Himaster Faperta Unmul Launching PHBD 2016


Launching PHBD yang mengangkat tema “Pemberdayaan Pemuda Lokal Berbasis Usaha Integrasi Peternakan Kelinci Organik dan Budidaya Cacing Lumbricus di Kelurahan Lempake” dihelat pada Sabtu  (29/10). Peresmian yang berlangsung di kampung Purwodadi Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara itu dihadiri langsung oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unmul, Dr. Ir. Encik Akhmad Syaifudin, M.P, jajaran Dekanat Fakultas Pertanian Unmul, Dosen Jurusan Peternakan, Lurah Lempake, dan peserta yang berasal dari kalangan pemuda yang tak kurang dari 30 orang. “Ini adalah program hibah pertama yang berhasil didapatkan oleh mahasiswa di Unmul, yang menandakan mahasiswa jurusan peternakan berkompeten dan kreatif dalam berbagai kesempatan nasional, termasuk dalam pengabdian masyarakat,” papar Linda, begitu pembimbing utama program ini akrab disapa.

Fikri Ardhani, Ketua Jurusan Peternakan Faperta Unmul mengatakan, pihak jurusan selalu berusaha memfasilitasi kreativitas mahasiswa. Menurutnya, mahasiswa tidak boleh hanya menyibukkan diri dengan kegiatan akademik di kampus saja. Lebih dari itu, ia menghimbau agar mahasiswa dapat menggunakan setiap kesempatan dan peluang untuk mengasah skillnya. “Terutama softskill, melalui kegiatan seperti ini, mahasiswa akan terdidik dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi proyek. Bahkan hal ini akan merangsang kreativitas yang lebih bagi mereka karena akan dihadapkan langsung dengan masalah yang dihadapi oleh masyarakat dan berusaha memecahkannya,” paparnya.

Kiprah mahasiswa peternakan dalam memberdayakan pemuda, lanjut Fikri, akan sangat bermanfaat bagi kelompok masyarakat mitra serta menjadi bekal bagi mahasiswa itu sendiri. Kedepan, ia berharap akan semakin banyak mahasiswa dari jurusan lain yang memanfaatkan peluang serupa. Dengan demikian, akan semakin banyak masyarakat yang terbantu terutama dalam rangka meningkatkan perekonomian. “Ini bentuk penting dari peran mahasiswa dalam membantu mempercepat hilirisasi hasil penelitian dalam kampus untuk masyarakat,” tegasnya.

Dilanjutkan oleh Julinda Manullang, dosen pembimbing yang ada dibalik suksesnya perolehan PHBD, untuk meningkatkan keterampilan peternak dan pemuda dalam memanfaatkan potensi berkearifan lokal, ia memandang budidaya kelinci dan cacing sangat tepat dipilih. Sehingga, ia menargetkan setelah mengikuti pelatihan tersebut, para pemuda dan peternak kelinci dapat mengaplikasikan ilmu dan teknologi yang disampaikan oleh tim PHBD. “Sehingga upaya ini dapat menjadi inkubator bisnis baru di desa Lempake berbasis limbah kotoran kelinci dengan budidaya cacing Lumbricus sp,” ujarnya.

Hayatul Fidah, Ketua tim PHBD memperkuat alasannya memilih tema yang diangkat. Awalnya, ia bersama timnyamelihat keresahan warga akan bau menyengat yang ditimbulkan oleh limbah atau kotoran kelinci. Berangkat dari masalah itu,muncul ide untuk menangani masalah tersebut dengan melihat potensinya jika disandingkan dengan budidaya cacing.

“Melalui pelatihan ini limbah ternak kelinci akan diolah menjadi pupuk organik padat, pupuk organik cair, dan budidaya cacing tanah Lumbricus sp yang merupakan cacing hasil domestikasi yang cocok sekali untuk dibudidayakan sehingga akan memangkas masalah yang ada. Pengolahan yang tepat dari limbah ternak kelinci dapat menjadi solusi bagi petani dan peternak terhadap keberadaan limbah, sehingga menghasilkan produk yang memiliki nilai jual yang tinggi,” papar mahasiswa semester 7itu.

 

Latih Mahasiswa Sebagai Trainer

Sebelum melatih pemuda Kelurahan Lempake, para mahasiswa sebelumnya telah dibekali oleh keterampilan yang memadai melalui program Training of Trainer (TOT). Pelatihan yang ditujukan untuk mahasiswa itu, kata Linda, bertujuan untuk membekali skill mahasiswa secara lebih matang sebelum ilmunya diaplikasikan di lapangan. “Kita sudah benar-benar persiapkan ini secara matang sehingga hasil yang diperoleh nantinya diharapkan akan maksimal,” ucap Linda.

Program TOT yang dilaksanakan selama tiga hari (03-05/08) itu menghadirkan ahli pengolahan limbah dan budidaya cacing tanah Anang Sutitoadi, Dosen Jurusan Peternakan Politeknik Negeri Jember. Dikatakan oleh Anang, pupuk organik memiliki potensi besar untuk memperbaiki kualitas tanah melalui perbaikan struktur fisik dan kimia tanah. Pupuk padat yang dihasilkan akan lebih berguna jika disandingkan dengan budidaya cacing tanah Lumbricus sp. “Maka itu, perlu penanganan yang tepat pada limbah tersebut sehingga produk yang dihasilkan berkualitas tinggi,” ujar Anang.

 

Berkelanjutan

Diresmikannya program pelatihan yang ditandai dengan pemukulan gong oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unmul dan penyerahan kelinci secara simbolis dari Jurusan Peternakan kepada Lurah Lempake adalah awal dari pengabdian dimulai. Encik menekankan, program tersebut jangan sampai berhenti dalam sekali pelatihan saja. “Program ini harus dilaksanakan secara berkelanjutan, jangan sampai hanya sebatas formalitas saja. Sebab, banyak manfaat yang diperoleh kedepan,” himbaunya.

Lewat program ini, lanjut Encik, mahasiswa juga dapat memanfaatkannya untuk penelitian, skripsi, dan kegiatan lain. Menurutnya, mahasiswa juga akan mampu mengidentifikasi masalah dan peluang yang dapat dilanjutkan. “Saya mengapresiasi prestasi mahasiswa dan dosen jurusan peternakan karena mampu mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi dibidang pengabdian kepada masyarakat melalui pemanfaatan kearifan lokal Kelurahan Lempake,” tambahnya memberikan apresiasi.

Diakhir acara, Linda berharap kelanjutan program tersebut terus mendapatkan dukungan sehingga Kelurahan Lempake dapat menjadi desa mitra dan binaan Jurusan Peternakan. “Targetnya kali ini semoga seluruh rangkaian kegiatan berjalan dengan lancar, sehingga kedepan akan banyak ide-ide lain yang muncul dan diaplikasikan. Kita berharap Kelurahan Lempake bisa menjadi desa mitra dan desa binaan bagi Jurusan Peternakan Unmul sehingga banyak skema lain yang dapat dijalankan disini,” tegasnya. (*fik/hms/rob)

Published Date : 30/10/2016 00:00:00