Selasa (9/12) Universitas Mulawarman (Unmul) sebagai panitia penyelenggara seleksi penerimaan mahasiswa baru jalur SNMPTN, UTBK dan SBMPTN di daerah Kalimantan Timur melakukan Sosialisasi penerimaan di tiga jalur tersebut dan Kabupaten Kutai Timur menjadi target sosialisasi. Saat melaksanakan sosialisasi di Kota Sangatta, sebagai ibukota Kabupaten Kutai Timur, kegiatan tersebut digelar di SMA Negeri 1 Sangata Utara, dihadiri sekurangnya 90 orang, diantaranya ialah kepala sekolah, admin PDSS sekolah, guru dan siswa perwakilan dari sekolah se-Kabupaten Kutai Timur.
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sangatta Utara Drs. Hasbi, M. Pd yang juga selaku Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kabupaten Kutai Timur pada sambutannya menjelaskan betapa pentingnya informasi yang disampaikan oleh tim sosialisasi dari Unmul ini. “Informasi yang disampaikan saya harap bisa menjadi tambahan informasi mengenai penerimaan mahasiswa baru tahun ini, meskipun kegiatan serupa dilaksanakan tiap tahun di daerah kita, namun tiap tahun selalu ada perubahan di penerimaan mahasiswa baru ini,” jelasnya.
Dra. Hj. Airawaty, Kassubag. Sarana Pendidikan BAK Unmul, sebagai Ketua Tim Sosialisasi di Kutai Timur menyampaikan bahwa Unmul sebagai perwakilan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) untuk Kalimantan Timur, bersiap untuk melaksanakan tahapan penerimaan mahasiswa baru tahun 2020, dimana sosialisasi ini adalah salah satu upayanya. “Kami selalu menekankan kepada tiap sekolah untuk memberikan informasi yang akurat kepada siswa agar tahapan pendaftaran untuk sekolah dan siswa di LTMPT tidak terlambat atau bermasalah,” ucapnya.
Sementara itu, Kasubbag. Hubungan Masyarakat, Dewi Novi Rianti, SH., M.H., yang juga hadir sebagai tim sosialisasi memaparkan tahapan pelaksanaan penerimaan mahasiswa baru di tiga jalur, yakni SNMPTN, UTBK dan SBMPTN. “Pada tahun 2020 ini ada sedikit perubahan, yakni adanya kebijakan Single Sign On, dimana setiap sekolah dan siswa diwajibkan untuk memiliki akun LTMPT di situs ltmpt.ac.id, dimana semua tahapan pendaftaran bisa dilakukan di portal tersebut,” jelasnya.
“Perubahan paling penting pada tahun ini ialah, peran sekolah yang punya hak penuh untuk melakukan pemeringkatan di sekolahnya, dengan menyesuaikan jumlah kuota berdasarkan Akreditasi sekolah bersangkutan, kemudia perubahan juga ada di jalur UTBK dimana hanya ada 1 kali tes dengan 14 sesi, berbeda dengan tahun lalu yang bisa tes lebih dari 1 kali,” tambahnya.
Published Date : 11/12/2019 18:10:00
