Universitas Mulawarman (UNMUL) melakukan kunjungan kerja dan silaturahmi ke Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang, Jumat (4/2/2022). Kedatangan UNMUL yang dipimpin langsung oleh Rektor UNMUL, Prof. Dr. H. Masjaya, M.Si dalam rangka menawarkan beberapa program kerja sama ke Pemkot Bontang dalam Implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Dalam sambutan pembuka kegiatan, Rektor UNMUL, Prof. Dr. H. Masjaya, M.Si menuturkan, jika kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan program Dies Natalis UNMUL yang ke-60. “Di rangkaian Dies Natalis ke-60 ini, UNMUL kembali meluncurkan sejumlah program afirmasi dan persiapan menyambut IKN di Kaltim. Yakni memberikan 60 kuota bebas tes perguruan tinggi di UNMUL, per masing-masing kategori yang telah ditetapkan sesuai prestasi masing-masing calon mahasiswa. Adapun ketentuan ketegori yang diatur diantaranya, calon mahasiswa bebas tes itu yakni bagi penghafal Al-Quran dan anak yatim piatu akibat Covid-19. Ini untuk semua fakultas dan jurusan yang ada di UNMUL. Jadi bebas pilih. Asal sesuai kategori yang ditentukan,” ungkap Prof. Masjaya.
Sementara untuk program lainnya, UNMUL juga meluncurkan kegiatan dengan memberikan 60 mahasiswa bebas UKT satu semester dan memberikan 60 penghargaan Mulawarman Award kepada birokrat, tokoh masyarakat, agama dan pemuda. Di usia yang ke-60 tahun ini juga, UNMUL menerbitkan 60 karya penelitian dan pengabdian dalam pembangunan IKN dan daerah penyangga. “Kemudian memberikan pembinaan kegiatan KKN bagi 60 desa di Kalimantan Timur, dalam rangka implementasi merdeka belajar kampus merdeka. 60 desa binaan dibagi untuk 10 kabupaten/kota. Jadi perkota masing-masing 6 desa. Jadi kami harap pak Wali Kota juga bisa menyambut baik program ini,” pinta Rektor.
Prof. Masjaya, kembali mengutarakan, usia UNMUL yang terbilang tidak muda lagi ini tentunya bertanggung jawab atas pembangunan sumber daya manusia (SDM) di Kaltim. Terlebih, UNMUL juga memiliki tantangan besar dengan menyiapkan SDM yang berkualitas untuk menyambut pembangunan IKN di Kaltim. “Tentang IKN, bukan hanya persoalan pembangunan gedung pemerintahan yang berlokasi di titik Nol Penajam Paser Utara. Tetapi, permasalahan IKN ini merupakan persoalan Kaltim secara menyeluruh. Sebab kehadiran IKN memiliki efek besar terhadap 9 kabupaten kota lainnya, termasuk Bontang. Sehingga UNMUL harus berkeliling membangun kerjasama keseluruh daerah penyanggah IKN untuk peningkatan SDM, agar IKN ini bisa menjadi milik sepenuhnya warga Kaltim,” ungkap Prof. Masjaya.
“Tantangan kita besar, sebagai kampus terbesar kami punya tanggung jawab menyiapkan SDM nya untuk IKN. Agar kita kedepan bukan hanya menjadi penonton. Makanya ini lah tujuan kami ke Bontang. Kemarin sudah ke Kutai Timur,” lanjut Prof. Masjaya.
Prof. Masjaya juga menegaskan sengaja mendatangkan banyak akademisi dengan berbagai keahlian, agar Pemerintah daerah bisa langsung melakukan koordinasi dan sekaligus berdiskusi terkait apapun mengenai persoalan yang tengah dihadapi kota masing-masing. “Jadi bebas kami siap bantu. Silahkan pak wali di diskusikan apa program dan masalahanya. Karena saya bawa yang ahli-ahli ini. Pertanian ada, ekonomi juga ada. Termasuk tata kota juga ada saya bawa,” urai Prof. Masjaya.
Sementara itu, Wali Kota Bontang, Basri Rase, S.IP, tampak menyambut hangat kedatangan akademisi UNMUL. “Kunjungan ini merupakan agenda luar biasa bagi Pemkot Bontang. Sebab kunjungan ini pastinya akan melahirkan ide-ide dan masukan bagi para penyelenggara pembangunan kota. Karena pastinya para guru besar kita ini akan memberikan masukan-masukan terhadap pembangunan di Kota Bontang,” ujar Wali Kota Bontang itu.
Wali Kota Bontang tampak begitu memberikan respon positif atas program bina desa yang ditawarkan rombongan akademisi ini. “Tentu kami sangat senang, apalagi kami diberi kuota 6 desa untuk dibina oleh UNMUL. Kesempatan ini tak mungkin kami sia-siakan. Dan semoga bisa berefek terhadap pembangunan Bontang yang kami cita-citakan,” tuturnya.
Di agenda tersebut juga, Wali Kota Bontang, berkesempatan menyampaikan sejumlah program prioritasnya. Salah satunya mengenai sulitnya mengatasi persoalan banjir yang kerap melada kota industri ini. “Termasuk banjir. Semoga bisa dibantu kami untuk melakukan kajian akademis dalam mengatasi persoalan banjir,” pinta Wali Kota Bontang.
Sementara itu, persentasi sekaligus diskusi terkait peluang kerjasama UNMUL dalam rangka implementasi merdeka belajar kampus merdeka disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Humas, Dr. Ir. Bohari Yusuf, M.Si menjelaskan baik profil perkembangan yang ada di UNMUL, kerjasama pendidikan, kerjasama penelitian dan pengabdian masyarakat serta peluang kerjasama lainnya. (hms/zul)
Published Date : 04/02/2022 22:40:00