Masjaya: Meski Fluktuatif, UNMUL Terus Maju Dengan Segala Keterbatasan


Rapat Terbuka Senat Dalam Rangka Dies Natalis ke 57 Universitas Mulawarman

Rektor Universitas Mulawarman (UNMUL), Prof. Dr. H. Masjaya, M.Si pada Rapat Terbuka Senat dalam rangka Dies Natalis ke-57 UNMUL, dalam pidatonya mengemukakan beberapa catatan penting perjalanan UNMUL semasa ia menjabat di periode pertama, dan ia juga mengemukakan visi dan misi di periode kedua ia menjabat. Sebagaimana diketahui bahwa Masjaya, telah resmi terpilih kembali secara aklamasi sebagai Rektor Unmul oleh Senat Unmul dan dilantik secara resmi oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak di Auditorium D Kemenristekdikti, Senayan, 26 Oktober 2018 silam.

Pada Rapat Terbuka Senat yang digelar di Ruang Serbaguna Rektorat Unmul Lantai 4 pada 27 September 2019 ini, Masjaya mengangkat tema “Introspeksi Menuju Prestasi”. Diangkatnya tema ini karena ia ingin fokus menyampaikan tentang Isu Utama hasil pemeringkatan/klasterisasi perguruan tinggi secara nasional pada perayaan HUT Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74 baruu-baru ini. Masjaya ingin kembali mengupas permasalahan yang dihadapi Unmul dan mencari solusi tentang keadaan Unmul yang masih fluktuatif.

Masjaya menganggap, keterbukaan hasil evaluasi ini sangat penting, karena hanya dengan cara itulah semua pihak di UNMUL bisa saling intropeksi diri, dan menyusun strategi kedepan yang lebih jitu, guna mewujudkan Visi jangka panjang Unmul menjadi universitas bertaraf Internasional.

Dijelaskannya, posisi Unmul yang masih fluktuatif di pemeringkatan secara nasional bukan menggambarkan Unmul secara keseluruhan, karena adanya perubahan indikator pemeringkatan beserta bobot dari Kemenristekdikti, hal lainnya yang juga berpengaruh besar ialah masuknya perguruan tinggi swasta besar yang mempunyai sumberdaya yang lebih lengkap dalam pemeringkatan, hingga hal ini tidak saja berpengaruh pada Unmul semata tapi juga PTN lainnya.

Di masa kepemimpinannya, Unmul telah menorehkan prestasi membanggakan, yakni mampu meraih predikat institusi dengan Akreditasi A, tidak hanya universitas, unit lainnya juga mampu menyusul perbaikan Akreditasi, seperti UPT Perpustakaan yang meraih Akreditasi A, beberapa program studi (prodi) seperti Pendidikan Fisika, Pendidikan Biologi yang mampu meraih Akreditasi A, hingga medio September 2019 prodi yang mampu meraih Akreditasi A berjumlah 9 prodi, menyusul beberapa prodi lainnya yang memperbaiki akreditasinya yang sebelumnya C menjadi B.

Unmul juga terus meningkatkan kerjasama dengan berbagai institusi di segala bidang, yakni kerjasama dengan pemerintah dan swasta, kerjasama dengan dunia usaha (BUMN) dan kerjasama Internasional. Kerjasama ini berbentuk Memorandum of Understanding (MoU) dan direalisasikan pada berbagai unit kerja di lingkungan kampus terbesar di Kalimantan Timur ini.

Kemudian tentang laporan keuangan, Masjaya menjelaskan dalam kurun waktu empat tahun terakhir (2015-2019) Unmul berhasil mendapatkan penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), walau penilaian terbaru untuk tahun 2019 belum keluar, namun sudah selayaknya Unmul dengan usia yang menginjak 57 tahun, harus semakin dewasa untuk menyikapi setiap hasil penilaian kinerja yang diperoleh.

Pada akhir pidato, Masjaya mengemukakan Visi yang ia angkat pada periode ke-2 kepemimpinannya yakni “Perguruan Tinggi Unggul Yang Berdaya Guna dan Berdaya Saing di Tingkat Nasional dan Internasional Berlandaskan Kekuatan Pola Ilmiah Pokok Serta Didukung Tata kelola Sumberdaya Yang Memadai”. Visi ini senada dengan  periode pertama ia memimpin yakni “Promoting Scientific Culture” dengan harapan akan membangun budaya ilmiah di lingkungan Universitas Mulawarman.

Sementara itu, Rapat Terbuka Senat ini juga dihadiri oleh Plt Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekprov Kaltim, Moh Jauhar Efendi. Jauhar berharap Unmul mempu berinovasi menghadapi perkembangan zaman, mengikuti alur teknologi yang semakin berkembang dan maju. "Patut disadari dengan inovasi kita bisa berhasil menaklukkan era disrupsi dan selamat dari iklim kompetensi yang semakin ketat pada saat ini,” ucapnya.

Apalagi, ucap Jauhar, Provinsi Kalimantan Timur oleh Presiden RI Joko Widodo telah ditunjuk untuk menjadi Ibukota Negara, maka persaingan akan semakin terbuka, begitu juga persaingan di bidang sumberdaya manusia. Itu artinya perlu inovasi yang dapat dilakukan sebagai cara-cara baru yang lebih efektif dan efisien dengan mempertimbangkan skala pekerjaan dan prioritas.

Karenanya dia menilai tepat jika segenap pimpinan Unmul menerapkan pendekatan pimpinan transformatif yang bersifat kolegial, partisipatif, dan transparan. Pendekatan yang mendorong partisipatif segenap civitas akademik Unmul dalam memajukan Universitas tercinta meningkatkan layanan Tri Dharma perguruan tinggi.

Jauhar juga meminta agar jajaran pejabat Unmul untuk terfokus pada peningkatan nuansa atmosfer dan akademik mendorong kegiatan bernuansa akademik, peningkatan inovasi dan ilmu pengetahuan, serta inovasi pembelajaran. Kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, seminar internasional, dan kajian akademik lainnya.

"Kita berharap kerjasama Pemprov dengan Unmul semakin erat sehingga dapat mempercepat pencapaian program pendidikan sebagai upaya meningkatkan derajat pendidikan masyarakat Kaltim," harapnya. (hms/arc)

Foto : Sulkarnaen dan Firdan Farezal

Published Date : 28/09/2019 18:19:00