Hal tersebut dikatakan Prof. Dr. Ir. Agus Sulistyo Budi dalam agenda workshop penyusunan pedoman & implementasi kurikulum Unmul yang dilaksanakan Lembaga Pengembangan, Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) Unmul. “Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua hal yang saling berkaitan dalam proses pendidikan. Kurikulum memberikan pijakan bagi operasional pembelajaran. Selain itu, kurikulum juga menjadi pedoman bagi pelaksanaan program pembelajaran serta penentu jenis dan kualifikasi lulusan,” ujar Ketua LP3M Unmul ini.
Agenda yang berlangsung satu hari, pada Rabu (05/10) berlangsung di Ruang Rapat I Rektorat Unmul dibuka langsung oleh Rektor Unmul. “Saya optimis dari pertemuan ini akan melahirkan suatu gagasan atau dalam bentuk dokumen yang menjadi dasar dalam hal pemantapan pelaksanaan kurikulum,” tutur Prof. Dr. Masjaya, M.Si dalam sambutannya.
Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unmul ini juga menambahkan, salah satu indikator kemajuan dan keberhasilan suatu pembelajaran atau pendidikan dalam hal ini Universitas adalah dilihat dari sisi kurikulumnya dengan berbagi pendekatan dan kemajuan yang diikuti. Semoga pertemuan ini tidak hanya berakhir sebagai dokumen saja tapi juga diimplementasikan disemua program studi. Target kami sampai dengan 2018 ada satu fakultas yang berakreditasi A, maka harus ditunjang dengan proses belajar yang baik,” tegasnya.
Untuk diketahui, workshop ini dilaksanakan sesuai dengan amanat statuta untuk melakukan pemutakhiran kurikulum secara menyeluruh setiap 4 tahun. Kurikulum 2016 merupakan kurikulum perubahan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) menjadi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Agenda pembahasannya meliputi pedoman penyusunan kurikulum perguruan tinggi berbasis KKNI dan SN DIKTI, pedoman peoses pembelajaran dan monitoring evaluasi serta rancangan mata kuliah Universitas. (hms/rob)
Published Date : 05/10/2016 00:00:00