LP3M UNMUL Gelar Workshop Kurikulum OBE Prodi S1 Sosial Humaniora di UNMUL


Tiga faktor dalam Akreditasi Unggul adalah Sumber Daya Manusia (SDM), Kurikulum dan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Bergerak dari ketiga faktor tersebutlah, Lembaga Pengembangan, Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) menggelar Workshop Penyusunan Kurikulum OBE Porgram Studi S1 di Sosial Humaniora pada Senin (13/11). OBE sendiri adalah singkatan dari Outcome Based Education yang bisa digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program studi yang berfokus pada pencapaian pembelajaran. Workshop ini dihadiri oleh Rektor UNMUL yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Lambang Subagiyo, M.Si, Ketua LP3M, Prof. Dr. Hamdi Mayulu, S.Pt., M.Si, Sekretaris LP3M, Prof. Dr. Ir. Haviluddin, S.Kom., M.Kom., Ph.D serta para Wakil Dekan dan dosen yang mewakili berbagai program studi S1 Sosial Humaniora

“Dalam penilaian akreditasi, ada dua hal yang menjadi perhatian yaitu Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) dan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL). Diharapkan juga seluruh program studi S1 Sosial Humaniora dapat mengikuti workshop ini untuk mempersiapkan naskah kurikulum dan kurikulum implementasinya.” ucap Prof. Hamdi dihadapan para peserta workshop. Lebih lanjut, beliau menjelaskan juga melalui relaksasi kurikulum, 100 SKS merupakan mata kuliah inti bidang ilmu program studi sementara 44 SKS lainnya bisa ditempatkan untuk pemenuhan MBKM yang 20 SKS. “Tetapi, bisa dilakukan dengan cara bahwa diluar itu kita rekognisi dengan 44 SKS yang sudah dipersiapkan dengan sistem pre-form atau penyetaraan. Bila kita sudah memiliki mata kuliah yang sudah disiapkan untuk menerima program MBKM, maka akan lebih mudah.”, jelasnya.

Menurut Prof. Lambang, Kurikulum OBE memiliki beberapa syarat yaitu program yang jelas, CPL dan CPMK yang jelas juga meliputi proses yang dilakukan. Kemudian menetapkan proses dan melakukan asesmen. “Mengapa harus jelas? Dahulu, saat menyusun CPL yang banyak dan cara mengukurnya akan menimbulkan pertanyaan, bagaimana cara mengukurnya? Poin capaian yang banyak akan menyulitkan. Melalui Permen 53, kita dapat mengukur dan mengintegrasikan seperti aspek penilaian umum salah satunya.”, jelas beliau. Prof. Lambang pun yakin semua Program Studi di Universitas Mulawarman sudah memiliki kurikulum dan akan terus menyesuaikan dengan kebutuhan.

Bila kurikulum lama mengutamakan pengetahuan, saat ini memerlukan creativity  dan learning plan. Kurikulum bukan hanya dokumen, tetapi juga proses dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) harus kita buat dengan tidak hanya memahami saja, melainkan juga mengimplementasikannya ke dosen dan mahasiswa. Workshop Kurikulum OBE Prodi S1 Sosial Humaniora ini sendiri menghadirkan Prof. Dr. Ahmad Yani, M.Si, Prof. Dr. Sapriya, M.Ed dan Prof. Dr. Hj. Isah Cahyani, M.Pd sebagai narasumber.

Published Date : 13/11/2023 20:08:00