Kegiatan Student Mobility untuk membekali mahasiswa dengan wawasan dan kompetensi global semakin gencar dilakukan Universitas Mulawarman (UNMUL). Langkah itu sekaligus sebagai salah satu upaya Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terbesar dan tertua di Provinsi Kalimantan Timur ini menuju World Class University.
Terbaru, lewat Fakultas Pertanian (Faperta), dua orang mahasiswi dari Program Studi (Prodi) Peternakan berkesempatan mengikuti program magang dari the Northern Territory Cattlemen's Association (NTCA) yang bekerja sama dengan Pengurus Besar Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (PB ISPI) dan Indonesia Australia Pastoral Industry Program (NIAPP). Kegiatan tersebut akan berlangsung di peternakan - peternakan yang berada di wilayah Australia bagian utara.
Bersama 20 mahasiswa dari 16 Perguruan Tinggi di Indonesia, setelah lolos berbagai seleksi yang diselenggarakan di Gedung Prof. Ir. H. Rachmat Hernadi, M.Sc. (Gedung Bundar Faperta) pada Kamis (13/07) lalu, Kanaya Ratu Dyandra dan Silvia Maharani akan mempelajari sistem industri peternakan yang baik terutama sapi potong, selama 10 minggu di Negara Australia.
“Kegiatan ini mengajarkan saya untuk menjadi lebih produktif, mendapatkan banyak ilmu khususnya di bidang peternakan, relasi dari banyak lingkungan, dan saya yakin bahwa kegiatan tersebut akan memberikan dampak positif bagi masa depan saya karena linear dengan program studi yang saat ini saya jalani,” cerita Kanaya kepada Humas UNMUL ketika dihubungi.
Program ini dideskripsikannya, terdiri dari pelajaran yang ketat untuk mahasiswa sarjana Indonesia peternakan yang meliputi blok pelatihan praktis terakreditasi berbasis kompetensi, pelatihan biosekuriti Australia dan pengalaman industri nyata melalui pembelajaran berbasis pengalaman di beberapa perusahaan peternakan di Australia Utara.
Proyek utama aktivitas akademik ini jelas mahasiswi angkatan tahun 2022 itu, untuk meningkatkan kerja sama, hubungan, dan pertukaran budaya antara Indonesia dan Australia bagian utara khususnya dalam industri sapi potong.
“Di tahapan seleksi ada beberapa Perguruan Tinggi ternama yang mengikuti kegiatan ini, diantaranya yang lolos yaitu Universitas Gadjah Mada, Universitas Padjadjaran, Universitas Brawijaya, Institut Pertanian Bogor, Universitas Diponegoro, Universitas Udayana, Universitas Syiah Kuala, Universitas Hasanuddin, Universitas Sam Ratulangi, Universitas Mataram, Unversitas Nusa Cendana, Universitas Andalas, Universitas Sumatera Utara, Universitas Lampung, dan Polbangtan Malang,” tambahnya.
Senada dengan Kanaya, Silvia Maharani mengungkapkan, sebelum melakukan wawancara dengan tim NTCA sebagai salah satu proses seleksi, peserta terlebih dahulu harus melewati seleksi internal dan memenuhi syarat – syarat diantaranya seperti nilai TOEFL dengan minimal skor 450 serta tercatat sebagai mahasiswa minimal semester empat.
“Alhamdulillah sebelum melakukan interview kami para peserta terlebih dahulu telah mendapatkan banyak masukkan, saran, dan bimbingan dari para dosen juga alumni yang pernah mengikuti program ini sebelumnnya sehingga saat seleksi kami sudah siap. Seleksi dilakukan di masing-masing universitas, UNMUL sendiri menyelenggarakan seleksi di Gedung Bundar, Faperta UNMUL. Selanjutnya adalah Kegiatan pre departure training di feedlot Tasikmalaya. Selanjutnya kami akan menuju stations Darwin, Australia,” katanya.
Adapun indikator penilaian seleksi yang saat itu dihadiri Executive Officer NTCA, Romy Carey tersebut sambungnya, calon peserta dituntut memiliki pengetahuan mengenai dunia peternakan khususnya ketertarikan yang besar terhadap komoditas sapi potong selain memiliki semangat dan serius untuk mengikuti program ini.
Peserta pun harus memiliki pengetahuan mengenai hubungan industri peternakan antara Indonesia -Australia, peserta juga diminta kuat secara fisik maupun mental. “Penilaian yang dilakukan oleh pihak NTCA merupakan diluar kapasitas saya, namun kami mendapatkan pesan bahwa kami harus benar-benar menunjukkan bahwa kami sangat-sangat serius untuk mengikuti program ini, adapun peserta wajib memiliki visi dan misi ke depannya setelah kembali ke Indonesia dalam bidang peternakan,” urai dara kelahiran tahun 2002 ini.
Sementara itu, ditanya mengenai dukungan pihak kampus pada keikutsertaan mengikuti program ini keduanya pun sepakat menyatakan telah mendapatkan banyak hal. “Selama berpartisipasi dalam kegiatan ini, khususnya dosen pembimbing akademik. Saya mendapat banyak bantuan dari pihak kampus yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu. Adapun bimbingan, saran, masukkan, support dan doa dari berbagai pihak yang saya terima menumbuhkan semangat saya untuk terus berkembang,” terang Silvia.
“Pihak kampus sangat mendukung dalam membantu memperdalam ilmu pengetahuan tentang peternakan dan kegiatan yang akan dilakukan selama program magang mulai dari biosekuritas hingga isu-isu tentang peternakan terbaru yang menjadi perbincangan. Dosen-dosen sangat menyambut dan menyemangati kami para peserta yang tertarik dengan program NTI 360 dengan memberikan bimbingan,” pungkas Kanaya menambahkan.
Kanaya dan Silvia juga berharap dapat mengambil dan menelaah ilmu sebanyak - banyaknya serta menerapkan secara bertahap di Indonesia khususnya di Kalimantan Timur, selama magang di Negeri Kanguru tersebut. Dimana mereka akan mulai bertolak pada tanggal 12 Agustus 2023 mendatang setelah sebelumnya melalui pelatihan pra keberangkatan di tanggal 3 hingga 6 Agustus nanti.
Kanaya berharap Kalimantan Timur dapat menjadi provinsi yang mandiri dalam memproduksi sapi apalagi wilayah ini akan menjadi Ibu Kota Negara Indonesia yang mana kebutuhan akan daging semakin meningkat.
Pun demikian bagi Silvia yang berharap pencapaian ini dapat menimbulkan dampak positif bagi diri sendiri juga orang lain. Menciptakan perubahan, peningkatan skill, pengetahuan, dan pengalaman terhadap orang lain, khususnya kepada teman-teman dan peternak.
Diketahui sebelumnya, Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman di kesempatan kali ini sama seperti di tahun sebelumnya kembali menerima kunjungan dari NTCA dan ISPI dalam rangka memperkenalkan program magang di Australia.
Kunjungan kala itu langsung disambut dengan antusias oleh Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Pertanian, Prof. Dr. Bernatal Saragih, SP., M.Si. Dikesempatan yang sama hadir Ketua Program Studi Peternakan, Suhardi, S. Pt., M.P., Ph.D didampingi Sekretaris Jurusan Ari Wibowo, S.Pt., M.Si., PhD; Koordinator Seleksi NTI NTCA Dr. Muh Ichsan Haris, S.Pt., M. P. (hms/frn)
Link Terkait:
Faperta UNMUL – NTCA (Niapp Selection Program 2023 With ISPI Indonesia)
Published Date : 25/07/2023 15:30:00