Rektor: Mahasiswa Merupakan Kader Bangsa untuk Menguatkan Rasa Kebangsaan


Penggagas ALDERA Beri Semangat Perjuangan pada Mahasiswa UNMUL

Universitas Mulawarman (UNMUL) menjadi salah satu penyelenggara Kuliah Umum dan Bedah Buku Aliansi Demokrasi Rakyat (ALDERA) “Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993 – 1999”. Bertempat di GOR 27 September, Kampus Gunung Kelua UNMUL, Selasa, (28/02), Dr. Pius Lustrilanang, S.IP., M.Si., CFRA., CSFA, Anggota VI Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia, yang merupakan penggagas buku ALDERA, hadir sebagai pembicara utama.

Bupati Kutai Timur, Bupati Kutai Kartanegara, Wali Kota Bontang, Wali Kota Samarinda, Ketua DPRD Kutai Timur, Ketua DPRD Bontang, Ketua DPRD Berau, serta jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kaltim juga hadir. Selain itu, membersamai pula jajaran Rektorat UNMUL, para dekan, dosen, tenaga kependidikan, staf, dan ribuan mahasiswa UNMUL pun turut hadir.

Kegiatan Kuliah Umum dan Bedah Buku ALDERA ini dikatakan Rektor sebagai momentum guna melanjutkan perjuangan reformasi untuk perjuangan penguatan kebangsaan Indonesia.

“Hadir ditengah – tengah kita pada hari ini dan menjadi sebuah kebanggaan karena seorang pelaku sejarah perjuangan reformasi Indonesia berada di Kampus UNMUL. Sebuah proses dalam kehidupan berkebangsaan, pergerakan politik kerakyatan akan dapat memberikan sebuah penguatan bagi bangsa Indonesia,” jelas Dr. Ir. H. Abdunnur, M.Si., IPU.

Aktivitas ini diyakini Rektor dapat memberikan makna yang sangat mendalam bagi mahasiswa. Karena menurutnya, mahasiswa merupakan kader bangsa untuk menguatkan rasa kebangsaan. Sehingga perlu memahami sejarah reformasi Indonesia.   

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menghargai sejarah. Termasuk sejarah reformasi Indonesia. Oleh karena itu melalui kuliah umum dan bedah buku ALDERA pada hari ini, menjadi kebanggaan kita bersama, terlebih agar kader bangsa yakni para mahasiswa dapat memahami, melanjutkan ide dan gagasan reformasi yang telah dicanangkan tahun 1998,” tegasnya.

Dari ribuan mahasiswa UNMUL yang hadir di kegiatan ini, Rektor meyakini merupakan bentuk antusiasme dan suasana akademik tersendiri yang berhasil dibangun UNMUL dalam menghadirkan generasi baru.   

 “Hari ini dihadiri 3.000 mahasiswa yang hadir, memaknai antusiasme mahasiswa UNMUL bisa memahami sejarah reformasi bahkan melanjutkan ide juga gagasan reformasi ke depannya, tetap berada pada jalur politik kerakyatan agar tetap berjalan dan terlaksana sebagaimana mestinya. Mahasiswa harus tetap menjaga makna reformasi Indonesia yang telah dihasilkan keluar dari makna sebenarnya,” pesan Rektor.

Output dari acara ini, Rektor menginginkan para mahasiswa mampu memahami, menjaga perjuangan reformasi Indonesia dan tetap memaknai serta menghargai sejarah reformasi Indonesia. Sehingga kebesaran bangsa Indonesia mampu menguatkan dan menjaga keutuhan NKRI.

“Kita akan besar, kita akan semakin kuat bangsa Indonesia dengan bersama melakukan perjuangan reformasi. Dengan kebersamaan maka kita yakin bangsa ini akan jauh lebih besar dan diperhitungkan oleh seluruh negara di dunia,” pungkasnya.

Dalam pidatonya dihadapan mahasiswa, Dr. Pius Lustrilanang mengatakan bahwa ALDERA memainkan peran penting dalam melawan rezim, dengan bergabung bersama rakyat dalam membangun gerakan perlawanan atas perampasan tanah di jawa barat. Inilah sebutnya menjadi awal mula bangkitnya aldera.

"Gerakan tersebut membangun solidaritas dan menjelma menjadi gerakan politik adiluhung. sebagai pengontrol sekaligus penentang langsung kebijakan pemerintahan saat itu," ujarnya.

Sebagai seorang aktivis, Pius Lustrilanang menyelesaikan pendidikan S1 di Jurusan Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Katolik Parahyangan (1987-1995), pendidikan magister atau S2 ditempuhnya pada Jurusan Studi Kepolisian (2004-2006), Universitas Indonesia. Adapun pendidikan S3 atau Program Doktor di Jurusan Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya (2016-2018).

Melengkapi kuliah umum dan bedah buku ALDERA, dua orang dosen UNMUL sebagai narasumber yaitu, Herdiansyah Hamzah, SH., LL.M dari Fakultas Hukum dan Dr. Sri Murlianti, S.Sos., M.Si dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. (hms/frn)

 

Foto: Ahmad Yusuf dan Pandu Utomo

 

Published Date : 28/02/2023 22:37:00