Tiga Mahasiswa UNMUL Ini Tampil di NUDC 2019 Tingkat Wilayah


Lomba debat antar perguruan tinggi menjadi bagian penting dari kompetisi di era global. Lomba debat ini menuntut wawasan yang luas, kemampuan berbahasa Inggris yang baik dan kemampuan berargumentasi. Kemampuan bahasa Inggris yang baik akan meningkatkan kemampuan komunikasi mahasiswa dalam berinteraksi dengan masyarakat internasional. Sedangkan kemahiran dalam berargumentasi akan meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk membuat keputusan berdasarkan analisis yang logis dan faktual. 

Menyadari pentingnya lomba debat bagi peningkatan kualitas lulusan dan pendidikan tinggi, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen Belmawa) Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mengembangkan kegiatan ini melalui kegiatan National University Debating Championship (NUDC) sejak tahun 2008. Kegiatan tahunan ini telah menjadi ajang positif bagi mahasiswa se-Indonesia untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam berpikir kritis dan berkomunikasi dalam Bahasa Inggris, meningkatkan kepercayaan diri, mengembangkan jejaring antar perguruan tinggi, dan memupuk rasa kesatuan dan kebanggaan terhadap kebhinekaan bangsa dan budaya.

Universitas Mulawarman (UNMUL) sendiri setiap tahunnya selalu mengirimkan delegasinya dalam ajang NUDC tingkat wilayah di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, dari tanggal 1 hingga 2 Juli 2019. Mahasiswa Unmul yang mengikuti kegiatan NUDC tingkat wilayah ini yakni, Ratu Fortuna P.T.P dari Fakultas Teknik (FT), A. Susanto dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) serta Ndaru Widianto dari Fakultas Teknik (FT). Sebelum mengikuti tingkat wilayah, ketiga Mahasiswa ini lolos seleksi dari tingkat perguruan tinggi, yang diambil 1 (satu) tim terbaik yang terdiri atas dua mahasiswa sebagai debaters dan satu mahasiswa sebagai adjudicator.

Selain dari UNMUL, ada 15 perguruan tinggi yang lain atau tim debat yang mengikuti ajang bergengsi ini, antara lain, Universitas Palangka Raya, Universitas Lambung Mangkurat, Politeknik Negeri Samarinda, Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, Universitas Tanjungpura, Universitas Borneo Tarakan, Politeknik Negeri Banjarmasin, Universitas Darwan Ali Sampit, Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin, STKIP PGRI Banjarmasin, STIPER Amuntai, Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda, STT Migas Balikpapan, Universitas Muhammadiyah Pontianak dan Sekolah Tinggi Bahasa Asing Pontianak.

Sebelum memulai debat Bahasa Inggris, Rachmat Nurcahyo, MA selaku Ketua Juri baik Tingkat Wilayah maupun Tingkat Nasional menjelaskan Tingkat Wilayah di Banjarmasin ini diikuti sebanyak 16 (enam belas) tim dengan rincian 8 (delapan) tim dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan 8 (delapan) tim dari Perguruan Tinggi Swasta (PTS). “Sedangkan kuota atau yang akan lolos seleksi dari Wilayah XI Kalimantan, diambil sebanyak 6 (enam) tim atau perguruan tinggi,” kata Rachmat Nurcahyo, MA saat memberikan pengarahan kepada mahasiswa di Gedung Aula LLDIKTI Wilayah XI Kalimantan, Senin (01/07).

Rachmat menambahkan, bahwa yang dinilai bukan hanya kefasihan berbahasa Inggris tapi yang paling penting juga nilai adalah kemampuan dalam mengolah konsep atau argumentasi dalam berbahasa Inggris tersebut. (hms/zul)

 

Foto: Sulkarnain

Laporan Langsung Staf Humas UNMUL, Sulkarnain, S.I.Kom dari Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan

Published Date : 01/07/2019 23:00:00