Acara yang dikemas dalam bentuk Talk Show ini dibuka oleh Rektor Universitas Mulawarman Prof. Dr. H. Zamruddin Hasid, SE., SU dan menghadirkan 3 pembicara yakni Susiwijono, Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai, kemudian Indra Gautama Sukirman, ST., MM, Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kanwil DJBC Kalbagtim Plt. Kepala Kantor KPPBC TMP B Samarinda, serta Rina Juwita, S.Ip., M.Harier, Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unmul. Sedangkan sebagai peserta ialah mahasiswa Universitas Mulawarman perwakilan dari Fakultas di lingkungan Universitas Mulawarman.
Sesuai dengan tema yang diangkat, Bea dan Cukai mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga NKRI dari gangguan-gangguan berbentuk apapun, sesuai dengan tujuan dan fungsi dari lembaga tersebut yakni, melindungi masyarakat Indonesia dari barang-barang seperti narkotika, shabu, kokain dan produk berbahaya lainya banyak diimpor ke Indonesia. Dengan adanya lembaga ini, produk-produk berbahaya ini dicegah untuk masuk ke Indonesia.
Kemudian melindungi industry dalam negeri agar tidak adanya persaingan tidak sehat. Dengan adanya lembaga ini, produk yang masuk ke Indonesia dibatasi sehingga tidak menghancurkan industri industri lokal serta perekonomian dan pendapatan masyarakat.
Dan fungsi terakhir memberantas penyelundupan barang berbahaya atau jumlah bahan yang berlebihan. Biasanya para penyelundup memasukkan berbagai barang tanpa mengikuti kebijakan pemerintah sehingga bisa menghancur pasaran Indonesia. Dengan rusaknya pasaran Indonesia, hal itu akan sangat berpengaruh pada perekonomian masyarakat.
Simulasi Pelacakan Narkoba Dengan Anjing Pelacak
Sementara itu, pada sesi terakhir, DJBC menghadirkan unit K-9 yakni unit yang menangani pelacakan barang-barang illegal khususnya narkotik dan obat-obatan berbahaya menggunakan anjing retriever.
3 orang petugas dan 2 ekor anjing pelacak dari unit K-9 hadir langsung dari Jakarta untuk memperagakan pelacakan narkoba di depan 250-an mahasiswa Unmul di Ruang Serbaguna Lantai 4 Rektorat Unmul. Simulasi dilakukan dengan meminta 4 relawan dari mahasiswa untuk menjadi penumpang di airport dengan barang bawaan berupa koper yang tidak diketahui isinya.
Published Date : 24/04/2014 00:00:00