Imam Besar Masjid Istiqlal Beri Tausiyah di UNMUL


UNMUL Mengaji, Sarasehan dan Do’a Bersama dalam Rangka Dies Natalis ke-59 UNMUL

Universitas Mulawarman (UNMUL) melaksanakan UNMUL Mengaji, Sarasehan dan Do’a Bersama kombinasi secara luring dan daring. Pelaksanaan secara luring dilakukan di Masjid Al-Fatihah UNMUL, Senin (27/9/2021). Acara ini merupakan dari kegiatan Dies Natalis UNMUL yang ke-59.

Dalam sambutannya, Rektor UNMUL Prof. Dr. H. Masjaya, M.Si menyampaikan dalam malam berbahagia ini kita hadir bersama dalam rangkaian Dies Natalis UNMUL yang ke-59. “Alhamdulillah banyak sekali aktivitas dan kegiatan yang sudah kita lakukan. Berbagai aktivitas, baik aktivitas akademik dan tadi pagi juga kita melaksanakan Rapat Terbuka Senat dalam Rangka Memperingati 59 tahun UNMUL sekaligus peresmian infrastruktur UNMUL yang dibangun oleh Islamic Development Bank (IsDB). Alhamdulillah atas izin dan restu Allah SWT diresmikan secara daring oleh Presiden Republik Indonesia Bapak Ir. H. Joko Widodo,” ungkap Prof. Masjaya.

Ini adalah kesyukuran yang perlu kita syukuri bersama, lanjut Prof. Masjaya, karena selain tadi pagi, alhamdulillah malam ini kita mendapat tausiyah dan doa yang diantarkan Almukarram oleh Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A. yang sebentar lagi akan menyampaikan tausiyah kepada kita semua. “Perlu kami sampaikan kepada Pak Kiai bahwa rangkaian ini dimulai dari beberapa aktivitas kita. Setiap tahun selama ini memang memperingatinya tidak lagi seperti yang biasa-biasa kemarin tetapi kita sudah mulai dalam bentuk pendekatan-pendekatan lain salah satunya khatam Al-Qur’an yang dilakukan oleh para jama’ah kita, masing-masing fakultas itu kurang lebih ada yang 3 kali khatam, ada yang 6 atau paling tidak minimal sesuai dengan umurnya UNMUL. Dan alhamdulillah target kita kemarin 59 kali ternyata melebihi target itu,” jelas Prof. Masjaya.

“Saya bersyukur itu bisa dilakukan setiap tahun sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT. Semoga kita mendapatkan berkah dari ulang tahun UNMUL. Karena selain mendidik anak-anak kita, tentu keberkahan dari Allah SWT turun kepada UNMUL. Alhamdulillah selama kita melakukan kegiatan ini, kemajuan, kreativitas dan inovasi UNMUL itu semakin hari bertambah. Itu bisa dirasakan baik pemeringkatan maupun berbagai aktivitas alhamdulillah kita selalu pada posisi yang sangat bagus termasuk reputasi terbaik,” tegas Prof. Masjaya.

Dalam tausiyahnya Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta, Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A. mengatakan orang yang beriman bukan hanya mensyukuri nikmat tetapi mensyukuri apapun yang datang dari Allah SWT walaupun itu musibah, walaupun itu penyakit, walaupun itu kekecewaan, walaupun itu penderitaan karena boleh jadi menurut kita itu adalah buruk tapi belum tentu dimata Allah itu adalah buruk maupun sebaliknya. “Maka itu persepsi kita perlu diperbaiki didalam rangka memperbaiki apapun. Saya ingin mengawali syukur ini sebagai bagian daripada tema kita pada hari ini yang kita masuk ke tema intinya dikaitkan dengan Covid-19,” tuturnya.

Lebih lanjut, Mantan Wakil Menteri Agama Republik Indonesia ini menyampaikan, 59 tahun usia UNMUL ini sudah cukup banyak sekali melahirkan tokoh-tokoh yang berkiprah didalam dan luar negeri. “Saya kira kalau kita berbicara tentang Perguruan Tinggi di Indonesia Timur, maka disitu hanya 2 yang sering kita kenal yaitu UNHAS dan UNMUL. “Saya kira terus di bawah kepemimpinan Pak Masjaya ini kita bisa banyak sekali reputasi yang dicapai. Di luar dugaan alhamdulillah tentu berdo’a bersama seluruh para Wakil Rektornya dan seluruh Sivitas Akademikanya agar menjadi pusat kebanggan kita apalagi kalau nanti Ibu Kota Republik Indonesia ini sesegara mungkin pindah ke Kaltim. Akan melejitkan UNMUL ke posisi yang lebih penting lagi, sangat memenuhi syarat untuk itu Insya Allah kita berdo’a bersama,” urai Prof. Nasaruddin Umar.

Syukur ialah, lanjut Imam Besar Masjid Istiqlal itu, mensyukuri seluruh nikmat yang Allah berikan kepada kita, nikmat sehat, nikmat harta, nikmat jabatan, nikmat kerukunan dalam rumah tangga maupun masyarakat itu semua adalah nikmat. “Itu semua adalah nikmat, kita perlu syukuri memang. Jadi syukur ialah memuji dan mensyukuri segala nikmat yang datang dari Allah SWT, tapi diatas syukur masih ada 1 poin yang sangat penting dan ini yang lebih tinggi apa yang disebut oleh Allah SWT dengan Assyakur. Jadi diatas syukur ada syakur. Syakur ialah orang yang mensyukuri apapun yang datang dari Allah SWT, entah itu kenikmatan dan entah itu musibah, entah itu penderitaan, entah itu kebahagiaan semua dia syukuri. Kenapa dia mensykuri, karena dia yakin Allah itu Maha Baik tidak mungkin ada sesuatu yang buruk dari sesuatu yang Maha Baik. Orang ini tidak pernah salah paham dan tidak pernah mengkonotasikan seluruh pemberian Allah,” paparnya.

Setelah Tausiyah Agama, acara dilanjutkan dengan pemutaran video 59 tahun UNMUL dan video UNMUL Berbagi. Kemudian dilanjutkan dengan do’a bersama yang dibacakan oleh Ustadz Nurdin, Ph.D. dan pemotongan tumpeng oleh Rektor. Setelah itu, pembagian doorprize untuk peserta luring dan daring. Acara di tutup dengan ramah tamah baik luring dan daring.

Kegiatan yang dilaksanakan secara luring dan daring ini dihadiri Para Wakil Rektor, Para Dekan, Para Dekan, Dosen, Segenap Sivitas Akademika, Tenaga Kependidikan serta Mahasiswa. (hms/zul)

Published Date : 28/09/2021 16:17:00