Kolaborasi Bersama Kominfo, Tiga Aspek Literasi Digital Disampaikan Menuju Smart Digital Campus UNMUL


Transformasi Digital dalam mempersiapkan Smart Digital Campus di Universitas Mulawarman (UNMUL) jadi topik utama kegiatan yang bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia di Ruang Lecture Theater, Gedung Prof. Dr. H. Masjaya., M,Si, Jalan Sambaliung, Kampus Gunung Kelua, Kota Samarinda. Senin, (21/08).

Lewat Program Makin Cakap Digital 2023, program literasi digital adalah untuk meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif dan aman.

Mempresentasikan aspek Digital Ethics, sebagai narasumber Dr. Ir. Nataniel Dengen, S.Si., M.Si selaku Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat UNMUL mengutarakan bahwa, upaya bertansformasi digital dan peningkatan Literasi Digital melalui empat Pilar yaitu, Etis Bermedia Digital, Aman Bermedia Digital, Cakap Bermedia Digital dan Budaya Bermedia Digital

“Ruang Lingkup Etika Digital meliputi diantaranya Keamanan Komputer, Privasi Digital dan Kejahatan Dunia Maya yang mana adalah penggunaan komputer sebagai instrumen untuk tujuan ilegal. Beberapa jenis kejahatan dunia maya meliputi denial of services mampu melumpuhkan layanan sebuah  sistem komputer, penyebaran virus, spam, carding atau pencurian data kartu dan lain lain.

Dihadapan mahasiswa sebagai peserta di aktivitas ini, dirinya menginginkan Mahasiswa Digital yang Pancasilais dengan memiliki kemampuan berpikir kritis, untuk sharing, memilah dan mempertimbangkan konten digital yang sesuai dengan fakta, inspiratif, dan memiliki niatan positf tanpa merugikan orang lain. Sementara, terkait Persiapan Smart Digital Campus berkaitan dengan Percepatan Transformasi Digital akibat dari pandemi COVID19 yang berdampak pada bidang pendidikan yang dituntut untuk menggunakan teknologi dalam hal pengajaran.

“Diperlukan pula peningkatan layanan dan kemudahan dengan pemerataan perangkat hardware, software, dan Internet. Serta persiapan sistem yang terintegrasi di lingkungan Kampus Universitas Mulawarman,” jelasnya.

Mustaghfiroh Rahayu, Peneliti Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian (PSKP), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Pandu Digital Indonesia di kesempatan ini juga menyampaikan aspek Digital Culture Transformasi Digital dalam Mempersiapkan Smart Digital Campus di Universitas Mulawarman.

Transformasi digital sampainya, merupakan proses dimana organisasi mengintegrasikan teknologi digital ke dalam semua area bisnisnya, yang menghasilkan perubahan fundamental pada cara operasi model dan proses bisnis.

“Transformasi digital juga merupakan pergeseran budaya yang mendorong organisasi untuk terus mendorong perubahan, bereksperimen, dan berkemampuan menerima kegagalan. Dalam konteks yang lebih luas, transformasi digital juga mencakup perubahan dalam interaksi organisasi dengan semua staholders, pengoptimalan proses internal, pembaruan model bisnis, serta peningkatan produk dan layanan dengan teknologi digital,” sebutnya.

Penerapan teknologi digital dalam berbagai aspek kehidupan kampus diakuinya, mulai dari pengajaran, riset, pengabdian pada masyarakat, administrasi, hingga interaksi sosial, untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan pengalaman Tridarma.

Smart Campus adalah langkah lebih lanjut dari sekedar transformasi digital, dengan fokus pada integrasi teknologi cerdas ke dalam infrastuktur dan operasi kampus. Konsep Smart Digital Campus mengacu pada penerapan teknologi cerdas dan solusi digital untuk menciptakan lingkungan kampus yang lebih efisien, inklusif, berkelanjutan, dan responsif terhadap kebutuhan mahasiswa, dosen, dan staf,” tambahnya.

Sedangkan, Managing Director Kaizen Room dan Pandu Digital Indonesia, Aidil Wicaksono sebagai narasumber terakhir memaparkan dari sisi Digital Safety, Smart Campus memiliki karakteristik Smart Learning yang berfokus dalam meningkatkan proses pembelajaran dalam kampus dan memperbarui cara pembelajaran antara dosen dan mahasiswa agar lebih fleksibel sehingga dapat meningkatkan komunikasi antar pihak, yang pada akhirnya dapat membuat para mahasiswa lebih memahami pelajaran.

“Terdapat juga karakteristik lainnya diantaranya Green Campus yakni berfokus dalam praktik perlindungan lingkungan yang sehat dalam lingkungan kampus, memberi lingkungan yang nyaman bersih dan memberikan perlindungan untuk semua masyarakat dalam lingkungan kampus, termasuk pengguna tenaga matahari untuk penerangan, menggunakan sensor seperti kran otomatis, menggunakan sensor untuk lampu, AC, dan peralatan listrik lainnya,” katanya menjelaskan dengan metode interaktif. (hms/frn)

 

Foto: Hartanto

Published Date : 21/08/2023 23:59:00