Pelatihan Reef Check Ecodiver


Keberadaan terumbu karang beserta keindahannya telah memberikan banyak manfaat bagi manusia. Sebagai sumber makanan/protein, melindungi pantai dari erosi, hingga menjadi tempat rekreasi melalui kegiatan diving maupun snorkeling. Namun demikian, sejalan dengan status terumbu karang di Indonesia (Status of World Coral Reef, 2009), terumbu karang di Kalimantan terus mengalami penurunan.

Usaha untuk menyelamatkan ekosistem terumbu karang ini disulitkan dengan belum tersedianya data yang memadai mengenai kondisi terumbu karang dan biota laut yang ada didalamnya. Tidak tersedianya data regular kondisi terumbu karang, menyebabkan terumbu yang tersebar luas ini menjadi tidak terkelola dengan optimal bahkan cenderung terabaikan, sehingga mendorong kerusakan yang semakin parah. Sebagai solusinya, dibutuhkan satu program pemantauan berkelanjutan; mudah dilakukan, berbasis masyarakat (dan juga hobi) serta fun.

Pupuk Kaltim Diving Club (PKT-DC) merespon peluang ini, yaitu terlibat dalam usaha pelestarian alam bawah laut, dengan meningkatkan kemampuan anggota dengan pengetahuan dan kemampuan dalam pemantauan kesehatan terumbu karang dengan metode Reef Check. Berlandaskan hal tersebut, FIN-DC Unmul dipercaya menjadi tenga ahli dalam 'Pelatihan Reef Check EdoDiver', yang berlokasi kegiatan di PT.Pupuk Kaltim, Kota Bontang.

Pelatihan dan pemantauan telah dilakukan berulang, tahun 2013 dan 2015 (4-7 Agustus). Lokasi pemantauan kesehatan terumbu karang dilakukan di PulauBeras Basah dan KPA yang rencananya akan dilakukan secara rutin setiap semesternya.

Ketua Harian PKT-DC Arwin Irwanto menyebutkan bahwa kegiatan ini sangatlah penting untuk penyadartahuan para anggota, “Pelatihan Reef Check kami maksudkan untuk menambah pengetahuan (bagi anggota), supaya tidak hanya fun-fun-fun namun juga menyelam dengan membawa kepedulian terhadap indahnya terumbu karang,” urainya.

Pelatihan diikuti oleh 15 peserta, 12 dari PKT-DC dan 3 dari instansi terkait (Badan Lingkungan Hidup dan Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian – Kota Bontang). Peserta mayoritas berasal dari berbagai disiplin ilmu non-kelautan, namun dari hobi dan kecintaan menyelam, para peserta belajar untuk menjaga dan melestarikan keindahan terumbu karang.

“Saya baru tahu bahwa ekosistem dan terumbu karang bisa diukur. Sekarang kita tahu apakah tempat kita menyelam itu bagus, rusak atau sedang tumbuh,” ucap Indra Lukman salah seorang peserta yang merasa mendapat tambahan pengetahuan.

Reef Check EcoDiver sendiri merupakan metode yang didesign untuk mengajak semua kalangan untuk membantu menyediakan data kondisi kesehatan terumbu karang di wilayah mereka. “EcoDiver dapat dilakukan oleh siapa saja, tentunya dengan prosedur yang telah ditentukan. Mudah (dilakukan) namun ilmiah adalah ciri khas EcoDiver.” Kata Omega Raya, instruktur dalam pelatihan Reef Check EcoDiver kali ini.

Andi, Delegasi FIN-DC FPIK UNMUL mengungkapkan bahwa berlangsungnya kegiatan ini diyakini sebagai kegiatan positif untuk menjaga kelestarian terumbu karang. “Oleh karena itu marilah kita mendukung kegiatan pelestarian terumbu karang dan selain dari pada itu kami dari  Club Selam FIN-DC Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unmul akan mengadakan kegiatan Reef Check kembali ditahun 2015 dimana kegiatan Reef Check ini akan dilaksanakan di Pulau Derawan dan mengajak para Diver Mahasiswa, Intansi Pemerintahan dan Intansi Suwasta,” pungkasnya.

Dengan dilaksanakannya pelatihan Reef Check EcoDiver untuk PKT-DC dan dinas terkait, diharapkan akan tersedia data kondisi kesehatan terumbu karang yang tentunya kemudian bermanfaat dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan/pelestarian terumbu karang di lokasi tersebut.

 

 

Published Date : 07/08/2015 00:00:00