Sosialiasi MBKM: Peluang Bagi Mahasiswa UNMUL


Merdeka Belajar Kampus Merdeka merupakan program dari Kementrerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa yang tidak hanya belajar didalam kampus saja, tetapi juga berkegiatan diluar kampus. Dilansir dari lamann resminya, beberapa program yang berasal dari Kampus Merdeka adalah Kampus Mengajar yang bertujuan membantu peningkatan kualitas pendidikan dasar dengan terlibat langsung pada proses pengajaran di sekolah yang berlokasi di seluruh Indonesia. Magang dan Studi Independen (MSIB) untuk mendapatkan pengalaman dunia kerja secara langsung sebagai persiapan karier atau menjalankan proyek penelitian dengan studi kasus nyata dari para pelaku industri ternama. Terdapat juga Pertukaran Mahasiswa Merdeka yang merupakan program pertukaran mahasiswa dalam negeri untuk memberikan pengalaman langsung untuk lebih memaknai keberagaman budaya nusantara.


Universitas Mulawarman pun mengadakan Sosialisasi terkait MBKM yang berlangsung pada Selasa (07/11) secara online melalui ruang Zoom Meeting. Dihadiri pula oleh Sekretaris LP3M, Prof. Ir. Haviluddin, S.Kom., M.Kom., Ph.D, Koordinator MBKM, Dr. Erwiantono, S.Pi., M.Si, Dr. Aditya Irawan, S.Pi., M.Si, Ir. Hj. Masayu Widiastuti, MT, Nur Rani Alham, S.Pd., MT, Adi Tri Pramono, S.Fil., ME serta para peserta sosialisasi.


Untuk mengetahui apa saja program Kampus Merdeka, UNMUL memulainya dengan Sosialisasi terkait program-program yang ada. Antara lain, PMM Inbound yang dimana UNMUL menerima mahasiswa dari Perguruan Tinggi lain pada tahun 2023 ini menerima sebanyak 94 orang dan juga ada PMM Outbound, dimana mahasiswa UNMUL yang belajar di Perguruan Tinggi lain. Magang dan Studi Independen merupakan dua program yang saling terintegrasi karena untuk Magang sendiri akan mendapatkan penempatan di mitra Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) yang telah terdaftar pada program Kampus Merdeka dan juga akan memiliki pengalaman yang bisa menjadi golden ticket bagi para alumni program untuk melamar pekerjaan.


Selain itu, terdapat juga Studi Independen sendiri memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk melakukan studi terspesifik pada satu penelitian serta Kampus Mengajar yang pada tahun ini memiliki 22 orang yang ikut dalam program tersebut. Prof. Haviluddin selaku Sekretaris LP3M mengatakan MBKM sudah terarah dengan baik dan akan terus di evaluasi. “Kedepannya, kita akan mengarahkan program ini menjadi MBKM Mandiri.”, ucapnya.


Lebih lanjut, Koordinator MBKM, Dr. Erwiantono secara terpisah menyampaikan bahwa program ini dimulai dengan sosialiasi. Peserta dapat melakukan proses pendaftaran sesuai jadwal yang tertera, nantinya akan ada sistem seleksi untuk memasukan para calon peserta program Kampus Merdeka secara akademik layak untuk mengikuti program tersebut. Pertanyaan selanjutnya yang terbesit ialah Apa perbedaan dari program MBKM Kemendikbudristek dan MBKM Mandiri dari UNMUL? “MBKM Mandiri akan berfokus di Kalimantan Timur dengan banyak melibatkan dari para DUDI lokal dan dapat membantu mengurangi aspek kemiskinan, pengangguran dan stunting.”. Fakultas Kesehatan Masyarakat UNMUL memiliki program Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) yang langsung terjun ke masyarakat dengan membawa berbagai isu untuk menjadi fokus utama penyelesaiannya. Dr. Erwiantono pun menyebutkan kedepannya akan ada integrasi program PBL dari FKM UNMUL dengan MBKM Mandiri.


Banyak sekali program dari Kampus Merdeka bagi mahasiswa UNMUL untuk mengembangkan potensi dan minatnya di masa muda. Ini adalah peluang untuk mahasiswa agar bisa lebih dekat dengan masyarakat melalui berbagai program yang telah disiapkan baik oleh Kemendikbudristek dan UNMUL sendiri. Jika ingin tahu apa saja program Kampus Merdeka, silakan kunjungi laman berikut ini https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/program (hms/tik)

Published Date : 09/11/2023 12:04:00