. Hal itu diungkaplkan Rektor saat memberikan sambutan sebelum membuka acara pembekalan.

“Saat ini UNMUL sudah mulai berpikir dan mengeluarkan kebijakan khusus, untuk berperan untuk menyiapkan SDM dan masyarakat sekitar agar bisa menjadi penduduk IKN dan siap menjadi bagian dari segala aktivitas di IKN. UNMUL harus hadir di tengah – tengah Desa Tangguh sebagai penyangga Ibukota Negara,” harap Prof. Dr. H. Masjaya., M.Si.

“Melalui mahasiswa KKN yang harus mampu menjadi pendamping Desa disekitar IKN yang tangguh dalam hal bencana, kesehatan, ekonomi, pangan, pendidikan, teknologi dan sosial budaya. Saya rasa mahasiswa di UNMUL melalui Prodi yang ada d UNMUL, mampu menjawab dan memenuhi hal ini,” tambahnya.

Rektor menegaskan, tidak menginginkan dengan dimulainya pembangunan IKN saat ini dan keseluruhan kelak masyarakat Kaltim khususnya disekitar daerah tersebut tidak mendapatkan peluang dan kesempatan dalam aspek tenaga kerja, kehidupan sosial budaya.

“Dalam kesempatan ini UNMUL harus memberikan peluang dalam segala hal untuk masyarakat IKN, UNMUL dan Pemerintah Provinsi harus berperan didalamnya. Peran UNMUL dalam pembangunan IKN tidak hanya dilakukan mahasiswa KKN namun dilakukan mahasiswa secara keselutruah melalui Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” katanya.

Dikesempatan yang sama Ketua Panitia KKN, Kiswanto, Ph.D menguraikan bahwa kkn angkatan 47 tahun 2021 melibatkan 2.480 mahasiswa dan 68 dosen pembimbing lapangan. Jumlah ini diharapkan dapat merealisasikan Desa Tangguh Penyangga IKN dengan melaksanakan 497 program berbasis kelompok, 488 program berbasis lokasi, dan bahkan 2.548 program berbasis individu.

Koordinator P2KPM LP2M UNMUL ini juga menjelaskan bahwa Program KKN tahun ini dikelompokkan menjadi Program Utama yang menjadi kebutuhan dasar di lokasi KKN yakni Program Unggulan yang menjadi program wajib kelompok, dan Program Individu yang disesuaikan dengan bidang keahlian masing-masing mahasiswa dan dosen.

“Semua usulan program KKN akan dikomunikasikan dan disinergikan dengan mitra yaitu aparatur desa dan masyarakat, mahasiswa, DPL, perguruan tinggi, serta pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. “SDGs Desa dan IDM (Indeks Desa Membangun) akan menjadi pertimbangan utama dalam perumusan Program Unggulan pada KKN tahun ini, sehingga harapannya KKN Universitas Mulawarman bisa membantu Pemerintah Daerah dalam menuntaskan Desa Tertinggal di Kaltim,” tegas Kiswanto.

Ada enam permasalahan dihadapi dalam pembangunan di Kaltim. Yakni, tingginya ketimpangan daya saing SDM, kesejahteraan yang belum terwujud secara adil dan merata. Kemudian, lambannya transformasi ekonomi menuju pengelolaan sumber berkelanjutan, belum optimalnya pemerataan dan pengembangan pelayanan infrastruktur dasar. Hal itu disampaikan Kepala Bappedda Kaltim.

"Meningkatnya resiko penurunan kualitas lingkungan hidup dan tata pemerintahan belum menghasilkan layanan dan kebijakan publik yang berorientasi kepada kedaulatan masyarakat," jelas Prof. Aswin.

Sementara itu, Kepala DPMPD Kaltim, meminta dukungan mahasiswa KKN untuk dapat membantu aparatur pemerintah daerah dan masyarakat melakukan pendataan SDGs Desa.

Kegiatan SDG’s Desa ini akan merealisasikan 12 poin data, yakni data identifikasi kerjasama antar desa dan kerjasama sama desa dengan pihak ketiga, data identifikasi pengembangan pembangunan kawasan perdesaan, dokumentasi atau video pengembangan pembangunan kawasan perdesaan prioritas kabupaten, dan pembangunan penyebaran kuesioner monev P3MD Provinsi Kaltim tahun 2021. (hms/frn)

 

Link Terkait:

Program KKN Unmul Angkatan 47 Diarahkan Berbasis SDGs Desa

Published Date : 22/05/2021 23:59:00