Dalam Kuliah Umum, Sekjen Kemnaker Bahas Peluang dan Tantangan Ketenagakerjaan


Dihadiri ratusan mahasiswa secara luring dan daring, Universitas Mulawarman (UNMUL) melalui UPT. Pengembangan Karir dan Kewirausahaan (Perkasa) bersama Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Republik Indonesia (RI) menggelar Kuliah Umum dalam rangka mendukung G20 Indonesia: Recover Together, Recover Stronger.

Melalui tema “Peluang dan Tantangan serta Permasalahan Ketenagakerjaan Lulusan Perguruan Tinggi untuk Mendukung Ibu Kota Negara (IKN)”, Prof. Anwar Sanusi, Ph.D selaku Sekretaris Jenderal (Sekjen), Kemnaker hadir langsung sabagai Keynote Speaker.

Pokok bahasan tentang rencana pembangunan Ibukota Nusantara, kondisi tenaga kerja lulusan Perguruan Tinggi, tantangan tenaga kerja Indonesia, dan kebijakan pemerintah Indonesia di bidang ketenagakerjaan untuk mendukung IKN disampaikan Prof. Anwar di Ruang Lecturer Theatre Gedung UNMUL HUB, Kampus Gunung Kelua, Kota Samarinda tempat acara berlangsung.

Sedangkan dari UNMUL, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Prof. Dr. Iwan Muhammad Ramdan, SKP., M.Kes hadir menjadi narasumber yang membawakan materi peran Perguruan Tinggi dalam Menyiapkan SDM K3 Terampil untuk Mendukung IKN.

“Proyeksi populasi IKN berkaitan pada kebutuhan tenaga kerja dalam jangka pendek untuk IKN cenderung pada tenaga kerja sektor konstruksi dan aparatur negara. Sementara itu, digitalisasi sebagai tantangan pembangunan. Saat ini perusahaan di Indonesia sulit mencari karyawan dengan kemampuan digital yang memadai,” terang Sekjen Kemnaker.

Kebijakan Pemerintah Indonesia di Bidang Ketenagakerjaan sambungnya, telah dilakukan. Salah satunya melalui program untuk talenta muda Indonesia yang terdiri dari talent scouting, talent fest, talent corner, dan talent class.

Saat menyampaikan presentasinya, Dekan FKM UNMUL mengutarakan, isu strategis Provinsi Kalimantan Timur terdapat pada peningkatan daya saing sumber daya manusia diikuti percepatan transformasi ekonomi berbasis sumber daya alam tidak terbarukan ke sumber daya alam terbarukan secara vertikal maupun horizontal.

“Selain itu, perlu diperhatikan pula pada aspek peningkatan aksesibilitas dan penguatan konektivitas infrastruktur wilayah, kualitas lingkungan hidup, juga Pemerintahan yang profesional dan akuntabel,”sampainya.

Sebelumnya, Rektor UNMUL mengungkapkan rasa terima kasih atas kehadiran Sekjen Kemnaker yang di kuliah umum ini berbagi informasi terkini kepada mahasiswa sebagai peserta seputar peluang dan tantangan angkatan kerja bagi para lulusan atau alumni UNMUL dalam rangka menyongsong IKN.

“Mahasiswa UNMUL pada hari ini mendapatkan kesempatan berharga karena mendapatkan kuliah langsung dari tokoh nasional dan pakar dibidang ketenagakerjaan. Kami berterima kasih kepada Pak Sekjen karena sudah berkenan hadir di acara ini,” jelas Prof. Dr. H. Masjaya., M.Si.

Rektor menyadari saat ini kesempatan berkarier atau bekerja sangat terbatas, oleh karena itu di kesempatan hari ini sebutnya, akan dibahas dan dikupas tuntas oleh para narasumber. Dengan demikian, akan sangat bermakna bagi civitas akademika.

Tiga hal utama yang perlu dipahami bersama tentang IKN disampaikan Rektor, dimana yang pertama akan menjadi kota dunia untuk semua. IKN tuturnya, akan menjadi sebuah kota untuk kepentingan semua pihak. Selanjutnya, ikut mengembangkan identitas negara, tidak hanya menjadi yang terbaik di dunia, namun juga mengedepankan simbol – simbol  kenegaraan. Kemudian ketiga, merupakan pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia.

“Hal ini merupakan perjuangan kita bersama serta menjadi perhatian khusus dari Presiden dengan keluarnya undang – undang nomor 3 tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara. Melalui dasar hukum tersebut kita semua akan berpartisipasi bersama untuk mewujudkan amanat undang – undang tersebut,” tegasnya. Angkatan dan kesempatan kerja menurut catatan Rektor dan prediksi berbagai pihak terkait, untuk mewujudkan pembangunan IKN akan membutuhkan 300 ribu angkatan kerja.

“Bagaimana untuk mencapai hal tersebut, UNMUL sebagai lembaga pendidikan tentunya memiliki tanggungjawab di bawah bimbingan Kemnaker dan kita bahas pada hari ini, agar kita mengetahui peran UNMUL pada posisi apa,” jelas anggota Tim Transisi IKN itu.

Sebagai wujud konkrit, Guru Besar Bidang Pengembangan Wilayah dan Ilmu Pemerintahan itu pun berharap ke depan ada sebuah kerjasama antara UNMUL dan Kemnaker dalam bentuk kolaborasi dengan lembaga dan unit kerja terkait dilingkungan UNMUL. (hms/frn)

 

Foto: Hartanto

Published Date : 19/10/2022 14:22:00