Rektor : Unmul Mendukung Otsus Untuk Kaltim


Himpunan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan (Himip) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Mulawarman (Unmul), mencoba menggali lebih dalam terkait perlu atau tidaknya Otsus bagi Kaltim. Melalui Diskusi Publik, Senin (30/03) acara ini menghadirkan beberapa pembicara. Diantaranya, Dr. Aji Sofyan Effendi. SE., M.Si selaku ketua tim naskah Otsus, H. Rusman Yaqub, S.Pd., M.Si selaku anggota DPRD Kaltim, Herdiansyah Hamzah selaku akademisi dan Farid Wajdi. M.Pd selaku tokoh masyarakat.

Prof. Dr. Adam Idris, M.Si selaku Dekan Fisip Unmul, dalam sambutannya mengatakan mendukung Otsus untuk Kaltim. "Setiap daerah yang mempunyai keistimewaan, wajib mendapat hak keitimewaan tersebut sesuai dengan pasal 18 A ayat 1," tutur Guru Besar Fisip tersebut.

Senada dengan Dekan Fisip, Prof. Dr. H. Masjaya., M.Si juga ingin agar masyarakat Kaltim berkembang dan sejahtera. “Secara kelembagaan kami mendukung penuh Otsus ini. Saya mengajak semua elemen untuk dapat memberikan kontribusi, baik berupa pemikiran atau bergerak bersama demi mewujudkan Otsus,” ujar Rektor Unmul ini.

Diskusi yang berlangsung tiga jam itu, dibuka dengan pertanyaan oleh moderator mengenai pandangan para pembicara mengenai Otsus untuk Kaltim. “Perlu satu kekompakkan antara eksekutif, legislatif dan masyarakat dalam rangka memperjuangkan Otsus ini. Kita harus belajar dari Aceh serta Papua dalam memperjuangkan Otsusnya,” ucap Farid Wajdi membuka diskusi tersebut.

Sementara, Dr. Aji Sofyan mengganggap Otsus Kaltim sangat berbeda dengan konsep Otsus Papua dan Aceh. “Konsep Otsus Kaltim mengedepankan dalam bingkai NKRI. Mengedepankan konsep-konsep pembangungan secara ilmiah, komprehensif dan jauh dari anarkisme. Serta sebagai perwujudan hak demokrasi warga negara Republik Indonesia,” jelas ketua tim naskah Otsus ini.

“Dalam perspektif ekonomi, tuntutan Otsus tidak lain adalah menjadikan Kaltim sebagai pusat pertumbuhan ekonomi Indonesia baru dan pengalokasian dana APBN yang lebih adil. Melalui mekanisme pemberian dana Otsus dan dana pembangunan infrastruktur Otsus,” tambah Dr. Aji Sofyan yang juga Dosen di Fakultas Ekonomi Unmul ini.

Sebagai anggota DRPD Kaltim, H. Rusman berharap dalam menuntut Otsus ini, tidak hanya sekadar pengajuan naskah akademik. Tetapi yang paling penting adalah gerakan politik. “Harusnya ada tokoh sentral yang memimpin perjuangan Otsus ini. Saya khawatir Otsus ini kehilangan ruh, sehingga hanya sekadar wacana,” tandas H. Rusman.

Dilain sisi, Herdiansyah Hamzah sebagai akademisi menilik masalah Kaltim hari ini adalah problem kemandirian. “Pemerintah dalam hal ini tidak fokus untuk pembangunan infrastruktur,” tutur dosen Fakultas Hukum ini.

Diskusi yang berlangsung di Ruang Serbaguna Rektorat ini juga dihadiri dan dibuka oleh Gubernur Kaltim, yang dalam hal ini diwakili oleh Prof. Dr. Dwi Nugroho Hidayanto., M.Pd selaku staf ahli Gubernur. Juga, Dr. Rita Kalalinggi, M.Si selaku ketua progam studi Ilmu Pemerintahan, perwakilan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), beberapa Organisasi Masyarakat serta mahasiswa Unmul. (hms/rob)

 

Published Date : 31/03/2015 14:08:28