Ini Dia Mahasiswa FKIP UNMUL yang Lakukan Praktik Mengajar di Filipina


Revitalisasi Pedagogik Calon Guru jadi dasar utama kegiatan akademik yang dilakukan oleh dua orang mahasiswi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Mulawarman (UNMUL) dalam implementasi Program SEA – Teacher Batch 9 di sebuah Education High School (EHS).

SEA-Teacher Exchange Student merupakan program SEAMEO yang memberikan kesempatan kepada calon guru untuk melakukan praktik mengajar di sekolah - sekolah Asia Tenggara. Program ini berlangsung selama sekitar satu bulan dengan mencakup kegiatan orientasi, observasi, asistensi mengajar, praktik mengajar dan refleksi.

Melalui bentuk praktik mengajar, Dian Rachel Pasaribu dari Program Studi Pendidikan Fisika dan Naomi Sintia Br Sembiring dari Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP UNMUL, keduanya berkontribusi aktif di Sekolah yang merupakan laboratorium untuk pelatihan dan pembinaan calon guru Katolik yang terintegrasi dengan University of Santo Tomas di Sampaloc, Manila, Filipina tersebut.

Dalam sistemnya, sekolah ini melakukan integrasi strategi pembelajaran tradisional dan modern untuk membekali kemampuan peserta didik dalam bersaing dalam dunia pekerjaan di masa depan. Di Sekolah ini, dominan menggunakan Bahasa Inggris dalam proses pembelajarannya. Akan tetapi, bahasa Filipina yaitu Tagalog juga digunakan sebagai bahasa pengantar dalam pembelajaran.

Sesuai dengan visi untuk penguatan dan revitalisasi kurikulum, pembaruan fakultas dan relasi dengan lembaga lain, sekolah ini juga berupaya untuk berkembang menjadi salah satu institusi pendidikan menengah Katolik terkemuka di Filipina.

"Sebagai sekolah yang kental dengan budaya Katolik, saya rasa sekolah ini sangat pantas menjadi panutan. Terlihat dalam kegiatan sehari-hari, baik peserta didik maupun guru sangat mencerminkan nilai-nilai Katolik,” ucap Dian Rachel Pasaribu.

Kegiatan belajar - mengajar di Sekolah ini tambahnya, berlangsung selama satu jam untuk setiap sesi mata pelajaran. Mata pelajaran tersebut diantaranya adalah Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Filipina, MAPEH (Music, Arts, Physical Education and Health), TLE (Technology and Livelihood Education), CV (Christian Living), dan Sains.

Selain itu, Sekolah ini pun menyediakan OC atau Opportunity Class bagi peserta didik yang memerlukan perbaikan pada nilai mereka dan Independent Study yang merupakan kegiatan ekstrakurikuler. Tak hanya itu, Sekolah juga ikut merayakan acara besar seperti Buwan ng Wika atau Bulan Bahasa Filipina.

“Sekolah ini mendukung kegiatan peserta didik di bidang akademik maupun non akademik. Dengan berbagai fasilitas seperti, ruang musik, perpustakaan, auditorium, ruang komputer, laboratorium, dan majalah dinding,” pungkasnya kepada Humas UNMUL, Senin, (25/09).

Tidak hanya itu, lanjutnya Sekolah ini juga fokus pada perkembangan kesehatan mental peserta didik dengan menyediakan bimbingan konseling akademik dan spiritual. Sementara itu, salah satu fasilitas yang paling penting diakui oleh Naomi Sintia Br Sembiring dalam sebuah Sekolah yaitu ruangan kelas. Setiap ruangan kelas dilengkapi dengan papan tulis, proyektor, dan AC sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan nyaman.  

"Selama saya melakukan observasi dan praktik mengajar, peserta didik sangat antusias dan interaktif. Walaupun dengan cara mengajar yang berbeda, namun peserta didik tetap terampil dalam mengikuti kelas yang saya ampu,” jelasnya. (fkip/di/na/hms/frn)

 

Link Terkait:

Lewat Program SEA-Teacher, Mahasiswa FKIP UNMUL Ini Observasi Future School di Vietnam

Published Date : 27/09/2023 13:23:00