Ini Cara Mahasiswa Unmul Banggakan Nama Universitas


Ajang pertemuan pemuda dari 34 Provinsi ini menempatkan Haerdy diposisi pertama mengungguli dari 33 peserta lainnya. Mahasiswa kelahiran Sangatta, 25 Maret 1992 ini menawarkan proyek sosial berupa Klinik Jalanan. “Secara garis besar progam ini merupakan tempat berkumpulnya anak jalanan yang terdiagnosis memiliki ketergantungan terhadap lem. Klinik jalanan bertujuan untuk mengurangi menghirup lem pada anak jalanan dengan berkolaborasi dengan beberapa elemen masyarakat dengan berbagai lintas profesi,” ucap Haerdy.

Menurutnya, fokus kegiatan klinik jalanan terletak pada 3 aspek. Yaitu, rehabilitasi, motivasi dan studi. “Rehabilitasi adalah memberikan pengobatan secara rutin kepada anak jalanan yang memiliki ketergantungan dalam mengkonsumsi lem. Sementara itu dibutuhkan juga motivasi untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka,” jelas mantan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unmul 2015 ini.

“Tak ketinggalan, studi atau pembelajaran disini juga menjelaskan akan bahaya mengkonsumsi lem baik dampak secara fisik maupun mental. Tahap ini juga untuk mempersiapkan anak jalanan agar memiliki kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual,” tambahnya.

Haerdy berharap, proyek klinik jalanan ini menjadi sebuah proyek inovasi yang bisa menginspirasi banyak orang untuk lebih peduli dengan nasib anak jalanan, utamanya anak jalanan yang kecanduan mengkonsumsi lem. Menurut Haerdy, keberhasilan progam ini membutuhkan peran dari Pemerintah, swasta, lembaga sosial masyarakat dan komunitas serta himpunan mahasiswa.

Seperti diketahui, acara yang terselenggara 27 hingga 31 Mei ini berhasil membuat Haerdy membawa pulang hadiah uang tunai senilai sepuluh juta rupiah, serta menjadikan ia sebagai Duta ICN yang akan mempersentasikan dan berbagi pengalaman di ICN tahun 2016 mendatang. (hms/rob)

Published Date : 01/06/2015 15:51:26