LP2M UNMUL Bagi Trik Lolos Pendanaan Hibah Lewat Sebuah Coaching


Selama dua hari para Dosen dari dan luar lingkungan Universitas Mulawarman (UNMUL) mengikuti kegiatan bertajuk Coaching Penyusunan Proposal Pengabdian Kepada Masyarakat dan Penelitian Bidang Sosial yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M), UNMUL dengan mengundang dua orang narasumber.

Adalah Prof. Dr. Sc. Agr. Ir. Didik Sulistyanto sebagai Staf Ahli Rektor Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, pada hari pertama, Senin, (17/10) menyampaikan Trik dan Strategi Penyusunan Proposal Pengabdian kepada Masyarakat, khususnya kiat sukses lolos pendanaan hibah Pengabdian Masyarakat (Abdimas), Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRPM) Kemendikbudristek.

Dihari yang sama, reviewer nasional itu juga langsung memberikan praktik Penyusunan Proposal Abdimas. Bertempat di Ruang Lecturer Theatre Gedung UNMUL HUB, Kampus Gunung Kelua, selain dihadiri langsung oleh peserta secara Luring, Coaching Penyusunan Proposal ini juga dihadiri peserta secara Daring dan disiarkan secara Live Streaming di akun Youtube UNMUL TV.

“Tujuan Program Pengabdian kepada Masyarakat di Perguruan Tinggi diantaranya melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat sesuai Standar Nasional Pendidikan Tinggi, Mengembangkan model pemberdayaan masyarakat yang berkaitan dengan kondisi setempat, serta Memberikan solusi berbasis pada analisis situasi sesuai kebutuhan, tantangan atau persoalan yang ada di masyarakat,” ujarnya.

Pemberdayaan masyarakat diterangkannya, adalah suatu proses yang memungkinkan masyarakat untuk meningkatkan kontrol atas kehidupan mereka. “Selain itu, sebagai suatu proses yang membuat orang-orang bekerja sama untuk menciptakan suatu perubahan terjadi di komunitas mereka yang memiliki banyak kekuatan dan pengaruh atas apa yang mereka anggap penting,” lanjutnya.

Pemberdayaan berbasis masyarakat jelasnya, adalah penerapan paradigma baru dari pengabdian kepada masyarakat menjadi pemberdayaan masyarakat yang bersifat memecahkan masalah, komprehensif, bermakna, tuntas, dan berkelanjutan atau sustainable. “Pemberdayaan berbasis masyarakat ini meliputi pemberdayaan berbasis masyarakat, pengabdi pemula, dan pemberdayaan masyarakat oleh mahasiswa yang bersifat mono tahun,” pungkasnya.

Sedangkan dihari kedua, Selasa, (18/10), hadir Dosen dari Fakultas Bisnis dan Ekonomika, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, Prof. Dr. Muafi, SE., M.Si, sebagai pemateri, memberikan pembahasan sekaligus praktik penyusunan proposal bidang ilmu sosial dan humaniora dengan tujuan yang sama yakni kiat sukses lolos pendanaan hibah Abdimas.

Panduan Penelitian Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Kemendibudristek Edisi 13 tahun 2020, dikemukakan oleh Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen itu. Perguruan Tinggi dikatakannya, berkewajiban menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat disamping melaksanakan pendidikan sebagaimana diamanahkan oleh Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 20.

“Standar hasil penelitian tentunya harus memiliki mutu hasil penelitian, juga diarahkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa,” serunya.

Sementara, langkah – langkah penyusunan proposal diantaranya pada bagian ringkasan tidak lebih dari 500 kata, serta di dalamnya tedapat latar belakang penelitian, tujuan, tahapan metode penelitian, dan luaran yang ditargetkan, begitu juga uraian tingkat kesiapterapan teknologi penelitian yang diusulkan. Dan dalam ringkasan juga dituliskan maksimal lima kata kunci.

Mewakil Ketua LP2M UNMUL, Coaching Penyusunan Proposal Pengabdian Kepada Masyarakat dan Penelitian Bidang Sosial dibuka oleh Koordinator Pusat Penelitian Pengembangan Wilayah dan Kebijakan Publik, Dr. Rosmini, SH, MH. (hms/frn)

 

Foto: Hartanto

 

Link Terkait:

LP2M UNMUL Gelar Coaching Bagi Para Akademisi

Published Date : 18/10/2022 15:16:00