Jahruni mengatakan, menulis itu butuh tahu dan berani. “Bagaimana kita mau menulis tetapi kita tidak tahu, dan jika sudah tahu maka harus berani untuk mempublikasikannya selama berita itu benar,” paparnya dihadapan puluhan mahasiswa Unmul.
Ia juga membagikan sepuluh elemen yang harus dimiliki seorang jurnalis. “Kewajiban pertama jurnalisme adalah pada kebenaran, kemudian loyalitas pertama adalah pada warga. Juga esensi jurnalisme adalah disiplin dan independen,” jelasnya. “Serta menyediakan forum kritik maupun komentar bagi publik, memuat hal yang penting itu menarik dan relevan, menjaga agar beritanya komprehensif dan proporsional,” tambah pria kelahiran Samarinda ini.
Seminar yang terselenggara pada Selasa (31/03), bertemakan membumikan semangat jurnalistik yang kritis, idealis dan independen ini juga menghadirkan Hafizh Amrullah sebagai pembicara selaku host berita pada stasiun Tepian TV.
Dalam kesempatan yang sama, Adietya Arie Hetami, S. Sos., M.AB selaku ketua Prodi Administrasi Bisnis Fisip Unmul, memberikan nasihat kepada para peserta dalam sambutannya. “Walaupun seorang jurnalistik harus kritis, idealis dan independen, tetapi harus juga memperhatikan dua misi utama jurnalistik. Yakni mencerdaskan masyarakat dan bisa menjaga sopan santun,” imbuhnya.
Sebagai Dekan Fisip Unmul, Prof. Dr. H. Adam Idris., M.Si juga mengapresiasi seminar yang digelar di Ruang Serbaguna Rektorat ini. “Acara ini dapat menjembatani teori-teori di kampus dengan dunia nyata di jurnalistik,” tutur Guru Besar Fisip Unmul ini. (hms/rob)
