Rektor: Roh Kaidah Keilmuan Adalah Kurikulum


“Evaluasi merupakan sesuatu hal yang wajar, karena untuk mengukur sebuah keberhasilan harus dilihat dari sisi evaluasinya. Hari ini Magister Ilmu Ekonomi melihat hal tersebut, hal mana saja yang perlu diperbaiki dan dikembangkan,” ujar Rektor di Ballroom, Hotel Grand Victoria, Samarinda, Senin, (05/10).

Saat memberikan sambutannya sebelum membuka acara ,Guru Besar dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ini turut pula menyinggung masalah akreditasi yang menjadi fokus perhatiannya. Terlebih lagi dengan semakin ketatnya aturan Kemenristek Dikti mengenai akreditasi.

“Pak Menristek Dikti sekarang lebih konsentrasi pada mutu, dengan demikian konsentrasi kami di Unmul adalah memperbaiki dan meningkatkan akreditasi yang sudah ada sekarang. Harapan saya cermati betul pemaparan dari narasumber, karena sisi positif atau manfaat yang kita terima bukan sekarang akan tetapi setelah terselenggaranya workshop ini,” pungkasnya.

Hadir dalam workshop sehari ini, Wakil Rektor Bidang Akademik, diwakili Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjamin Mutu (LP3M), Prof. Dr. Ir. Agus Sulistyo Budi, Walikota Samarinda yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda,Dr. H. Asli Nuryadin, S.Pd., M.M juga tampak pula para dosen FEB, alumni juga mahasiswa MIE FEB Unmul.

Ketua Program MIE FEB Unmul, Prof. Dr. Theresia Militina, SE., M.Si mengungkapkan workshop yang dimulai pukul 08.00 WITA ini bertujuan agar didapatkan panduan yang jelas dan mahasiswa yang menjalani proses perkuliahan mendapatkan ilmu dengan sebaik-baiknya. Dalam memberikan laporannya sebagai ketua panitia ia juga menyatakan Program MIE yang terakreditasi B ini memiliki beberapa konsentrasi studi di dalamnya.

 “Kami harap masukannya untuk perkembangan MEI untuk lebih baik dalam pelaksanaan pembelajaran ke depan,” ungkapnya.

Dekan FEB Unmul, Dr. Hj. Anis Rachma Utary., M.Si, Ak., CA menyatakan workshop yang telah kali kedua terlaksana ini merupakan bentuk upaya fakultas yang dipimpinnya untuk selalu berbenah khususnya dalam hal meningkatkan akreditasi. Diakuinya kurikulum merupakan tombak sebuah institusi pendidikan. Para lulusan juga harus mempunyai daya saing di tengah masyarakat setelah lulus nanti sesuai dengan visi dan misi universitas maupun di fakultas.

“Acara seperti ini tentu sangat perlu untuk diketahui para pengajar agar muncul persamaan persepsi dan dalam proses pembelajaran dapat memberikan pendidikan yang bermutu. Kemampuan para dosen yakni harus mampu membuat mahasiswanya berperan aktif. Mari kita bersama meningkatkan kualitas dari diri kita sendiri para pengajar dengan cara meningkatkan wawasan salah satunya dengan mengikuti berbagai pelatihan di tingkat nasional maupun internasional,” paparnya.

Pada sesi pemaparan materi dan tanya jawab, narasumber utama Nury Effendi, S.E., M.A., Ph.D, yang merupakanDekan FEB Universitas Padjadjaran menyampaikan beberapa materi inti evaluasi kurikulum, tahapan penyusunan kurikulum, penentuan konsep pembelajaran, hingga bagaimana memilih metode pembelajaran. (hms/frn)

   

Published Date : 05/10/2015 00:00:00