Kerjasama Masyarakat Biodiversitas Indonesia, Universitas Mulawarman dan Pemerintah Kabupaten Berau
Universitas Mulawarman melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LP2M) dan UPT. Layanan Internasional serta Pemerintah Kabupaten Berau menggelar International Conference On Biodiversity di Berau, 5 hingga 8 Juli 2017. Dr. Esti Handayani Hardi, selaku Ketua Panitia mengungkapkan pemilihan Kabupaten Berau sebagai tempat konferensi adalah ingin mengangkat Biodiversity daerah-daerah di Kalimantan Timur yang bisa Go International, terbukti dengan banyaknya peserta dari mancanegara yang mengikuti konferensi ini.
Konferensi ini diikuti 84 peserta yang berasal dari universitas beberapa negara, diantaranya Universitas Jenderal Sudirman (Indonesia), Universitas Syah Kuala (Indonesia), Institut Pertanian Bogor (Indonesia), Oxford University (USA), South Luzen University (Philipina), Universitas Borneo Tarakan (Indonesia), Universitas Indonesia (Indonesia), serta beberapa universitas lainnya. Selain universitas, hadir juga lembaga dan institusi terkait lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati di Indonesia.
Dalam agenda konferensi ini akan ada 73 presentasi scientific papers dengan tema utama “The Heart of Borneo: Land and Water Biodiversity” yang menekankan pada Keanekeragaman Hayati darat dan laut di Indonesia, khususnya Kalimantan Timur.
Konferensi ini menghadirkan pembicara-pembicara ahli di bidang Biodiversity yakni Prof. Dr. Rokhmin Dahuri (Masyarakat Aquakultur Indonesia), Prof. Dr. Wolfgang Hess (University of Freiburg, Germany), Prof. Kuniyoshi Shimizu (Kyusu University, Japan), serta Dr. Irawan Wijaya Kusuma (Universitas Mulawarman, Indonesia).
Ketua UPT. Layanan Internasional Unmul Dr. Widi Sunaryo, SP., M.Si dalam sambutannya menjelaskan Konferensi ini terbilang unik dan spesifik yang membahas Biodiversity daerah-daerah di Kalimantan Timur. “Dari beberapa kali penyelenggaraan konferensi yang dilaksanakan, tahun ini terbilang unik, karena membahas Biodiversity darat dan laut di Kabupaten Berau yang kaya sumber daya alam,” jelasnya.
H. Muharram, S.Pd., MM Bupati Kabupaten Berau dalam sambutannya menyatakan komitmen yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati. “Pemkab Berau sangat berkomitmen dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati, karena inilah salah satu faktor Berau menjadi daya tarik dunia,” ucapnya.
Muharram juga menjelaskan bahwa Kabupaten Berau dipuji dunia internasional dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati dengan diundangnya Kabupaten ini menjadi pembicara pada Indonesia Pavilion yang merupakan bagian dari Pertemuan Tingkat Tinggi Perubahan Iklim Dunia (Conference of Parties) ke 22 di Maroko. Selain itupula, Berau dimasa kepemimpinannya menerima kunjungan Menteri Lingkungan dan Perubahan Iklim Norwegia dan Menteri Pembangunan dan Kerjasama Ekonomi Jerman.
“Konferensi ini jelas sangat bermanfaat bagi kami dan sangat sejalan dengan program Pemkab Berau terkait pariwisata yang menjadi sektor andalan untuk meningkatkan ekonomi Kabupaten ini. Kami juga sedang mengembangkan wisata alam hutan dan karst yang saat ini mulai digemari oleh wisatawan. Kami tidak ragu mengundang para ilmuwan untuk datang ke Berau melakukan penelitian tentang keanekaragaman hayati” tambah Bupati yang datang didampingi oleh Wakilnya Agus Tantomo.
Prof. Dr. Susilo, S.Pd., M.Pd, Ketua LP2M Universitas Mulawarman mewakili Rektor yang berhalangan hadir menyatakan konferensi ini memberikan kesempatan bagi para ahli untuk bertukar pendapat dan pengetahuan mengenai isu-isu Biodiversity terbaru.
“Konferensi ini adalah kesempatan bagi para peneliti, ilmuwan dan stakeholder untuk berbagi knowledge, penemuan, serta hasil-hasil penelitian terbaru tentang Biodiversity,” ucap Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ini.
Sub tema yang dipresentasikan pada diskusi paralel di Konferensi ini ialah Genetic Diversity (keanekaragaman genetic), Diversity of Species (keanekaragaman spesies), Diversity of Ecosystems (keanekaragaman ekosistem), Ethobiology (ilmu tentang perlakuan binatang dan tumbuhan oleh budaya/etnik yang berbeda), Life Science and Technology (ilmu dan teknologi tentang organisme hidup yang meliputi biology, botany, microbiology, zoology, physiology, biochemistry dan ilmu terkait), serta Aquatic Biodiversity (keanekaragaman hayati lautan).
Agenda Konferensi selain seminar, diskusi panel dan diskusi paralel ialah kunjungan ke Kepulauan Derawan serta empat pulau utama yakni Gusung, Sangalaki, Maratua dan Kakaban sebagai bagian dari pengenalan Biodiveristy di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Konferensi Internasional oleh Universitas Mulawarman tentang biodiversity telah dilaksanakan sejak tahun 2015 di Kota Balikpapan, 2016 di Samarinda dan tahun 2017 ini di Kabupaten Berau. Pemilihan tema disesuaikan dengan lokasi pelaksanaan, keunggulan biodiversitas yang berbeda masing-masing daerah turut menentukan tema utama konferensi.
Laporan Staff Humas Unmul Akhmad Rino Cahyadi dari Kabupaten Berau
Published Date : 05/07/2017 18:00:00