Alumni Akademi Militer (Akmil) tahun 1990 ini, diawal paparanya menjabarkan peta konflik dunia yang didasari karena latar belakang energi. Konflik dunia diutarakannya, karena kelangkaan energi, menurut kandidat Doktor Universitas Negeri Jakarta itu, Indonesia memiliki sumber daya pangan air dan energi berlimpah, yang mana suatu saat nanti akan membuat iri Negara-negara di dunia.
“Cara mengatasi hal itu adalah dengan mengamalkan dasar Negara kita yakni mengamalkan pancasila, bukan hanya TNI namun bersama rakyat. Menghadapi kompetisi global seluruh komponen bangsa harus paham situasi, bersatu dan bersama-sama wujudkan Indonesia sebagai bangsa pemenang. Pesan saya untuk para mahasiswa, selamat berjuang untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa pemenang,” serunya.
Di atas podium dirinya berpesan, bangsa Indonesia memiliki potensi kekuatan dan keunggulan. Meski begitu, terdapat pula kelemahan. “Kelemahan kita adalah ego kita sendiri, waspadalah seperti arab Spring. Jangan mau diadu domba. Cegah hasutan provokasi dan adu domba terhadap rakyat. Ajak seluruh anak bangsa wujudkan stabilitas keamanan dan politik agar NKRI tidak terpecah belah,” tegasnya.
Rektor Unmul, Prof. Dr. H. Masjaya., M.Si menyebut kehadiran Danrem sebagai narasumber utama pada kuliah umum kali ini sebagai sarana untuk berbagi ilmu pengetahuan bagi para mahasiswa diantaranya terkait dengan kedisiplinan serta informasi terbaru tentang kondisi keamanan dalam hidup berbangsa dan bernegara.
“Terima kasih sudah datang di universitas kami, dengan berdiskusi pada hari ini kita semua akan mendapatkan pengetahuan dan memahami peran kita untuk memajukan bangsa ini,” sebutnya
Menurut Rektor, selama menempuh perkuliahan mahasiswa sebaiknya tidak hanya mendapatkan pendidikan dari dosennya saja di dalam kelas. Namun juga perlu mendapatkan pengetahuan lain, dari para praktisi atau narasumber lain yang berkompeten di bidangnya masing-masing, misalnya dalam hal ini adalah dari Korem. (hms/frn)
Published Date : 09/11/2016 16:37:02