Pusat Unggulan Ipteks (PUI) Perguruan Tinggi (PT) Obat dan Kosmetik dari Hutan Tropika Lembab dan Lingkungannya (OKTAL), Universitas Mulawarman (UNMUL) menjadi satu – satunya Perguruan Tinggi Negeri (PTN) diluar pulau Jawa dan Bali yang berhasil masuk pada klusterisasi PUI PT hasil 2020 dan rencana kegiatan tahun 2021.
Masuk pada kluster dua, PUI - PT OKTAL UNMUL merupakan PTN tunggal di pulau Kalimantan yang masuk dalam ketegori ini dan bersanding dengan beberapa PTN dipulau Jawa berdasarkan hasil Monev lembaga dibawah koordinasi Direktorat Kelembagaan Ditjen DIKTI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.
PUI - PT OKTAL UNMUL dibentuk sejak tahun 2018 beranggotakan para peneliti riset bahan alam hutan tropika lembap dari berbagai fakultas. “Sejak tahun 2019 - 2021 kami berhasil mendapatkan hibah penguatan kelembagaan dari Kemenristekdikti atau sekarang Kemendikbud dengan total dana sebesar 1.2 Miliar hingga sekarang dan bersaing dengan seluruh PUI - PT lain di tingkat Nasional. Saat ini hanya ada 28 Perguruan Tinggi,” jelas Ketua PUI – PT OKTAL UNMUL, Dr. dr. Swandari Paramita, M.Kes ketika diwawancarai Humas UNMUL.
Kriteria penilaian PUI – PT oleh Kemendikbud sebutnya, yakni keunggulan akademik, komersialisasi dan implementasi dan pengembangan kapasitas. “Konsekuensi mendapatkan dana tersebut adalah kami wajib lapor pencapaian kinerja per tahun ke Dirjen Kelembagaan Ditjen Dikti Kemendikbud. Ada 18 target kinerja, beberapa diantaranya wajib menghasilkan jurnal internasional terindeks minimal 15 per tahun hingga wajib memperoleh minimal 5 hibah kompetitif nasional per tahun,” tuturnya.
Kenapa OKTAL yang dipilih sebagai keunggulan UNMUL, dikarenakan sejalan dengan Pola Ilmiah Pokok (PIP) lembaga yaitu sebagai Pusat Unggulan Studi Tropis. Meksi begitu, pada awal pembentukan OKTAL terlebih dahulu telah dilakukan analisis bahwa Jurnal Internasional terindeks Scopus dan berbagai riset Nasional UNMUL selalu diraih oleh para peneliti di Kampus tertua dan terbesar di Kalimantan Timur ini, khususnya pada bidang Natural Products from Tropical Rainforest.
“Sehingga kami putuskan inilah keunggulan dan kekhasan UNMUL dan ternyata tidak salah pilih. Setiap tahun kami semua di ranking berdasarkan kinerja pencapaian dan untuk tahun 2019 hingga 2020 kami stabil berada di kluster kedua. Jadi ini pemeringkatan PUI-PT Nasional istilahnya.
Prosesnya hingga berhasil memperoleh capaian ini, terutama dari dukungan 17 peneliti utama OKTAL yang sudah luar biasa saling kolaborasi mengerjakan riset sepanjang 3 tahun terakhir ini,” sambung dr. Swandari.
Atas capaian ini, dosen dari Fakultas Kedokteran UNMUL tersebut berharap, OKTAL ditargetkan menjadi cikal bakal Mulawarman Science Techno Park (STP) dalam beberapa tahun ke depan. Namun, guna mencapai hal itu perlu didukung penuh oleh seluruh Fakultas yang ada, tidak hanya berasal dari 17 peneliti OKTAL dan LP2M saja.
“Dikarenakan STP ada di dalam Renstra yang dipersyaratkan Kemendikbud sebagai bagian Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi. Keunggulan UNMUL di Tropical Studies telah terbukti menjadi nilai lebih di tingkat Nasional. PIP ini harus lebih diwujudkan dalam semua aspek Tridarma PT utamanya di bidang penelitian,” tutupnya. (hms/frn)
Published Date : 18/03/2021 16:35:00