Rektor : Dorong Masyarakat Tangguh Lewat Digitalisasi Desa


Pembekalan KKN UNMUL Angkatan 47 Tahun 2021

Pembekalan KKN Universitas Mulawarman (UNMUL) angkatan 47 tahun 2021 kembali digelar Pusat Pengembangan Kelembagaan dan Pengabdian Masyarakat (P2KPM) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UNMUL, Sabtu (12/6/2021) secara virtual melalui zoom meeting. Tema pembekalan KKN kelima ini adalah Digitalisasi  Desa.

Hadir sebagai narasumber sekaligus membuka acara Rektor UNMUL, Prof. Dr. H. Masjaya, M.Si, Kepala Bidang Layanan, Otomasi, dan Kerjasama Perpustakaan DPKD Provinsi Kaltim, Dra. Hj. E. Mustika Wati,MM, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kaltim, Drs. HM. Faisal, S.Sos,M.Si, Dosen Fakultas Teknik UNMUL, Zainal Arifin, M. Kom. Moderator acara dipimpin oleh Enny Fathurachmi, S.IP, M.Si.

Dalam laporannya, Ketua LP2M UNMUL, Anton Rahmadi, Ph.D memaparkan kebanggaannya terhadap UNMUL yang dapat menjadi salah satu universitas terbaik se-Indonesia. Indikatornya, menurut Anton, dapat dilihat dari Research Impact Unmul termasuk dalam 18 terbaik di seluruh Indonesia. Tak hanya itu, Unmul juga menjadi Inovator terbaik ke-37 se- Indonesia dan 235 terbaik seluruh Se-ASEAN dan Asia Selatan. Bahkan kini telah resmi teregistrasi pada Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia dan Anggota Tim 9 SKB Kemendes-Kemendikbudristek-Kemendagri untuk program “Program Mengajar di Desa”.

“Pekan depan adalah pekan tersibuk dimulai dari tanggal 15 Juni 2021 kita memulai pelatihan Open Street Map buat mahasiswa, pelaksanaan KKN Tematik di Faperta, 17 Juni 2021 pelepasan KKN regular dan 28-29 Juni monev lapangan,” tuturnya.

Anton juga menyampaikan bahwa tahun ini untuk pertama kalinya akan ada Safari KKN. Tujuannya, imbuh Anton, untuk melihat performa peserta di lokasi KKN. Sebab tahun ini akan ada pemilihan peserta tim KKN terbaik. Pelaksanaan KKN akan dilaksanakan sekitar tanggal 20 Juli sampai awal Agustus.

“Akan ada award dari Rektor UNMUL untuk kkn terbaik. Penilaian akan dilihat dari publikasi dan produk yang memiliki kekhasan dan kebutuhan yang tentunya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat desa sesuai dengan tema penyanggah ekonomi, penyanggah teknologi dan sebagainya. Ini akan mendapat jaminan nilai A,” ungkap Anton.  

Dalam sambutannya, Rektor UNMUL, Prof. Dr. H. Masjaya, M.Si, menyampaikan kebanggaannya atas kreatifitas dan kecemerlangan LP2M UNMUL dalam menggagas ide kkn. KKN ini, papar Rektor, tidak lagi dianggap hanya sebagai rutinitas tetapi ada produk yang dihasilkan dan mendorong mahasiswa dan dosen memproduksi dan mematenkan serta membuat diseminasi dalam bentuk publikasi. Rektor juga mengapresiasi KKN tahun lalu yang menghasilkan dua buah buku dan publikasi di berbagai jurnal. Tahun ini tak kalah menarik dengan adanya proses evaluasi dalam bentuk pemberian award bagi lokasi KKN yang menghasilkan produk yang bermanfaat.

“Jadi kita ciptakan sejarah, KKN di tengah covid-19 mampu produktif mendorong masyarakat lebih tangguh. Apalagi dibimbing oleh dosen-dosen terbaik. Ini akan semakin menguatkan nama besar UNMUL. Apalagi sudah terbukti sebagai riset dengan impak terbaik se-Indonesia,”ujar Rektor.

Kepala Bidang Layanan, Otomasi, dan Kerjasama Perpustakaan DPKD Provinsi Kaltim, Dra. Hj. E. Mustika Wati, mengatakan tema Digitaliasi Desa untuk program KKN seiring dengan konsep perpustakaan provinsi Kaltim yang memiliki visi melek membaca dan juga teknologi. Dengan digitaliasi Mustika berharap masyarakat tak hanya menggunakan internet hanya untuk bermain game dan media sosial. Namun, memanfaatkan dengan banyak membaca buku-buku di masa pandemic saat ini.

“Memang saat ini perpustakaan sulit diakses di masa pandemic. Perpustakaan kaltim tidak membuka selama masa pandemic ini. Namun kita ada solusi dengan I- Kaltim. I- Kaltim adalah perpustakaan digital yang menyediakan seluruh buku koleksi Perpustakaan kaltim. Dengan mendownload lewat Playstore maka sudah dapat diakses dengan mudah buku koleksi perpustakaan,” ungkap Mustika.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kaltim, Drs. HM. Faisal, S.Sos,M.Si, menjelaskan tentang rencana pemerintah Indonesia untuk meluncurkan satelit bernama Satria. Dengan diluncurkannya Satria diharapkan jaringan internet semakin lancar dan kencang.

“Intinya masyarakat memang harus melek digital karena dengan memanfaatkan media digital akan dapat pengetahuan dan wawasan bagi masyarakat desa. Namun jangan sampai masyarakat sudah siap tapi infrastruktur tidak siap. Infrastruktur bukan hanya tentang fisik tetapi juga akses telekomunikasi,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama Dosen Fakultas Teknik Unmul, Zainal Arifin, M. Kom menjelaskan tentang Digitalisasi Desa dalam kaitannya dengan SDGs Desa. Menurutnya SDGs Desa muatan besarnya adalah tentang pengembangan desa dimana salah satunya adalah pengembangan teknologi komunikasi di desa. Dalam pengoptimalan pembangunan desa hal terpenting adalah data yang akurat. Contohnya terkait dana desa, jelas Zainal, prioritasnya dipergunakan dalam mendorong transformasi ekonomi desa melalui desa digital dan mendorong program pengembangan teknologi dan komunikasi melalui pengembangan desa digital.

“Sayangnya masih banyak wilayah di kaltim yang kondisi TIK nya masih rendah dan tidak ada sama sekali. Apalagi beberapa daerah masih ada wilayah blankspot,” ungkapnya.

Kendati begitu, desakan agar desa sudah terdigitalisasi termaktub dalam kebutuhan pemerintah untuk mendapatkan data yang akurat di pemerintahan desa. Hal itu melalui Indeks Desa Membangun dan Peta kawasan Transmigrasi (Sipukat). Dengan begitu dibutuhkan website yang akurat menampilkan profil desa dan laporan keuangan desa dan sebagainya. Sehingga, ungkap Zainal, perlu domain yang terpercaya dalam membuat website tersebut. Ia menyarankan untuk menyewa hosting web dan konfigurasi domain di desa.id. (NRH/hms/rob)

 

Published Date : 12/06/2021 17:15:00