Di Auditorium Ahmad Amiruddin, Universitas Hasanuddin (Unhas), Rektor Universitas Mulawarman (Unmul) Prof. Dr. H. Masjaya., M.Si secara lugas membacakan isi naskah pernyataan sikap, disaksikan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak, Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri), Komjen. Pol. Drs. Syafruddin, M.Si serta puluhan Rektor yang merupakan anggota dari Konsorsium Perguruan Tinggi Negeri Kawasan Timur Indonesia (KPTN-KTI).
Dalam kapasitasnya sebagai Ketua Presidium KPTN-KTI, setelah di deklarasikan, Rektor turut pula menandatangani naskah pernyataan sikap yang berisi bahwa akan setia dan menjunjung tinggi Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI, bertekad untuk membentuk SDM yang berjiwa Pancasila, berkomitmen untuk memajukan bangsa yang mandiri, berdaulat, adil dan makmur, menolak dengan tegas segala bentuk radikalisme, terorisme dan faham-faham ekstrem lainnya serta mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersatu padu memajukan kesejahteraan bangsa dan menjaga keutuhan NKRI.
Di atas podium Menristek Dikti mengajak para Rektor agar bisa membina mahasiswanya agar paham betul makna yang terkandung dalam pancasila. “Harus diceritakan mengapa ada pancasila, mengapa bisa terbentuk pancasila,” jelasnya. Jum’at (16/06).
Menteri juga turut memberikan gagasan untuk mata kuliah agama tidak diberikan di awal semester pada setiap angkatan mahasiswa baru, namun bisa diajarkan pada semester akhir agar semakin terciptanya moral mahasiswa yang baik.
Peran generasi penerus disampaikan oleh Wakapolri, disela-sela materinya yang disampaikan kepada ratusan mahasiswa, dipaparkan tentang bagaimana mahasiswa harus bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi, untuk menguatkan nilai luhur bangsa, kemudian ditambah dengan menguatkan toleransi dan menciptakan produktivitas, etos kerja dan daya saing. “Mahasiswa merupakan agen perubahan, agen dari modernisasi yang dapat menjadi sosial kontrol, jika itu semua terpenuhi maka akan menghasilkan negara yang kuat,” urainya. (hms/frn)
Published Date : 16/06/2017 23:00:00