Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pusat Studi Islam Mahasiswa (Pusdima) Universitas Mulawarman (Unmul) senantiasa berkomitmen mendukung akreditasi A Unmul yang telah diraih. Hal tersebut diutarakan Harish Jundana selaku ketua UKM Pusdima Unmul dalam sambutannya di acara Pelatihan Penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI), Rabu (12/07).
“Kegiatan ini merupakan bentuk dukungan kami terhadap raihan akreditasi Unmul. Kami meyakini bahwa kedepan Unmul tidak hanya membutuhkan mahasiswa dengan karakter unggul, tapi juga kita membutuhkan mahasiswa dengan prestas-prestasi unggul,” ucapnya.
Para peserta yang hadir hari ini, lanjut Harish, adalah mahasiswa pilihan yang siap menjadikan Unmul lebih bergengsi. “Tidak hanya di wilayah timur Indonesia tapi juga secara nasional bahkan kami juga mendukung menuju world class university,” tambah mahasiswa Fakultas Kehutanan Unmul ini.
Acara yang terselenggara di Gedung Bundar Fahutan Unmul ini dibuka secara resmi oleh Prof. Dr. Ir. H. Helminuddin, MM selaku pembina Unmul. “KTI ini adalah sebuah wahana untuk bisa mentransformasikan pengetahuan, pendidikan dan berbagi hal lainnya. Bagaimana kita mampu mengekspresikan ide dan pemikiran kita dalam sebuah tulisan,” ujar. Prof. Helmi.
“Dalam ilmu komunikasi, komunikasi yang baik akan terjadi apabila memenuhi tiga komponen. Diantarnya komunikator, komunikan dan komunike. Dalam kaitannya KTI ini, bagaimana kita menghasilkan sesuatu, kemudian sesuatu ini kita komunikasikan kepada orang lain,” imbuh Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unmul ini.
Mengambil tema “Menulis Itu Asyik” acara ini menghadirkan Rizal Justian Setiawan, Mahasiswa Berprestasi Indonesia 2016. Peraih 22 prestasi nasional dan 15 prestasi Internasional ini berbagi tips tentang penulisan KTI. “Membuat KTI dapat dilakukan melalui observasi, percobaan, penelitian dan telaah pustaka. Selalu munculkan sikap rasa ingin tahu, kritis, objektif, inovati, berani mempertahankan kebenaran dan menjangkau masa depan,” jelas Rizal mengawali paparannya.
Ide yang bagus, lanjut Rizal, adalah yang bersifat kekinian, mampu menjawab permasalahan, efektif dan diterima masyarakat serta memiliki banyak nilai plus dan kreatif. “Langkah awal membuat karya tulis adalah menentukan topik. Bagi penulis pemula, topik sebaiknya dicari sesuai dengan bidangnya, karena masalah itu yang paling dikuasai,” beber peraih Juara Pertama kategori Renewable Energy in World Invention Creativity Contest di Seoul, Korea Selatan 2016 lalu ini.
“Syarat pertama untuk bisa menulis dan menjadi penulis adalah kemauan. Selanjutnya adalah kemampuan memotivasi diri sendiri. Singkatnya ada dua unsur pengetahuan dan kemampuan yang harus dimiliki. Yakni apa yang diungkapkan (isi) dan bagaimana cara mengungkapkan (bentuk),” tutup mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta mengakhiri sesinya. (hms/rob)
Published Date : 12/07/2017 16:00:00