Diskusi Buku “Saat Tambang Mengelola Keanekaragaman Hayati”


Dirangkai dengan MoU Unmul dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITM)

Difasilitasi oleh Fakultas Kehutanan (Fahutan) Universitas Mulawarman, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bersama dengan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITM) menggelar bedah buku hasil 8 tahun melakukan studi keanekaragaman hayati di Kalimantan Timur.  Buku tersebut berjudul ”Saat Tambang Mengelola Keanekaragaman Hayati”, buku ini merupakan publikasi hasil penelitian semenjak 2010 tentang konservasi keanekaragaman tumbuhan di area konsensi anak usaha ITM. Diskusi ini dilaksanakan di Gedung Bundar Fahutan Unmul, Kamis (3/10).

Hadir sebagai narasumber yakni Siti Sofiah dan Trimanto peneliti dari Kebun Raya Purwodadi-Pasuruan (KRP) Jawa Timur dan LIPI  sebagai penulis buku. Sebagai pembahas menghadirkan Dr. Paulus Matius dari Fahutan Unmul, dan Rudiansyah, M.Si dari Dinas Lingkungan Hidup Kaltim. Narasumber terakhir yakni dari ITM, Ignasius Wurwanto, Direktur Sustainable Development and Risk Management.

Ignasius Wurwanto dalam sambutannya mengungkapkan bahwa kegiatan diskusi yang dirancang dengan Memorandum of Understanding (MoU) ini adalah wujud nyata kepedulian ITM sebagai perusahaan yang bertanggungjawab terhadap lingkungan hidup.

“Diskusi dan penandatangan MoU ini sangat spesial bagi kami, karena disorot oleh pemerintah daerah, terutama yang membidangi masalah lingkungan hidup. Kami menyadari bahwa anggapan sebagian besar masyarakat terhadap perusahaan tambang selalu negatif, namun sebenarnya tidak, kami juga punya kewajiban untuk mengembalikan lahan bekas tambang menjadi Kawasan hijau kembali,” tuturnya.

Ignasius juga berharap dengan kerjasama ini akan semakin mendekatkan ITM dengan masyarakat, pemerintah daerah dan akademisi, serta mempunyai penilaian yang baik sebagai perusahaan yang bertanggung jawab.

Sementara itu, Dekan Fakultas Kehutanan, Prof. Dr. Rudianto Amirta, MP dalam sambutannya mengungkapkan harapannya terhadap kerjasama ini. Ia berharap kerjasama ini akan membawa manfaat untuk Bersama, terutama bagi keanekaragaman hayati hutan Kaltim.

“Fahutan Unmul sangat focus terhadap lestarinya keanekaragaman hayati di Kaltim, semoga kerjasama ini menjadi komitmen kita bersama,” ucapnya.

Radianto juga berharap kerjasama ini akan terbangun di segala bidang, menurutnya sumber daya yang dimiliki Unmul sangat berkompeten mewujudkan tujuan dari MoU ini.

Rektor Unmul, Prof. Dr. H. Masjaya, M.Si yang hadir di acara ini sekaligus membuka acara secara resmi menyampaikan terima kasihnya kepada Fahutan Unmul, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kaltim, LIPI dan ITM yang ikut peduli pada kelestarian hutan Kaltim.

“Saya sangat berterima kasih, ini adalah suatu kesadaran luar biasa semua pihak, terutama yang hari ini hadir. Karna saat ini Unmul dalam posisi membuktikan diri kepada semua pihak bahwa Unmul yang mempunyai pola ilmiah pokok Hutan Tropis Lembab mampu menjadi leader dalam pelestarian keanekaragaman hayati di Kaltim,” ucap Masjaya.

Masjaya juga punya keyakinan apa yang disampaikan dan didiskusikan pada diskusi ini akan terjaga jika direncanakan dan dilaksanakan dengan aksi yang nyata. Hal ini sangat mungkin terwujud karena ketersediaan sumber daya yang mumpuni yang ada di Unmul.

Sementara itu kegiatan Diskusi Buku ini merupakan bagian dari kegiatan ilmiah yang digagas Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman bekerjasama dengan berbagai mitra pembangunan untuk memfasilitasi wadah saling bertukar pengetahuan dan pengalaman lapangan dalam pengelolaan lingkungan, termasuk di kawasan hutan dan pertambangan. Dukungan dan kerjasama multipihak sangat diharapkan untuk merealisasikan rencana besar itu. (hms/arc)

Foto : Hartanto dan Ari Wibowo

Published Date : 03/10/2019 14:10:00