Ikatan Mahasiswa Kehutanan se-Indonesia atau yang lebih dikenal dengan nama Sylva Indonesia menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional Sylva Indonesia (RAKERNASSI) Tahun 2022 yang telah berlangsung pada tanggal 18 - 23 Juli 2022 di Institut Pertanian STIPER Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Rapat Kerja Nasional Sylva Indonesia (RAKERNASSI) 2022 merupakan program kerja tahunan yang mempertemukan para delegasi dari Pengurus Cabang Sylva di seluruh Indonesia untuk membahas hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan program kerja yang diusung oleh Pengurus Pusat Sylva Indonesia selama 1 periode kepengurusan.
Rapat Kerja Nasional Sylva Indonesia (RAKERNAS SI) 2022 diikuti oleh 40 Perguruan Tnggi Negeri maupun Swasta yang memiliki Program Studi Kehutanan, dari total 48 Perguruan Tinggi atau Pengurus Cabang yang tergabung dalam Sylva Indonesia.
Rangkaian agenda Sylva Indonesia sendiri berlangsung selama lima hari. Pada hari pertama RAKERNASSI, diselenggarakan Seminar Nasional Kehutanan yang mengusung tema “Indonesia Presidensi G20”. Seminar ini secara resmi dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sekaligus Pembina Sylva Indonesia yakni Dr. Ir. Bambang Hendroyono, M.M.
“Harapannya melalui Rapat Kerja Nasional Sylva Indonesia, Mahasiswa Kehutanan dapat berperan aktif dalam pembangunan kehutanan dan isu- isu sentral lainnya yang menyinggung konteks lingkungan hidup dan kehutanan” ucap Bambang dalam pidatonya saat membuka kegiatan, Senin, (18/07).
Masih pada sambutannya, beliau juga mengungkapkan bahwa Mahasiswa Kehutanan perlu memperkuat ilmu kehutanananya dengan basis Kepemimpinan Transglobal sebagai kunci sukses pembangunan kehutanan masa depan. Sementara di sambutan lainnya pada kesempatan ini diisi oleh Rektor INSTIPER yakni Dr. Ir. Harsawardana, M.Eng dan Dekan Fakultas Kehutanan INSTIPER, Ir. Sugeng Wahyudiono, MP.
Pada hari kedua dan ketiga RAKERNASSI 2022, dilaksanakan pemaparan Program Kerja Internal Sylva Indonesia dan Program Kerja Nasional Sylva Indonesia. Dalam RAKERNASSI tersebut PCSI Universitas Mulawarman (UNMUL) mengirimkan lima orang mahasiswa delegasinya diantaranya yakni Gilbert Renaldi Manullang bersama Muhammad Khusunul Khairu sebagai Dewan Penasehat LEM Sylva Mulawarman.
Serta Ketua Umum LEM Sylva Mulawarman, Naufal Banu Tirta Satria daidampingi Muhammad Ichwan Ramadhani selaku Wakil Ketua Umum juga Ibrahim, yang menjabat Kepala Departemen Pengkaryaan dan Riset Data Strategis, LEM Sylva Mulawarman tahun 2022.
Presentator Lokakarya Sylva Indonesia, Ibrahim mengungkapkan bahwa, UNMUL memiliki sejumlah keunggulan sebagai untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan Lokakarya Mahasiswa Kehutanan se-Indonesia diantaranya termasuk adalah mengenai isu Ibu Kota Negara (IKN), Nusantara.
Isu IKN yang terletak di Sepaku dan Samboja, Kalimantan Timur adalah topik yang akan diangkat dalam Lokakarya tersebut dikarenakan peran strategis rimbawan muda sangat diperlukan dalam pembangunan Ibu Kota Negara Baru yang berbasis pada konsep Smart Forest City.
“Mahasiswa Kehutanan harus punya arah baru, bukan hanya mempermasalahkan sebuah problematika saja atau menyuarakan isu-isu terkini tetapi konteksnya saat ini mahasiswa kehutanan harus memberikan kontribusi dan inovasi terkait solusi dari sebuah problematika khususnya terkait pembangunan IKN”, ucap Ibrahim dalam pemaparan program kerja Lokakarya Sylva Indonesia Rabu, (20/07).
Pembahasan program kerja nasional Sylva Indonesia diselenggarakan secara pleno, dengan pemaparan program dari berbagai calon UPT Perguruan Tinggi. Selain Universitas Mulawarman, ditetapkan juga unit pelaksana lain, diantaranya Institut Pertanian Bogor sebagai UPT Pelatihan Mahasiswa Kehutanan Indonesia (PMKI) dan Universitas Sam Ratulangi sebagai UPT Seminar Mahasiswa Kehutanan Indonesia (SMKI).
Sebelumnya, selain Sekjen KLHK, acara Seminar Nasional ini diisi pula oleh beberapa pembicara nasional lainnya yaitu Ir. Misran, M.M selaku Sekertaris Direktur Jendral Pengelolaan Hutan Lestasi (PHL) membawakan materi “Indonesia FoLU Net Sink 2030”.
Pemaparan materi kedua, oleh Direktur Corporate Affairs APR, Basrie Kamba membawakan materi “Kontribusi & Tantangan Masa Depan Industri Kehutanan”. Materi ketiga diisi oleh Dr. Naresworo Nugroho, MS. Sebagai Ketua FOReTIKA memaparkan materi “Peran FOReTIKA dalam Pengembangan SDM Kehutanan”.
Selanjutnya, pemapar materi keempat, adalah Roby Royana S.Hut, M.Si.,dari Badan Restorasi Gambut dan Mangrove membawakan materi “Gambut & Mangrove dalam Net Sink FoLU 2030” dan pemaparan materi kelima, oleh Dr. Ir. Agus Setyarso, M.Sc, Dosen Fakultas Kehutanan INSTIPER membawakan materi “Melibatkan Millenial dalam Penanganan Perubahan Iklim (Dengan Focus IFNET 2030)”. Terakhir, presentasi diisi oleh Bustar Maitar S.Hut yang merupakan CEO EcoNusa membawakan materi “Menjaga Hutan Masa Depan”. (mhs/fahutan/hms/frn)
Published Date : 01/08/2022 23:59:00