Bahas Tema “Masa Depan Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi Kaltim”
Yayasan Bumi, sebuah yayasan yang bergerak pada bidang pendidikan dan atau pengajaran, pelatihan dan kursus, penelitian di bidang ilmu pengetahuan, serta menyelenggarakan manajemen pengelolaan secara profesional, dan pelestarian lingkungan hidup, menggelar Diskusi Publik dengan tema “Masa Depan Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi” M3MCHINE#09 dengan kerangka acuan Clickforest 3.0. Clickforest 3.0 ini sendiri ialah program dari Yayasan Bumi yang mendapatkan dana hibah dari The Asia Foundation untuk melaksanakan program pencegahan degradasi hutan dan lahan bagi kesejahteraan masyarakat Kalimantan Timur. Yayasan BUMI sendiri didirikan oleh alumni Fakultas Kehutanan Unmul dan dikelola oleh para pendiri.
Pada diskusi kali ini, Yayasan Bumi mendatangkan dua narasumber berkompeten di bidangnya yakni dari Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman, Yohanes Budi Sulistioadi, Ph.D, dan dari Dinas Lingkungan Hidup Kaltim M. Fadli. Narasumber pertama memaparkan tentang hasil studi identifikasi Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi (KBKT) di Kalimantan Timur. Sedangkan nara sumber kedua memaparkan strategi pengelolaan KBKT di Kalimantan Timur. Hasil presentasi dari Yohanes Budi Sulistioadi adalah hasil kerjasama dengan Pusat Pengembangan Infrastruktur Informasi Geospasial (PPIIG) Unmul, Fakultas Kehutanan Unmul, The Nature Conservancy (TNC), dan Center for International Forestry Research (CIFOR).
Hasil dari diskusi ini akan dijadikan referensi pihak-pihak tekait yang berhubungan erat dengan pengelolaan KBKT. Hadir dalam diskusi ini ialah perwakilan dari istansi terkait diantaranya Bappeda Kaltim, Biro Infrastruktur dan SDA Kaltim, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kaltim, Fakultas Kehutanan Unmul, kemudian juga lembaga terkait diantaranya Jatam Kaltim, Yayasan Stabil, Walhi Kaltim, Prakarsa Borneo dan lainnya.
Secara gamblang tujuan utama dari kegiatan ini ialah memperoleh pandangan para pihak terhadap kondisi keterbukaan informasi di Kaltim utamanya dalam keterbukaan informasi dalam sumber daya alam.
Latar belakang diskusi ini ialah bagaimana monitoring KBKT terhadap rencana untuk memastikan bahwa nilai-nilai yang diidentifikasi dipertahankan atau ditingkatkan, sehingga pengelolaan sumber daya alam tidak haya bernilai ekonomi, tapi juga berkelanjutan secara ekologi. Diskusi ini dilaksanakan di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Timur, Kamis (11/1) dan diikuti oleh setidaknya 34 orang perwakilan masing-masing instansi dan lembaga.
Berikut beberapa hasil kesimpulan dari diskusi publik ini,
OneMap One Data, Peta Indikatif & Prinsip Kehati-hatian pemanfaatan data HCV.
Regulasi kawasan HCV:
Pelibatan Masyarakat dan kesamaan pandang dalam pengelolaan HCV:
Pengelolaan HCV tidak harus dipandang sebagai high-cost:
Hal teknis dalam pemanfaatan informasi HCV:
Ide-ide & Rencana:
Kemudian tindak lanjut yang dilaksanakan oleh kalangan terkait berdasarkan hasil diskusi ini ialah sebagai berikut
Selama ini Yayasan BUMI telah bekerja sama dengan pemerintah, lembaga kerjasama internasional dan perguruan tinggi. Yayasan BUMI terlibat aktif dalam pembinaan Sekolah Adiwiyata, pengembangan Kota Tangguh Bencana, penelitian kehutanan dan perubahan iklim, penyusunan rencana strategis adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dan REDD+, pengembangan kerangka pengaman sosial dan lingkungan (social and environmental safeguards) REDD+, penyusunan modul pembelajaran pengelolaan hutan produksi lestari dan sistem verifikasi legalitas kayu, pengembangan database REDD+ dan sistem informasi kehutanan, serta terlibat aktif dalam advokasi dan pengembangan one map one data, dan isu-isu transparansi pembangunan.
Informasi lengkap mengenai Yayasan Bumi dapat anda akses pada alamat berikut
Alamat:
Jl P. M. Noor Perumahan Bumi Sempaja Blok EA No. 93
Samarinda, Kalimantan Timur Indonesia
Email: lembaga.bumi(at)gmail(dot)com.
Website: http://bumibaru.id
Google+: +YayasanBUMISamarinda
Facebook – Location: Yayasan BUMI Samarinda
Facebook – Program: @BukaData
Twitter: @bukadata
Published Date : 11/01/2018 17:14:00