Ramah Tamah Menristek-Dikti Bersama Civitas Akademika Unmul


Acara ini sekaligus dimanfaatkan Unmul untuk menggambarkan keadaan Unmul sejak berdiri tahun 1962 hingga sekarang, perkembangan pembangunan infrastruktur, hingga keadaan mahasiswa. Pembantu Rektor IV, Dr. Bohari, M.Si, yang memberikan pemaparan menyatakan bahwa Unmul yang merupakan kampus terbesar di Kalimantan Timur sebenarnya masih tertinggal jika dibandingkan dengan perguruan tinggi lainnya di Pulau Jawa.

“Unmul yang mempunyai 40 ribuan mahasiswa kondisinya masih sangat memerlukan bantuan, terutama dari infrastruktur sebagai penunjang utama perkuliahan,” ungkap mantan Staff Ahli Gubernur Kaltim Bidang Pendidikan dan Kebudayaan ini.

“Di kampus ini, sebagian besar sudah ber-akreditasi B, namun masih ada yang akreditasinya C, disebabkan karena infrastrukturnya yang tidak memadai dan lengkap,” tambahnya.

Senada dengan PR IV, Rektor Unmul, Prof. Dr. H. Masjaya, M.Si juga mengungkapkan hal yang sama kepada Menristek dalam sambutannya.

“Kami berharap, pembangunan infrastruktur di Unmul secepatnya bisa diselesaikan untuk menunjang perkuliahan dan aktifitas akademik, agar bisa meningkatkan akreditasi kampus,” ucapnya.

Menristek-Dikti, M. Nasir menanggapi “curhatan” Unmul ke dirinya dengan bijak dan diplomatis.

“Sudah menjadi tanggung jawab Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, disemua perguruan tinggi, termasuk Unmul,” ucap mantan PR II Universitas Diponegoro ini.

“Saya berpesan kepada civitas akademika Unmul, agar selalu menggalakkan motto “Dream, Disiplin dan Jujur” untuk menjadi lebih baik sebagai individu dan kelompok,” tutupnya.

Published Date : 16/02/2015 12:46:48