Seminar Nasional Biologi ke-5 FMIPA UNMUL, Mengungkap Kekayaan Biodiversitas dan Kearifan Lokal Kaltim


Sabtu (14/10), Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) menyelenggarakan Seminar Nasional (SEMNAS) Biologi ke-5 dengan tema “Inovasi Riset Berbasis Biodiversitas Hutan Tropis Lembap yang Berkelanjutan Pendukung Ibu Kota Nusantara”. Kegiatan ini diselengarakan secara Hybrid (Luring dan Daring) di Gedung Science Learnung Center (SLC) FMIPA.

Seminar Nasional Biologi Ke-5 merupakan kegiatan tahunan di Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Mulawarman (UNMUL). Tahun ini, Jumlah peserta yang terdaftar yaitu 314 peserta yang tersebar di seluruh Indonesia yang terdiri dari 93 pemakalah dan 2 Pemakalah diantaranya berasal dari Jepang dan Thailand. Seluruh pemakalah mempresentasikan hasil penelitian dari berbagai bidang seperti Biologi Molekuler, Biologi Kelautan dan Perairan Tawar, Bioteknologi, Bioinformatika, Ekologi, Etnobotani, Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan, Anatomi dan Fisiologi Hewan, Ilmu Lingkungan, Mikrobiologi, dan Pendidikan Biologi.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan membantu sehingga kegiatan ini dapat diselengarakan. Semoga seminar ini dapat menginisiasi kolaborasi, karya inovasi dan pertemuan ilmiah untuk pengembangan keilmuwan Biologi dan terapannya” tutur Ervinda Yuliatin, M.Si selaku Ketua Panitia.

Dr. Dra. Hj. Ratna Kusuma, M.Si selaku Dekan FMIPA Universitas Mulawarman (UNMUL) turut hadir memberikan sambutan dan meresmikan pembukaan acara. Selain itu, Dr. Dadan Hamdani, M.Si (Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni),  Dr. Soerja Koesnarpadi, M.Si (Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan) dan Dr. Nova Hariani, M.Si (Ketua Jurusan Biologi) turut hadir yang menambah semarak sesi pembukaan acara. Beliau berpesan “Semoga kegiatan Seminar ini dapat menambah semangat kita untuk melakukan inovasi penelitian dalam rangka mendukung Ibu Kota Nusantara (IKN) yang ramah lingkungan dan berkelanjutan”.

Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber yaitu Yoga Dwi Jatmiko, M. App. Sc, PhD (Departemen Biologi, Universitas Brawijaya), Dr. Jusmaldi (Jurusan Biologi, Universitas Mulawarman), dan Dr. Sc. Danang Crysnanto (Senior Data Scientist, AstraZeneca Swedia).

Pemanfaatan probiotik indigenous dalam produk pangan fungsional dapat diperoleh dari berbagai sumber. Apabila produk pangan dan non pangan diperkaya dengan probiotik, maka pangan tersebut dapat memberikan nilai tambah secara ekonomi. Probiotik lokal Indonesia, khususnya Kalimantan Timur (Kaltim) dapat dipertahankan melalui edukasi proses pembuatan produk fermentasi tradisional yang aman dan baik. Hal ini dapat diwujudkan kolaborasi riset untuk pengembangan produk lokal sebagai sarana akselerasi registrasi melalui BPOM. Dengan demikian Visi IKN 2045 sebagai Kota Dunia yang sustainable akan tercapai” dijelaskan oleh Yoga Dwi Jatmiko, M.App.Sc, PhD.

Selain itu, Dr. Jusmaldi, M.Si memaparkan, berdasarkan hasil penelitian 2019-2021 di daerah aliran sungai (DAS) telah teridentifikasi 174 spesies ikan dan 10% diantaranya endemik Kalimantan Timur (Kaltim) seperti ordo Cypriniformes dan Siluriformes. Ikan-ikan tersebut berpotensi sebagai ikan konsumsi, ikan hias dan ikan budidaya. Namun, sedimentasi, pencemaran, penggunaan alat tangkap yang tidak ramah, perdagangan illegal, sempadan Sungai yang rusak dan spesies introduksi dapat mengancam populasi dan diversitas jenis ikan di DAS, sehingga upaya ikan di DAS Mahakam perlu upaya perlindungan yang difokuskan pada spesies ikan yang terancam punah, endemik, langka dan memiliki kemampuan reproduksi rendah.

Kemajuan dalam pengurutan genom dan metode komputasi memfasilitasi penggunaan genomik untuk pemahaman biologis yang lebih baik. Variasi genetik mempengaruhi tingkat adaptasi populasi organisme. Variasi genetik juga dapat dilihat melalui perubahan urutan nukleotida. Selain itu, variasi genetik yang rendah menyebabkan suatu populasi masuk ke dalam extinction vortex yang dapat membuat jumlah individu dalam populasi terus menurun. Banyak aplikasi yang dapat dilakukan dari informasi profil genetik. Oleh karena itu, koleksi data genomik organimse lokal dengan metode komputasi sangat diperlukan sebagai bentuk konservasi biodiversitas lokal yang dimiliki” Dr. Sc Danang Crysnanto menjelaskan pada sesi narasumber ke-3.

(*fmipa/hms/fhr)

Published Date : 17/10/2023 15:41:00