Fahutan UNMUL Selenggarakan Workshop “IMPACT EVALUATION METHODS AND RESEARCH PLANNING” Kerja Sama dengan CIFOR-ICRAF


Fakultas Kehutanan (Fahutan) Universitas Mulawarman (UNMUL) mengadakan workshop “Impact Evaluation Methods and Research Planning” pada Senin hingga Selasa (10-11/10/2022). Kegiatan workshop tersebut diselenggarakan di Ruang Bangkirai Fahutan UNMUL dan acara Kick-Off Meeting Kolaborasi Riset Fakultas Kehutanan UNMUL pada Rabu (12/10/2022) dengan CIFOR-ICRAF di Hotel Aston Samarinda.

Sejak tahun 2009, CIFOR-ICRAF dan partner telah melakukan Global Comparative Study on REDD+ (GCS REDD+). Project GCS REDD+ bertujuan untuk memahami proses kebijakan nasional REDD+, termasuk mempelajari dari tingkat daerah dan pelibatan pemangku kepentingan lokal. Salah satu kegiatan yang saat ini dalam tahap membangun kolaborasi riset dengan universitas lokal, untuk menyediakan pembuat kebijakan REDD+ dan komunitas praktisi dengan informasi, analisis, dan tools yang dibutuhkan untuk pengurangan emisi karbon yang efektif dan efisien dengan dampak yang setara dan saling menguntungkan: prinsip “3E” (effective, efficient, dan equitable).

Kalimantan Timur (Kaltim) saat ini sedang melakukan program pengurangan emisi melalui skema Forest Carbon Partnership Facility–Carbon Fund yang didanai oleh Bank Dunia. Program ini merupakan program pengurangan karbon dengan pembayaran berdasarkan hasil. Dibandingkan dengan 33 provinsi lain, Kaltim merupakan contoh implementasi proyek REDD+ yang bagus di Indonesia. Capaian membanggakan ini merupakan hasil kolaborasi antar pemangku kepentingan di Kaltim, yaitu Lembaga pemerintahan dan Lembaga swadaya masyarakat termasuk Fakultas Kehutanan, Universitas Mulawarman. Sebagai perguruan tinggi bidang kehutanan yang maju di Kaltim, Fahutan UNMUL telah berkontribusi di berbagai tahap program pengurangan emisi di Kaltim. Dengan kepentingan yang sama terkait implementasi program pengurangan emisi di Kalimantan Timur, CIFOR-ICRAF dan Fakultas Kehutanan, Universitas Mulawarman sepakat untuk berkolaborasi dalam riset evaluasi dampak program REDD+.

Tujuan dari kolaborasi ini secara umum adalah untuk mengembangkan dan mengimplementasikan bersama metode evaluasi dampak untuk memahami jika dan pada kondisi apa kebijakan yang ditujukan untuk meningkatkan pengelolaan landskap berhutan di Kalimantan Timur mencapai kelestarian. Langkah pertama dari kolaborasi bersama ini adalah workshop dan pertemuan kickoff yang akan diselenggarakan di Samarinda. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah: (i) memaparkan dan mendiskusikan metode evaluasi dampak CIFOR-ICRAF berbasis quasi-experimental design, (ii) memaparkan dan mendiskusikan kegiatan riset terkait REDD+/sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya (FOLU) yang saat ini sedang dilakukan oleh Universitas Mulawarman, dan (iii) saling bertukar dan mengeksplorasi ide-ide riset baru yang dapat dilakukan oleh tim.

Kegiatan dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fahutan UNMUL, Dr. Erwin, S.Hut., M.P., dan menghadirkan pula sambutan pembukaan oleh Peneliti Senior CIFOR-ICRAF, Bimo Dwi Satrio, dan Koordinator Tim Peneliti Fakultas Kehutanan UNMUL, Dr. Ali Suhardiman. Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta baik luring dan daring yang merupakan para akademisi dari Fakultas Kehutanan UNMUL, mahasiswa S2 dan S3, serta tim peneliti dari CIFOR-ICRAF.

Narasumber workshop sesi 1 adalah Ketua Harian Dewan Daerah Perubahan Iklim Kalimantan Timur Prof. Dr. Daddy Ruchiyat, dan Pathurrachman As’ad, S.Hut., M.P., Tim Pengelola Program FCPF-Carbon Fund, Biro Perekonomian Setda Provinsi Kalimantan Timur yang menjelaskan lebih dalam mengenai program FCPF dan upaya-upaya provinsi Kalimantan Timur untuk mengurangi emisi melalui berbagai regulasi dan kebijakan yang telah dikeluarkan sejak pencanangan kebijakan Kaltim Green di tahun 2010.

Sesi kedua workshop diisi oleh Dr. Sri Murlianti, Dosen Pembangunan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Mulawarman yang berbagi pengalaman riset dampak sosial pembangunan berbasis lahan di Desa Karta Buana, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kaltim. Kemudian, sesi kedua diisi oleh Dr. Colas Chervier yang merupakan peneliti CIRAD (lembaga riset Perancis) yang menjelaskan lebih mendalam mengenai metode evaluasi dampak menggunakan software R.

Tim Peneliti Fakultas Kehutanan, UNMUL

Foto: Tim Fahutan UNMUL

Published Date : 11/10/2022 14:26:00