Dies Natalis ke-58, UNMUL Helat Rapat Terbuka Senat


Dalam Rangka Dies Natalis yang ke-58 tahun Universitas Mulawarman (UNMUL) melaksanakan Rapat Terbuka Senat. Acara ini diselenggarakan melalui zoom meeting, Minggu (27/9). Dies Natalis ke-58 tahun UNMUL kali ini bertemakan Bertekad Bangkit di Masa Sulit, Demi Kemenangan Menghadapi Tantangan.

Kegiatan Rapat Terbuka Senat ini dibuka oleh Ketua Senat UNMUL Dr. Irwan Gani, S.E., M.Si dalam sambutannya menyampaikan bahwa pada hari ini merupakan hari yang berbahagia bagi UNMUL walaupun untuk saat ini kami keluarga besar UNMUL masih dalam kondisi prihatin karena saat ini Bapak Rektor beserta istri beliau masih dalam karantina mandiri karena terkonfirmasi positif Covid-19 untuk itu dengan kerendahan hati kami memohon kepada peserta yang hadir pada hari ini dan tamu undangan dapat mendoakan Bapak Rektor agar dapat segera sembuh dan bisa beraktivitas kembali seperti sedia kala.

“Hari berbahagia ini tentu saja momen untuk UNMUL bisa melakukan introspeksi diri kedalam sehingga dapat menemukan berbagai macam kekurangan ataupun kelebihan yang nanti kita harapkan bisa menjadi modal untuk menempuh perjalanan kedepan yang tentu saja sangat berat karena banyak hal yang secara drastis harus berubah. Pertama adalah dengan adanya pandemi Covid-19 ini, membuat hampir seluruh kegiatan akademik yang dilakukan di UNMUL itu berubah mengikuti kondisi new normal yang harus kita hadapi. Di sisi lain kita juga harus mengingat bahwa dengan diputuskannya Kalimantan Timur menjadi Ibu Kota Negara baru merupakan sebuah tantangan besar yang selayaknya pada saat Dies Natalis yang ke-58 ini kita harus introspeksi dan merefleksikan diri untuk melangkah kedepan,” kata Dr. Irwan Gani.

Lebih lanjut, Dr. Irwan menambahkan, Senat setelah adanya pemisahan fungsi Senat dengan fungsi Rektor sebagai amanat dari statuta UNMUL maka tugas baru Senat tentu sudah semakin berat. “Karena tadi tantangan-tantangan yang telah disebutkan didepan itu mengakibatkan semua produk hukum, semua ketentuan, semua kebijakan akademik yang nanti kita akan jalankan itu mau tidak mau keluarnya berasal dari Senat UNMUL. Oleh karena itu, maka momen Dies Natalis yang ke-58, ini menjadi penting karena disinilah kita memulai, mengawali kita akan segera berubah bahwa kita akan menatap masa depan. Tentu saja dengan menyiapkan infrastruktur-infrastruktur yang dapat mendukung tercapainya cita-cita kita semua,” ucapnya.

Sementara itu pidato Rektor dalam kesempatan ini diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Ir. Mustofa Agung Sardjono memaparkan bahwa Tahun 2020 adalah tahun yang penuh dengan tantangan dan dinamika, Setidak-tidaknya ada dua peristiwa penting yang mewarnai tahun 2020 yaitu pertama adalah peralihan naungan perguruan tinggi dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Peralihan ini menyebabkan dilakukannya berbagai penyesuaian kebijakan yang kemudian memerlukan waktu adaptasi yang tidak sedikit. Kebijakan-Kebijakan terpenting yang paling berpengaruh adalah kebijakan Kemendikbud terkait Merdeka Belajar–Kampus Merdeka, Perubahan Rencana Strategis dan Perubahan Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi,” ujar Prof. Agung.

