Hari Ini Unmul Masuki Usia ke 54 Tahun


Diatas podium saat memberikan sambutannya, Rektor Unmul, Prof. Dr. H. Masjaya., M.Si menyatakan prosesi wisuda gelombang tiga tahun 2016 kali ini merupakan sebuah wisuda yang paripurna. Hal tersebut dikatakannya karena pada Dies Natalis Unmul tahun ini banyak para elemen penting yang hadir dalam serangkaian kegiatan Dies Natalis yang dimulai beberapa minggu lalu.

Puncaknya pada wisuda yang diikuti 1.210 wisudawan hari ini Unmul berhasil menghadirkan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia (RI), Dr. H. Harry Azhar Azis, M.A untuk memberikan orasi ilmiah bertema “Peran BPK dalam Pemeriksaan Keuangan Negara untuk Kesejahteraan Rakyat”.

“Wisuda hari ini adalah wisuda yang paling paripurna. Mengapa saya katakan demikian, karena seperti kita ketahui bersama banyak elemen penting hadir. Khususnya hari ini diruangan ini hadir Rektor Unmul periode 1997 hingga 2006, Prof. Ir. H. Rahmad Hernadi., M.Sc, Ketua BPK RI, Ketua IKA Unmul, serta Perwakilan Pemprov Kaltim yang diwakili Asisten Tiga,” ucap Prof. Masjaya.

Rektor juga mengajak para wisudawan untuk mengamalkan ilmu yang di dapat dari para pengajar di universitas, dan ilmu yang dimiliki dan diamalkan tersebut haruslah berlandaskan kejujuran. Selepas dari kampus, Rektor menambahkan diharapkan lulusan Unmul dapat berperan besar di tengah-tengah masyarakat.

Dalam orasi ilmiahnya, Ketua BPK berharap kehadirannya dapat meningkatkan komitmen untuk menciptakan sistem tata kelola keuangan Negara yang akuntabel, transparan, dan bebas dari korupsi. “Ini harus menjadi tekad kita bersama sebagai bagian dari pembangunan mental bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar dan berjiwa bersih,” jelasnya.

Dihadapan ribuan undangan yang hadir, pria yang menyandang gelar Doctor di Oklahoma State University, Amerika Serikat itu memaparkan tugas dan kewenangan BPK dan arah pengembangan pemeriksaan BPK. Dalam pengelolaan keuangan Negara diakuinya salah satu indikator keberhasilan adalah jika laporan keuangan memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK.

Satu hal yang menarik disampaikan mantan Ketua Badan Anggaran DPR RI itu, yakni dirinya menegaskan bahwa akan memberikan rekomendasi kepada para alumnus Unmul yang ingin melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi untuk mendapatkan beasiswa dengan syarat IPK 3,5 dan skor TOEFL dengan angka 550.

“Jika memenuhi syarat tersebut, silahkan hubungin saya. Kontak saya melalui media sosial pun saya siap,” tegasnya di sambut tepuk tangan meriah dari para undangan yang memadati GOR 27 September Unmul. (hms/frn)

 

Published Date : 27/09/2016 00:00:00