Oleh: Enny Fathurachmi
Tahun 2023 ini Indonesia menunjukkan kiprahnya di dunia Internasional lewat Keketuaannya pada KTT ASEAN ke-42. Pertemuan ini dikomandani Joko Widodo sebagai Kepala Negara Indonesia dengan menggelar perhelatan di Labuhan Bajo. Pertemuan ini melibatkan seluruh anggota ASEAN dan mendapat banyak apresiasi dari seluruh anggota.
Pertemuan KTT ASEAN direfleksikan melalui simulasi diplomasi ASEAN yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional Semester Empat, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Mulawarman (UNMUL).
Simulasi KTT ASEAN ini merupakan rangkaian kegiatan pengambilan nilai akhir semester pada mata kuliah Diplomasi Praktek yang diampu oleh Enny Fathurachmi,S.IP,M.Si sebagai pengajar di Prodi Hubungan Internasional.
Dilaksanakan di Ruang Rapat Satu Lantai Tiga Rektorat UNMUL pada Kamis, 8/5/2023 sebagai gong penutup rangkaian simulasi yang dilakukan pada mata kuliah Diplomasi dijelaskan oleh Enny Fathurachmi bahwa ada keterbatasan sarana praktikum diplomasi di FISIP.
Dalam keterangannya, dirinya berharap kedepan Integrated Laboratory juga dapat memikirkan tempat praktik bagi Ilmu-ilmu Sosial bukan hanya Ilmu Eksakta sebab ilmu sosial juga membutuhkan laboratorium untuk melakukan praktik salah satunya seperti di Hubungan Internasional.
“Kegiatan ini diikuti oleh dua kelas yang jumlah mahasiswa sekitar 80 maka membutuhkan tempat yang representative,” jelasnya
Hal yang berbeda dari simulasi KTT ASEAN kali ini dengan simulasi sebelumnya tambahnya, yakni isu yang diangkat benar-benar mencerminkan isu real yang ada pada KTT ASEAN ke-42, bahkan di simulasipun hanya sembilan Kepala Negara serta satu Sekjen ASEAN yang menyampaikan statement berkaitan dengan isu yang diangkat.
Satu negara yaitu Myanmar memang tidak diundang dalam pertemuan KTT ASEAN ke-42 kali ini mengingat persoalan internalnya yang masih berkonflik dinegaranya dan isu Myanmar ini masuk dalam pembahasan isu utama di KTT.
Mahasiswa Hubungan Internasional sangat antusias dalam melakukan simulasi KTT ASEAN yang dilakukan full dalam Bahasa Inggris sebagai bahasa resmi dipertemuan internasional karena akan menjadi satu pengalaman bagi mereka dalam memerankan tokoh-tokoh penting.
“Dengan simulasi ini juga dapat menjadi pemacu semangat bagi para mahasiswa yang bercita-cita untuk menjadi diplomat maupun terlibat dalam pertemuan-pertemuan internasional,” tutupnya. (EF)
Published Date : 09/06/2023 23:47:00