Terdapat beberapa cara melakukan internalisasi dan revitalisasi pancasila dengan cara memberikan pengetahuan tentang pancasila sebagai ideologi negara sehingga mahasiswa menolak ideologi pancasila dan juga memberikan contoh teladan seperti disiplin, sikap toleran dan sikap religius. Pusat Studi Pancasila Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan Center for Civics Education, History and Culture of Borneo (Ce-Hero) Universitas Mulawarman mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Pengetahuan dan Praktek Baik Internalisasi Pancasila dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
Agus Wahyudi, Ph.D selaku Kepala Pusat Studi Pancasila UGM menyebutkan sebagai masyarakat bangsa memiliki concern ataupun pertanyaan tentang bagaimana pancasila kita tangani terutama di daerah. “Secara prinsip, tugas kita di lingkungan akademik adalah mengolah konsep dan gagasan. Kita pun dapat mengumpulkan data-data dan pikiran, konsep-konsep yang akan kita bandingkan dan olah bersama.”, ucap beliau.
Senada dengan itu, Prof. Susilo menyampaikan bahwa pancasila memiliki nilai-nilai yang erat dengan masyarakat. “Ini dapat menjadi langkah awal dari kerjasama dalam rangka mengimplementasikan nilai-nilai pancasila di lingkungan akademisi.”, jelas Dekan FKIP UNMUL.
FGD ini sendiri memiliki lingkup diskusi dengan internalisasi pancasila memberi harapan ke arah perubahan perilaku para warganegara dan terutama pada perilaku aparatur atau pejabat negara yang mengurus urusan publik atau mengurus kehidupan bersama. Karena itulah, internalisasi pancasila merupakan proses yang kompleks pendekatan yang komprehensif. Penyelenggaraan pemerintahan daerah pun telah mengalami perkembangan yang amat cepat sejak format otonomi daerah mulai dibangun pada 1999. Berbagai tantangan pun diantaranya adlaah sejauh mana warga dan komponen bangsa dapat benar-benar terlibat secara signifikan dalam pengambilan keputusan publik. (Hms/tik)
Foto: Fajar
Published Date : 09/11/2023 14:15:00