Belum selesai adaptasi atas kebijakan baru tersebut, tambah Prof. Agung, pada bulan Maret 2020 Seluruh dunia kemudian diserang oleh Pandemi Covid-19, yang secara drastis merubah cara hidup kita, termasuk merubah kebiasaan aktifitas akademik yang sebelumnya dominan dilakukan dengan tatap muka, harus beradaptasi dengan melakukan kegiatan belajar dari rumah dan bekerja dari rumah (daring). “Alhamdulillah sekarang kita sudah mulai terbiasa dengan pembelajaran daring dan bahkan wisuda dan dies natalis pun juga dengan terpaksa kita laksanakan secara daring. Meskipun demikian, situasi tersebut tentu tidak menyurutkan kami untuk tetap ber prestasi, berkreasi dan berinovasi. Oleh karena itu, dengan segala keterbatasan yang ada, maka izinkan kami pada kesempatan ini menyampaikan progress Universitas Mulawarman dengan segala dinamika, tantangan dan harapan-harapannya. Pidato Rektor tahun ini kami beri tema yang selaras dengan Tema Hari Pendidikan Nasional tahun 2020 yaitu “Unmul belajar dari Covid-19, menuju Cloud University”,” bebernya.

“Tentu saja setiap saat diperlukan evaluasi terhadap capaian yang ada, karena hanya dengan cara tersebut, kami dan seluruh pihak yang terlibat, akan bisa melakukan introspeksi diri dan menyusun strategi ke depan yang lebih jitu, tidak terkecuali guna mewujudkan Visi jangka panjang Unmul menjadi universitas bertaraf internasional dengan tetap mempertahankan Pola Ilmiah Pokok Hutan Tropika Lembab dan lingkungannya,” ungkap Prof. Agung.

“Pembelajaran Daring selama Pandemi Covid-19 adalah keniscayaan dan sesungguhnya telah berjalan 100% dimana pada semester genap 2019/2020, Unmul menfasilitasi kuota internet sebesar 10GB per bulan untuk mahasiswa dan Tendik dan 20 GB per bulan untuk dosen. Untuk semester Ganjil 2020/2021 kuota tersebut kemudian menjadi tanggungjawab Kemendikbud sebagaimana diputuskan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada bulan Agustus 2020. Meskipun demikian, permasalahnya adalah pada persoalan klasik yaitu pencatatan atau inputan ke sistem informasi yang tersedia. Sejauh ini sistem informasi yang digunakan adalah SPADA (Sistem Informasi Pembelajaran Daring) dan pembelajaran daring yang dilakukan di Unmul belum di daftarkan secara formal pada SPADA tersebut. Penggunaan MOLS (Mulawarman Online Learning System) baru diperkenalkan di Unmul pada tahun 2019, dan masih memerlukan penguatan infrastruktur. Insya Allah pada tahun 2021 Infrastruktur IT di Unmul akan semakin baik dengan support dari Proyek IsDB yang melengkapi Unmul dengan ICT-Center yang lebih modern,” pungkasnya.

Sementara, Gubernur Kaltim Dr. Ir. H. Isran Noor, M.Si dalam sambutannya mengatakan UNMUL telah banyak melahirkan insan-insan dan para pemimpin baik yang formal maupun non formal terutama di seluruh wilayah Kaltim. “Kita padan saat sekarang ini berada dalam kondisi pandemi Covid-19 yang kita alami saat ini menuntut agar mampu berinteraksi dan berkomunikasi secara efektif di era digital. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang tepat dalam menghadapinya yakni dengan adaptasi baru pada kehidupan kehidupan terutama perubahan pola pikir atau mindset budaya kerja dan cara kerja,” tegasnya.

“Kedepan kaum milenial yang akan menjadi pioner pemimpin dan penggerak bangsa ini. Untuk itu dibutuhkan sikap optimis, kreatif dan tangguh sehingga dapat menjadikan sebuah tantangan dan krisis sebagai peluang masa depan. Revolusi industri 4.0 yang saat ini sedang berlangsung perlu untuk kita antisipasi secara bersama-sama atau serius karena kita tidak bisa mengisolasi diri dari perkembangan tersebut,” sebutnya. (hms/zul)

Published Date : 27/09/2020 23:50:00