Di Ruang Serbaguna Lantai Empat Rektorat, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Mulawarman (UNMUL) bekerjasama dengan Global Funds AIDS, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaksanakan Seminar Ilmiah mengangkat topik Situasi HIV/AIDS di Kalimantan Timur (Kaltim): Kondisi Terkini dan Tantangan Ke Depan.
Perwakilan Mahasiswa dan Dosen dari tiga Program Studi (Prodi) yang ada di FK UNMUL hadir dalam acara ini. Wakil Dekan Bidang Akademik FK UNMUL dalam sambutannya mengatakan, kegiatan akademik seperti ini perlu didukung bersama agar ke depan semakin terlihat perkembangan yang lebih baik dan menjadi Fakultas yang unggul.
Dalam pertemuan ini jelasnya, akan ada banyak informasi terkini yang didapatkan mahasiswa. Terlebih sebutnya dalam kesempatan yang sama akan disampaikan hasil – hasil penelitian para dosen di FK UNMUL yang bekerjasama dengan Global Funds AIDS. “Manfaatkanlah kesempatan ini sebaik mungkin,” terang Dr. dr. Endang Sawitri, M.Kes.
Di moderatori oleh Dr. dr. Rahmat Bakhtiar., MPPM, panitia menghadirkan pembicara yaitu drg. Soeharsono, Kepala Bidang P2P, Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, Dr. dr. Carta A Gunawan, Sp.PD-KPTI, FINASIM dari RSUD Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda, serta Ketua Peneliti Kerjasama bersama Global Funds AIDS Kemenkes RI, sekaligus Dosen di FK UNMUL, Dr. dr. Swandari Paramita., M.Kes yang menyampaikan pemaparan hasil penelitian Analisis Faktor – Faktor Pendukung dan Penghambat Pemberian ART (Antiretroviral Therapy) dan Kepatuhan Minum Obat pada Pasien HIV/AIDS di Kaltim.
Salah satu pemateri, drg. Soeharsono menyampaikan beberapa data terkini mengenai jumlah infeksi HIV baru berdasarkan laporan per tahun lengkap dengan kumulatif presentase infeksi HIV berdasarkan jenis kelamin dari tahun 2014 hingga 2018. Tidak ketinggalan dipaparkannya pula cakupan pemeriksaan HIV populasi berisiko di Provinsi Kaltim.
“Masalahnya saat ini diantaranya adalah masih rendahnya cakupan pemeriksaan pada populasi berisiko dan masih rendahnya penemuan kasus HIV di masyarakat. Tantangan yang terjadi yakni masih adanya stigma dan diskriminasi, juga rendahnya pengetahuan tentang HIV AIDS,” jelasnya.
Sebagai bagian dari Lembaga yang menangani persoalan kesehatan di Provinsi ini dirinya mengutarakan rencana tindak lanjut yang dilakukan adalah menurunkan stigma dan diskriminasi juga mengupayakan peningkatan pengetahuan. (hms/frn)
Published Date : 22/05/2019 23:59:00