Indonesia menjadi salah satu negara yang sedang mengalami kesenjangan ekonomi, menurut hasil kajian oleh Kemitraan. Hal ini disebabkan karena adanya ketimpangan distribusi penguasaan asset produktif. Berdasarkan hasil kajian tersebut, Kemitraan merumuskan satu dokumen “Satu Indonesia: Strategi Pembangunan Berwawasan Berkelanjutan, Adil dan Mandiri”, yang merupakan satu usulan kerangka pemikiran (paradigma) pembangunan.
“Satu Indonesia merekomendasikan bahwa ketimpangan dapat diatasi melalui pemerataan distribusi dan akses terhadap lahan, finansial dan pengetahuan. Lebih jauh, dokumen Satu Indonesia mempromosikan dan mengutamakan praktik-praktik baik berbasis komunitas di Indonesia yang berhasil untuk mengurangi ketimpangan yang ada,” ucap Abimanyu S.Aj, salah satu Tim Green Devepolment.
Kajian yang telah dilakukan selama kurang lebih satu tahun ini menyoroti inisiatif yang ada didaerah. “Kita mencoba melihat apa yang sudah dilakukan oleh Kaltim dan kita melihat bagaimana insiatif mulawarman hijau ini bisa diadopsi secara lebih luas lagi,” imbuhnya.
Kegiatan dalam rangka “Roadshow: Pembangunan Hijau di Indonesia – Kesenjangan Daerah dan Nasional” ini terselenggara di Hotel MidTown Samarinda, Kamis (19/12). Hadir Membuka acara Wakil Dekan Bidang Akdemik Fahutan UNMUL, Prof. Dr. Irawan Wijaya Kusuma, S.Hut., MP. “Kajian ini sangat baik semoga dapat memberikan informasi yang update dan faktual terkait dengan bagaimana upaya Kaltim terlibat aktif dalam menginisiasi, melaksanakan, sampai monitoring evaluasi pelaksanaan ruang-ruang hijau,” tuturnya.
“Saya berharap para peserta yang hadir bisa memberikan kontribusi serta masukan dan ini akan menjadi input yang bagus dalam memberikan rekomendasi terkait isu pembangunan hijau,” tambah Guru Besar Fakultas Kehutanan UNMUL ini. (hms/rob)
Foto : Hartanto
Published Date : 19/12/2019 16:20:00