Langkah inovatif dilakukan Fakultas Teknik (FT), Universitas Mulawarman (UNMUL) dalam menyongsong era revolusi industri 4.0. Fakultas yang memiliki delapan Program Studi itu, melakukan sosialisasi Sistem Informasi Belajar Intensif Mandiri (SIBIMA) dan sertifikasi kompetensi tenaga ahli.
Tidak hanya melibatkan mahasiswa dan alumni FT UNMUL sendiri, namun kegiatan yang bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tersebut mengundang pula mahasiswa dari beberapa Perguruan Tinggi di Kota Samarinda.
Agenda yang bertempat di Gedung Hexagon FT UNMUL, Jum’at, (22/03) tersebut, dihadiri Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Konstruksi, Kementerian PUPR, Dr. Ir. Syarif Burhanuddin., M.Eng yang memberikan Kuliah Umum mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Bidang Jasa Konstruksi dalam Menyambut Era Globalisasi 4.0.
“Dengan program distance learning hasil yang diharapkan adalah munculnya para tenaga ahli muda. Kita harus melakukan percepatan sertifikasi. Karena banyak orang yang terampil dan memiliki skill namun yang bersangkutan tidak melakukan sertifikasi atau mengikuti ujian kompetensi,” tuturnya.
Saat ini disampaikannya, Indonesia memiliki banyak pekerja ahli yang bagus, akan tetapi persoalan yang ditemukan yakni banyaknya yang tidak mengikuti ujian kompetensi. Sehingga tidak mendapatkan pengakuan bahwa yang bersangkutan memiliki keahlian di bidang tertentu.
“Setelah lulus dari perguruan tinggi, kami berharap para sarjana teknik tidak hanya memiliki ijazah, namun juga memiliki sertifikat sebagai tenaga ahli muda sesuai dengan bidang yang diinginkan. Para mahasiswa harus bersiap diri memasuki era yang begitu cepat, kita harus melihat jauh ke depan bagaimana tantangan yang cukup besar,” harapnya.
“Jadi saya minta khususnya para mahasiswa yang sekarang menempuh pendidikan di Fakultas Teknik serius dalam kuliah. Manfaatkanlah kampus ini untuk memperkaya ilmu, karena dengan modal tersebutlah mereka nanti bisa bersaing di dunia nyata,” tambahnya.
Sedangkan disesi diskusi kuliah umum, mahasiswa melontarkan beberapa pertanyaan dan pernyataan diantaranya terkait regulasi pembangunan yang tidak memenuhi standar K3. Selain itu mahasiswa juga menyoroti tenaga kerja asal Indonesia yang tidak bersertifikasi sehingga tersingkir oleh tenaga kerja asing.
Hadir dalam acara ini Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNMUL, Dr. Ir. Encik Akhmad Syaifudin., MP. Ketika ditemui Humas UNMUL, Dekan FT UNMUL, M. Dahlan Balfas, S.T., M.T menyampaikan sertifikasi kompetensi kepada para tenaga ahli bidang konstruksi dilakukan secara online yang mana sebelumnya masing-masing peserta juga melaksanakan pembelajaran secara distance learning .
Selama dua hari, Dosen Teknik Geologi ini mengungkapkan, peserta yang terlibat adalah para mahasiswa dan alumni dengan jumlah total sebanyak 934 orang peserta dari lima Perguruan Tinggi di Kota Samarinda dan Pulau Jawa.
“Kami berharap khususnya semua lulusan Fakultas Teknik UNMUL memiliki sertifikat keahlian karena itu akan membuat daya saing mereka lebih bagus dan lebih tinggi dari pada sarjana teknik yang tidak memiliki sertifikat kompetensi. Animo mahasiswa yang tinggi turut diapresiasi, harapan saya semua perserta yang mengikuti aktivitas ini dapat memiliki sertifikat sehingga menjadi nilai lebih,” katanya. (hms/frn)
Foto: Reza Maulana Yusuf
Published Date : 22/03/2019 23:59:00