Dalam kegiatan Konferensi Ilmiah Adiwidya 8 dengan tema “Ecotechnology dan Pemberdayaan Masyarakat untuk Indonesia Berdaya Menghadapi Perubahan Iklim” tiga mahasiswa Program Studi (Prodi) Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Mulawarman (UNMUL) dalam satu tim berhasil meraih Best Paper.
Kegiatan gelaran organisasi Keluarga Mahasiswa Islam (KAMIL) Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut, dilaksanakan secara online dan pada saat proses presentasi dilakukan melalui media Zoom Meeting.
“Tema yang dipilih ialah Sosiopeneur didasari dari ide saat saya berkumpul bersama teman-teman karang taruna. Kemudian didukung pula dengan bidang studi kami sebagai mahasiswa Administrasi Bisnis untuk beride sesuai materi yg telah di dapat di kelas,” ungkap Tira Siya Fajar Rahayu, mewakili dua rekan lainnya yaitu, Pingki dan Achmad Junaidi.
Adapun indikator penilaian juri jelas mahasiswi Prodi Administrasi Bisnis FISIP UNMUL ini, terletak pada durasi implementasi ide yang diajukan, relevansi kebutuhan-kebutuhan yang urgen pada masa sekarang dan akan datang. Turut diperhatikan pula instrumentasi ide, serta kesesuaian tema.
Selain itu sebutnya, delegasi peserta dalam ajang ini merupakan para mahasiswa dari beberapa Universitas ternama di Indonesia seperti Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Surabaya, Universitas Gajah Mada, Universitas Padjajaran, Universitas Sumatera Utara, dan Universitas Telkom.
“Peserta konferensi ini ada 63 dengan ide yang masuk, 40 abstrak dan 9 makalah. Untuk ide dan abstrak dari 12 universitas dan 5 dari umum,” tambah Tira kepada Humas UNMUL melalui pesan singkat berbasis aplikasi yang dikirimkan.
Ketika ditanya proses capaian yang digapai, mahasiswi angkatan tahun 2019 itu menyatakan, semua berasal dari tugas wajib mata kuliah di kelas. Penentuan tema sedikit sulit terlebih untuk kegiatan observasi karena terkendala anggota kelompok yang sedang berada di kampung halaman. Meski begitu diskusi dilakukan melalui sarana WhatsApp dan Zoom Meeting.
“Kemudian disepakati untuk menggunakan tema Sosiopeneur setelah setiap anggota menyampaikan opsi. Opsi tema diperkuat dengan adanya potensi di Desa Loa Duri Ilir, terkait tema tersebut yakni Berbudidaya Manggot. Sampah organik yang ada di lingkungan sekitar juga menjadi salah satu lirikan kami untuk beridea, kondisinya yang cukup meresahkan serta belum banyak yang menciptakan inovasi terkait sampah organik maka kami mencoba untuk mengangkat masalah tersebut,” jelasnya. (hms/frn)
Published Date : 30/11/2020 23:59:00