Tingkatkan Soft dan Hard Skills, dua Mahasiswi UNMUL ini Lakukan Internship International Program


Pihak Kampus UNMUL Sangat Mendukung

Kesempatan prestisius sebagai agent of change yang lekat dengan jati diri mahasiswa akan dirasakan oleh dua orang mahasiswi Universitas Mulawarman (UNMUL). Hal itu terwujud setelah Ajeng Ayu Rengganis, Program Studi (Prodi) Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)  dan Farhany asal Prodi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) tercatat sebagai awardee pada Faculty of Science (FSci) International Internship Program, yang diselenggarakan oleh King Mongkut's University of Technology Thonburi (KMUTT), Bangkok, Thailand, tahun 2023.

Dalam kegiatan akademik selama dua bulan itu, tentunya dapat melatih kemampuan peserta yang meliputi soft skill dan hard skill. Pengakuan tersebut disampaikan Farhany kepada Humas UNMUL saat wawancara via aplikasi pesan instan berbasis aplikasi smartphone.

“Program ini meliputi kegiatan magang selama dua bulan, sejak 19 Juni sampai dengan 17 Agustus mendatang untuk melatih keterampilan kerja, baik soft skill maupun hard skill, di laboratorium ilmiah atau research laboratory. Ada dua orang perwakilan UNMUL, saya sendiri Farhany, dengan rekan saya Ajeng Ayu Rengganis. Sementara total terdapat 11 peserta, dengan rincian dua orang dari UNMUL, dua orang dari Universitas Negeri Jakarta, lima orang dari Universitas Negeri Malang, satu orang dari Universitas Tun Hussein Onn, Malaysia dan satu orang dari Can Tho University, Vietnam,” jelasnya.

Diutarakan mahasiswi berprestasi utama dari FMIPA UNMUL tahun 2023 itu, proses awal mengetahui program internasional ini dari salah satu dosen dan pembimbing yang rutin memberikan informasi terkini serta dorongan motivasi untuk ikut berpartisipasi.

“Awalnya saya mendapatkan informasi mengenai program ini dari dosen saya, ibu Ritbey Ruga, S.Si., MP., Ph.D. Beliau seringkali memotivasi saya untuk mengikuti program - program internasional sebagai salah satu bentuk exposure untuk melanjutkan studi di luar negeri. Saya kemudian berkonsultasi pula dengan koordinator Program Studi S1 Kimia, bapak Dr. Teguh Wirawan, M.Si. Beliau juga mendukung agar saya mengikuti program ini. Saya juga berkonsultasi dengan dosen pembimbing akademik saya, bapak Prof. Dr. Ir. Erwin, M.Si. serta Kepala UPT. Layanan Internasional UNMUL,” kenangnya.

Konsultasi dengan segala pihak yang bersangkutan sangat perlu menurut Mahasiswa semester tujuh ini, dikarenakan program magang ke luar negeri adalah urusan yang cukup penting dan perlu dipersiapkan secara matang.

“Setelah berkonsultasi, saya mendaftarkan diri dan mengikuti seleksi yang dilaksanakan oleh UPT. Layanan Internasional. Tidak lama selang dengan waktu seleksi, saya mendapatkan informasi bahwa saya lolos menjadi salah satu awardee dari program ini,” tambahnya.

Farhany yang akan melakukan program magang di Departemen Kimia FSci tersebut, mengambil topik penelitian Natural Products, Cosmetics, Medicinal Chemistry and Their Applications. Dalam kata lain, topik penelitian yang dia buat berkutat di sekitar Kimia Organik Bahan Alam, Kimia Bahan Obat dan Kosmetika.

“Disini, saya melakukan penelitian mengenai pengaruh waktu dan suhu pemanasan dari Macadamia Oil di bawah bimbingan Dr. Withawat Mingvanish. Topik ini dipilih dikarenakan Macadamia Oil adalah produk lokal dalam jumlah besar dari distrik Thailand Utara, tetapi pemanfaatannya masih sangat minim,” terangnya.

Oleh karena itu, Farhany yang gemar mempelajari hal – hal baru itu, melakukan studi awal dari efek waktu dan suhu pemanasan agar ke depan Macadamia Oil dari Thailand Utara dapat diproduksi secara komersil menjadi sumber bahan baku obat atau kosmetik. “Topik ini juga dipilih sebagai salah satu bentuk pengabdian masyarakat dengan membantu para petani di Thailand Utara agar hasil panen mereka dapat digunakan secara industrial dalam jumlah yang lebih banyak dan meningkatkan perekonomian,” urainya.

 

Pentingnya Kemampuan Berbahasa Inggris

Terlepas dari rencana internship yang akan dilakukan, salah satu faktor penting yang wajib dipenuhi pesan mahasiswi angkatan 2019 ini yakni kemampuan berbahasa inggris. Dikarenakan diakuinya, ruang kerja di KMUTT banyak menggunakan bahasa inggris dan satu-satunya cara untuk berkomunikasi dengan professor, asisten laboratorium, laboran dan staf tendik di KMUTT adalah dengan bahasa inggris.

“Sehingga sangat penting untuk memiliki kemampuan untuk berbicara dalam bahasa inggris. Terakhir, mahasiswa juga dinilai berdasarkan kemampuannya dalam mengkomprehensi perbedaan budaya kerja dan budaya sosial. KMUTT memiliki etika kerja yang berbeda dengan UNMUL, contoh kecilnya seperti jam kerja dan cara menghubungi dosen. Thailand juga memiliki budaya sosial yang sangat berbeda dari Indonesia, sehingga para awardee dituntut untuk dapat menerapkan rasa hormat dan toleransi terhadap perbedaan budaya,” tuturnya.

Pihak Kampus UNMUL juga dikatakannya sangat mendukung program ini. Melalui UPT. Layanan Internasional telah banyak memberikan bantuan mulai dari persiapan administratif dan biaya tiket pesawat pulang pergi. Begitupula FMIPA juga turut membantu memberikan bantuan dana. Pun demikian dengan Jurusan Kimia memberikan berbagai dukungan moral pra keberangkatan.

“Saya harap lebih banyak mahasiswa yang berkecimpung di bidang saintek, khususnya Program Studi Kimia yang termotivasi untuk mengikuti program pertukaran pelajar atau magang internasional. Saya harap juga ilmu yang saya dapatkan disini dapat saya terapkan dan kembangkan untuk perkembangan saintek di Indonesia, dimulai dari lingkungan UNMUL,” tutupnya. (hms/frn)

 

Foto: Farhany

Published Date : 13/07/2023 14:31:00